Hari ini adalah hari dimana perpisahan akan diadakan dengan kegembiraan. Serangkaian acara telah disusun secara rapih untuk kembali menorehkan kenangan indah untuk semua orang yang ada di SMA Antariksa. Thala dan bandnya sudah siap dengan segala persiapannya, berpegangan tangan untuk sama-sama berdoa agar lancar saat penampilan berlangsung. Rio yang tidak berusaha mengganggu Thala sejak awal bertemu hari ini membuat Thala sedikit lega namun bingung. Bahkan Rio yang tadinya berada disebelahnya memilih menukar tempat dan tidak menyatukan jemarinya dengan milik Thala. Namun Thala tak ingin dulu ambil pusing karena ia harus profesional dan memberikan penampilan terbaik hari ini.
Saat mereka di panggil untuk penampilan selanjutnya, Rio lebih dulu menarik pergelangan tangan Thala dan menyelipkan kertas kecil ditangannya, "You got this, Thal." Ucapnya lalu pergi mendahului Thala.
Thala meremas kertas kecil ditangannya, menggenggam erat-erat untuk menetralkan debaran jantungnya. Selain karena akan dilihat banyak orang, perlakuan Rio barusan menambah ritme debaran jantungnya. Thala bahkan merasa kupu-kupu dalam perutnya kembali hidup, menari-nari sebagai tanda ada sesuatu yang tumbuh. Thala mengembuskan napasnya lalu berjalan ke atas panggung dan mengenyampingkan apa yang baru saja terjadi.
Thala dan bandnya menampilkan beberapa lagu untuk menghibur semua siswa di SMA Antariksa. Tepuk tangan riuh menyambut mereka saat lagu terakhir selesai dibawakan. Thala dan bandnya berkumpul ditengah-tengah panggung dan memberi penghormatan kepada penonton sebagai ucapan terima kasih. Rio tak lagi menjauhi Thala, ia berdiri disamping Thala dan menarik pinggang kecil Thala mendekat kearahnya. Yang lagi-lagi membuat Thala mau tak mau tak berhenti menunjukkan senyum lebarnya.
Kembali kebelakang panggung dan berteriak kesenangan karena mereka sudah merasa memberikan yang terbaik hari ini. Thala yang ingat masih menggenggam kertas kecil pemberian Rio langsung menjauhkan dirinya ke tempat yang lebih tenang. Thala memilih ke toilet untuk membacanya, debaran jantung Thala kembali tak terkontrol tulisan acak-acakan namun bisa terbaca itu sukses membuat Thala kehilangan akal. Thala berteriak kesenangan tanpa ia sadari Sara yang memang sedang berada di toilet sedari tadi ikut membaca pesan dari Rio.
"CIEEE SENENG DITEMBAK!" Terisk Sara yang mengejutkan Thala.
"Sara?! Sejak kapan lo disini?"
"Gue abis pipis terus pas buka pintu ngeliat lo lagi baca itu jadi gue ikut baca. CIEEEE!"
"Udah ah, Sar! Apaansih?"
"Sana samperin kak Rio, bilang aku mau kak! AHAHAHAAH CIEEEE."
"Sar stop!"
"Ayodeh gue temenin, ayo Thal ayo!" ucap Sara sambil menarik pergelangan tangan Thala keluar dari toilet.
Namun tak disangka-sangka Rio juga berada disana sedang menyandarkan tubuhnya ditembok sambil memegang sebuah kalung ditangannya. Ternyata saat Thala pergi dari belakang panggung dengan sigap Rio mengikutinya dan Rio pun mendengar teriakan Thala yang kesenangan.
"Kak Rio?"
"Jadi gimana, Thal?" tanya Rio langsung.
"Gue masuk lagi deh ya ke dalem toilet." Ucap Sara sambil meringis menggoda keduanya.
"Eh engga- jangan! Disini aja." Sahut Thala.
"Jadi?" tanya Rio kembali.
Thala menarik napasnya dalam-dalam untuk mencari jawaban yang tepat, "Iya kak." Jawab Thala.
Rio dan Sara terkekeh bersama mendengar jawaban Thala.
"Iya apa?" tanya Rio lagi.
"Iya mau jadi pacar kamu gitu, Thal." Bisik Sara masih sambil terkekeh.
"Ih apasih, Sar!"
Thala menatap Rio yang sedang tersenyum manis. Rasanya ingin sekali menubrukkan tubuhnya dan memeluk Rio erat namun Thala menahannya karena akan memalukan sekali jika ia melakukannya.
"Iya mau jadian."
Lagi-lagi jawaban Thala membuat Rio dan Sara tertawa puas dan membuat pipi Thala terasa panas karena malu. Rio mendekatinya lalu mengelus lembut pipi Thala dan mendongakkan kepala Thala agar mau melihatnya.
"Makasih mau nerima gue." Ucap Rio yang diakhiri dengan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Farewell
Novela JuvenilThala terlambat dalam memahami rasa cinta yang ia miliki. Apakah acara perpisahan sekolahnya menjadi jawaban bahwa memang cintanya harus diakhiri? atau kata selamat tinggal adalah lembaran baru untuk menjalani kisah selanjutnya?