Nadine penasaran. Tapi gengsi berat. Seolah-olah harga dirinya akan roboh saat menanyakan tentang bocah tengil yang beberapa hari lalu mengunjungi rumahnya. -- khususnya kalau bertanya pada mamanya sendiri."Ma.."
"Kenapa Nad?"
"Anu, gimana ya"
"Anu kenapa?"
"Itu, anu.."
"Iya. Anu-nya kenapa?"
"Itu lo Ma"
"Anu apa sih?! Mama nggak punya anu! Yang punya anu itu Bapakmu!"
"Ya gausah ngegas, Ma!"
Reina tak habis pikir. Kenapa malah dirinya yang jadi dimarahi?!
"Ya kenapa lo? Lagian ekspresi kamu kayak orang mau minjem duit gitu!"
Kepala Nadine berdenyut, Mamanya bisa tidak sih sehari saja tidak meroasting kondisi mukanya?! Kalau bukan karena penasaran, Nadine tidak mau berurusan dengan Mamanya yang sangat menyebalkan pada siang ini. Sudah hawanya panas, Mamanya malah memancing emosi.
"Itu lo, bocah yang kemarin kesini. Namanya emang Lizy?"
Lihat kan, sesuai dugaan. Mamanya sudah mesam-mesem sendiri.
"Namanya Linzy, Nad. Kenapa?""Ahh.. pantesan"
"Pantesan?"
"Hmm, pantesan waktu aku cari tau namanya nggak ada.." Nadine baru tersadar akan satu hal saat senyum Reina yang duduk didepannya makin lebar.
Shit!! Apa wanita itu keceplosan? pasti bakalan diceng-cengin mamanya sampai bulan depan!!
"Ngapain kamu nyari tau tentang Linzy?" Reina menaik turunkan alis, menggoda putrinya
"Maa"
"Loh? Mama cuman nanya"
"Nadine nggak pengen mama nanya"
Kepalang malu, wanita itu langsung melengos pergi meninggalkan Reina yang sekarang asik bermain dengan Kosmos, kelinci peliharaannya.
"Tante Nadine!" Pekikan heboh yang berasal dari pintu utama menarik perhatian Nadine yang ingin naik ke lantai atas.
'Linzy?'
"Lizy mau minta mam!!"
Nadine sangat ingin menjitak gadis yang sekarang menarik-narik lengannya, tapi mengingat kalau nanti akan dismekdown mamanya. Wanita itu hanya diam menuruti maunya si bayi. Ini lagian emaknya kemana?! Yang punya anak siapa minta makannya ke siapa! Heran!
"Lizy pengen telur dadar, Tante tau kan?"
"Enggak. Itu makanan dari planet mana?"
Malas berdebat dengan Nadine yang tidak merakyat, Lizy memikirkan sesuatu yang lain.
"Kalo telur mata sapi, Tante tau?"
"Enggak. Mama nggak punya sapi"
Lizy gemas, tangan mungilnya langsung menguyel nguyel pipi Nadine yang sudah berdiri di depan kompor, walaupun hal itu tak berlangsung lama karena ditepis kasar oleh Nadine. Katanya jarinya bau dosa:)
"Tante Nadine bukannya nggak bisa masak, ya?"
"Kalo mie gue bisa" katanya enteng. Walaupun dalam benaknya tak yakin. Jujur saja. Hampir 30 tahun hidup, wanita itu sama sekali belum pernah memasak sesuatu yang benar-benar hasil kerjanya sendiri.
"Lizy nggak suka mie"
"Oh., Terus lo sukanya apa? Nanti gue minta tolong ke Mama" putusnya. Nadine menatap Lizy sebentar sebelum akhirnya melangkah meninggalkan dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Get Her
Historia CortaUntuk beberapa alasan, ketenangan Nadine berubah total ketika Linzy; gadis pecicilan yang suka mencari perhatiannya menerobos masuk kedalam hidupnya ▪︎arieSky___