SEKOLAH BARU SERA

239 5 0
                                    

SMA Angkasa memang bukan sekolah favorit yang diidam-idamkan para remaja. Namun untuk orang-orang kaya, bisa menyekolahkan anak mereka di SMA Angkasa merupakan salah satu hal yang patut disombongkan.

SMA Angkasa adalah salah satu sekolah semi internasional termahal di Indonesia. Hal itu karena tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap. Mulai dari ruang kelas yang masing-masing dilengkapi dengan proyektor, AC dan mini bar untuk memanjakan mulut mereka. Bahkan SMA Angkasa memiliki kolam renang pribadi untuk para siswanya.

Pagi itu, mendung yang biasanya memayunyi gedung-gedung SMA Angkasa selama seminggu belakangan lenyap digantikan dengan langit biru cerah. Begitu pula dengan wajah para siswa yang berjalan di sekitar sekolah, wajah mereka terlihat begitu cerah. Meski dari kejauhan mereka semua terlihat sama saja seperti siswa sma pada umumnya, namun jika diperhatikan ada wajah baru yang sebelumnya tak pernah terlihat di lingkungan sekolah itu. Salah satu siswi menyadari wajah baru itu dan menghampirinya.

"Hai, lo baru ya disini?" Tanya seorang siswi yang menghampiri si wajah baru sekolahan.

Si wajah baru itu menoleh dan mengamati siswi yang mengajaknya berbicara. Ia membaca nametag bertuliskan nama Salshabilla M. yang disematkan di dada kiri lawan bicaranya, setelahnya ia baru tersenyum seakan sopan santunnya butuh waktu yang lama untuk loading.

"Iya. Gue kelas 3 dan pindah hari ini. Bisa tunjukin ruang guru?" Senyum si wajah baru begitu menawan, namun terkesan mencekam.

"Kebetulan gue juga mau ke ruang guru. Biar gue anterin." Sahut siswi bernama Salshabilla.

Tiga hal yang bisa Salshabilla pastikan tentang siswi baru yang kini berjalan bersamanya menuju ruang guru.

Pertama, siswi baru ini pasti dari keluarga kaya karna mampu bersekolah di SMA Khatulistiwa.

Kedua, penampilan siswi baru itu eye-catchy dan berkarisma. Ia juga memiliki paras yang tergolong cantik, dengan bonus senyum manis berlesung pipi kiri.

Ketiga, ada sesuatu yang aneh dan aura mengintimidasi dari si siswi baru. Salshabilla langsung menyimpulkan, ia tak boleh bermasalah dengan siswi baru itu.

"Ini ruang gurunya, lo masuk duluan aja. Gue harus ngambil absen di Tata Usaha." Ucap Salshabilla lalu berlalu pergi.

Ketika Salshabilla sudah cukup jauh, ia menoleh lagi ke arah si siswi baru, lalu bergidik ngeri sendiri. Siswi baru itu sebenarnya tak jauh berbeda dengan siswi lainnya. Ia juga sudah mengenakan seragam SMA Angkasa. Kemeja putih berlengan pendek, dipasangkan dengan rok pendek mengembang, bermotif kotak-kotak dengan palet warna biru, ungu dan hitam. Namun auranya sangat berbeda dengan siswi lainnya.

* * * * *

Di salah satu koridor yang sepi 3 orang berjalan mendekati pintu dengan papan nama XII.1 tertulis diatasnya. Seorang guru perempuan dengan gaya rambut pria memimpin. Di sisinya ada kepala sekolah gemuk berkepala botak.

"Nak, nanti kelasmu disana." Ucap guru perempuan melirik ke belakang, namun tak ada siapapun.

Orang yang dicarinya jauh tertinggal di belakang. Siswi baru itu berjalan dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Wajahnya datar, namun matanya mengamati sekitar dengan cermat. Rambut hitam lurus sebahu miliknya berdesir tiap kali ia melangkahkan kaki.

"Sera?" Panggil guru itu.

Siswi baru yang dipanggil dengan nama Sera itu menoleh, reflek menurunkan tangannya yang terlipat, lalu tersenyum manis memamerkan lesung pipi kirinya. Sepertinya sopan santun dan keramahtamahannya memang bisa di-on-off sesuka hati.

FUCKBOY AND THE PSYCHO GIRL (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang