007

361 62 36
                                    

Sesampainya dirumah, [Y/N] bukannya mendapat sambutan hangat, ia malah mendapat tatapan penuh intimidasi dari Venti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya dirumah, [Y/N] bukannya mendapat sambutan hangat, ia malah mendapat tatapan penuh intimidasi dari Venti.

Pemuda itu menyilangkan kedua tangannya. Ia sudah berdiri didepan pintu bahkan sebelum [Y/N] datang.

"Dari mana saja?"

"Hngg, itu ... tadi Amber mengajakku makan bersama di Good hunter," jawab [Y/N] melihat ke sekitar tak mau membalas tatapan Venti.

"Kau tau jam berapa sekarang?"

[Y/N] menggeleng.

"Memangnya jam berapa?" [Y/N] balik bertanya walau ia masih menunduk.

"Ini jam seorang gadis tak boleh jalan jalan sendiri, oke??" Venti menyentil dahi [Y/N] tak terlalu keras tapi membuat bekas kemerahan disana.

"Aww, sakit tauu!" keluh [Y/N] memegang dahinya.

"Iya, itu hukuman untukmu," ucap Venti lalu menarik tangan gadisnya masuk kerumah.

[Y/N] bingung, sebenarnya yang tuan rumah disini siapa!?

Dengan wajah cemberut gadis itu menuruti Venti yang membawanya kesofa. Setelah itu Venti sibuk mengomeli [Y/N] dan disana [Y/N] hanya mendunduk kesal+menyesal+sedih+ka'o.

◇──◆──◇

Semenjak kedatangan Venti, rumah [Y/N] jadi lebih subur dan memiliki suasana ramai. Sudah beberapa bulan si penyair tinggal bersama, bahkan [Y/N] hampir lupa dengan janjinya membiarkan penyair itu untuk tinggal sementara bersamanya.

"[Y/N]~ hari ini masak apa~?"

Tiba tiba Venti berada dibelakang [Y/N] dan memeluknya seperti seorang suami. Halal aja belom dasar barbartos.

"Oh, selamat pagi Ven. aku masak seperti biasa saja," jawab [Y/N] setelah menyapa Venti.

Seperti biasa= pikirkan sendiri ygy😅😅

Penyair itu beroh ria lalu mendusel dusel dibahu si gadis.

"Venti, berhenti begituuu, aku sedang masak," tegur [Y/N].

Bukannya berhenti Venti malah menjadi jadi, [Y/N] sampai melepas pegangannya pada alat masak lalu berbalik menghadap Venti.

Venti yang kaget gadis itu tiba tiba berbalik mengambil kesempatan untuk lebih dekat dengannya.

"Venti!! menjauhhh kauu!!" geram [Y/N] mendorong paksa bahu lelaki itu. Wajah Venti langsung cemberut dibuatnya. Lantas [Y/N] menghela nafas lelah.

"Lakukan sesukamu!!"

Tak menyia nyiakan kesempatan, Venti kembali bermain dengan leher [Y/N]. Gadis itu sudah terbiasa dengan prilaku ini, meski semakin hari kelakuan biadab Venti semakin menjadi jadi, ia tak pernah melakukan yang diluar batas.

"Baiklah sekarang lepaskan aku," ucap [Y/N]. Sedari tadi masak Venti nempel terus, kemana mana [Y/N] harus membawa beban dipunggungnya. Benar benar, minta ditendang alat kelaminnya Venti ini.

"Hehh?? sudah selesai ya?? padahal aku masih mau memeluk [Y/N]~" ucap Venti dengan nada sedih. Seperti biasa [Y/N] akan mengabaikan kelakuan Venti dan melanjutkan aktivitasnya.

[Y/N] menghela nafas lelah setelah mendengar tagihan dari Diluc. Pria itu menunjukan wajah datarnya.

Sedangkan Venti meng ehhe dengan watadosnya sambil menunjukan kedipan matahari.

"Terimakasih," ucap [Y/N] lalu meninggalkan tavern pria tomat itu dengan menyeret Venti seperti karung.

Terlihat wajah Venti sangat pucat, aura hitam disekeliling [Y/N] dengan tatapan tajam setajam silet berhasil membuat dewa ketar ketir🥶 entah menggunakan kekuatan anime apa [Y/N] ini sampai sampai barbasitobas- barbaratos- barbatod- barbatos keringet dingin.

"Kamu mabuk lagi?" tanya [Y/N] tajam penuh intimidasi mengalahkan ketajaman sinar ilahi.

"A ahahaha t-tidak kok, kan ada [Y/N]~" ucap Venti ceria. Ia pikir [Y/N] bodoh? Venti ga jadi mabuk pasti gara gara [Y/N] datang. Hadehhh.

"Hahhh, kamu boleh saja mabuk tapi hanya seminggu sekali. kemaren kan kamu baru mabuk! jadi sampai minggu depan kamu ga boleh minum minum lagi, mengerti??" pesan sekaligus tegur [Y/N] sambil menunjuk nunjuk wajah Venti.

"Yahhh [Y/N] jahaatttt huhuuuu." [Y/N] mengabaikan Venti yang menangis memeluk kakinya.

"Ayolah Venti, kamu masih kecil, minum terlalu sering nanti bisa sakit ..." Tegas [Y/N]. Venti terdiam menatap [Y/N]. Ia bangkit lalu memberi tatapan serius.

"Kamu kenapa pula?"

Tbc_
____________________
____________________

Sory ga nyambung ges aq ga tau lagi mau bikin apa yaudah up dabel😁

Jangan lupa voteeeeEeeEEE

𝙇ö𝙬𝙚𝙣𝙯𝙖𝙝𝙣:::VENTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang