◇──◆──◇
Pagi ini Venti sudah ceria kembali, [Y/N] tersenyum melihatnya. Mereka berada didekat patung Barbatos, Venti sedang menyair disana sambil bercanda tawa.
Puk
[Y/N] menoleh kesampingnya, ia lihat pengembara bersama maskot terbangnya menepuk bahunya.
"Nona [Y/N] tumben disini??" Paimon.
"Oh, aku hanya kurang kerjaan makanya jalan jalan sebentar," sahut [Y/N] tersenyum kikuk.
"Pengembara, sejak kapan kalian datang?" Pengembara mengambil tempat duduk disamping [Y/N].
"Baru saja kok."
"[Y/N]! apa kau menikmatinya??" Venti menthampiri [Y/N] dengan riang.
"Venti, aku sangat menikmatinya, terimakasih."
"Tentu! Apapun untukmu~ oh, ada pengembara juga ya?"
Pengembara dan Paimon bertukar pandang. Sejak kapan dua orang itu dekat? Oh oh- mereka juga ga tau bahwa Venti tinggal bersama [Y/N].
"Hai Ven, lama tak bertemu," sapa pengembara.
"Hai juga~! Lama tak berjumpa~"
"Nona [Y/N]! Kalian bedua terlihat sangat dekat, kapan kalian berteman?" tanya Paimon. Pengembara mengangguk menyetujuinya.
Venti terkekeh pelan sebelum menjawab pertanyaan Paimon dan membuat ke4 orang ini terdiam.
"Aku sekarang tinggal bersama [Y/N]! Keren kan!"
"...."
"...."
"...."
"Maaf telingaku kemasukan air saat aku melawan Slime dimisi tadi, bisa kau ulangi?" -pengembara.
"Ku bilang, aku tinggal bersama [Y/N] ..."
"Hah!? Kok bisa gitu [Y/N]!?" pekik Paimon tak terima.
[Y/N] mengedikan bahunya, ia juga lupa mengapa sekarang ia jadi membiasakan diri bersama Venti.
Paimon dan Pengembara pun melongo tak percaya.
"A-apa?"
"Iyap! Kalian sudah diberi tahu [Y/N] kan~" Venti mengangkat dagunya berlagak.
"Paimon benar benar tak habis fikir ih! Tapi entah keajaiban apa yang membuat [Y/N] membiarkan pengamen tinggal bersamanya."
"Ehhe😉"
"Diihhh!" -Paimon.
"Sudah lah Paimon. Oh iya, [Y/N] apa kau ingin tahu salah satu rahasia dunia?" tawar Pengembara.
"Umn, boleh, apa itu?"
Pengembara menatap Venti dengan senyum misterius. Venti yang mengerti maksud Pengembara segera menghentikannya.
Kira kira apa yang ingin diberi tahu oleh pengembara🤔apa jangan jangan kebenaran tentang gender venti yang sesungguhnya😨.
"Hehh~? Kenapa Venti menyela? Pengembara apa yang ingin kamu kasih tau?"
"T-tidak ada, hhe ... pengembara hanya sedang bercanda," tutur Venti tertawa kikuk.
"Hmm ..." [Y/N] mengangkat sebelah alisnya sambil bertumpu dagu. Menatap curiga Venti yang mulai berkeringat.
"Ah yasudah. Lain kali saja ya, Pengembara, saat tak ada Venti."
"Tentu," sahut Pengembara tersenyum lembut. Venti menatap tajam orang itu.
"Pengembara! Paimon lapar."
"Yasudah kita cari makan dulu. Sampai jumpa [Y/N], Venti." -pengembara.
[Y/N] dan Venti mengangguk lalu memperhatikan Pengembara bersama makanan daruratnya melenggang pergi menjauhi mereka.
"[Y/N], ayo kita juga pergi," ajak Venti menggandeng tangan [Y/N].
"Eh? Kemana?"
"Ada saja."
◇──◆──◇
"Venti ... apa sudah sampai?" Pemuda surai hitam gradasi biru toska itu menuntun [Y/N] kesuatu tempat dengan menutup mata si gadis menggunakan kain.
Sesekali gadis itu hampir terpeleset tersandung batu, dengan cepat Venti menangkapnya dan menggendongnya ala tuan putri.
"Sebentar lagi kok."
"Baiklah ..."
Venti menurunkan [Y/N] ketanah, meski masih memakai kain penutup mata, gadis itu tau, ia berada di padang rumpu. Terdengar rerumputan dan dedaunan bergemeresik.
"Kita sampai~"
Tangan pemuda itu terangkat memegang pipi [Y/N] lembut. Ia mengusapnya sejenak lalu melepaskan kain dimata sang empu.
Setelah membuka matanya, pandangannya menjadi buram semua bahkan ia tak melihat apapun, cahaya susah payah menembus. Selama beberapa kali mengerjapkan matanya, barulah ia merasa matanya kembali normal.
Dan disaat bersamaan ia melihat pemandangan yang begitu indah, bunga berwarna warni menghiasi teyvat. Angin sejuk yang menerbangkan kelopakan bunga menambah keindahan alam.
Mata [Y/N] berbinar, Venti tersenyum melihat gadis itu.
"Indah kan?" tanya Venti sambil memetik setangkai bunga didekat kakinya lalu ia selipkan diujung telinga gadisnya.
"Umn!! Indah sekali!!" [Y/N] tersenyum senang. Angin menerpa wajah cantiknya yang dihiasi senyum itu. Kelopak bunga yang berterbangan didekatnya membuat pesona gadis itu sangat memikat.
Venti merona, melihat gadis ini bahagia ia juga ikut bahagia. Sesederhana itu, hanya itu yang diinginkan dewa Barbatos. Apakah ia akan terus merasakan perasaan berdebar ini selamanya? Bersama dengan gadis yang ia cintai didunia ini.
"Cantik."
Venti mendekatkan wajahnya kewajah [Y/N]. Hingga tak tersisa jarak diantara mereka.
Tbc_
____________________
____________________Anjayy sory gaje awoakwok😁
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇ö𝙬𝙚𝙣𝙯𝙖𝙝𝙣:::VENTI
FantasiaSuatu hari, gadis muda melihat seorang penyair yang sedang kelaparan, ia memutuskan membantu orang itu. Setelah dibantu, penyair tersebut memutuskan untuk mengikuti gadis muda yang membantunya. ✦𝐞𝐧𝐝. [𝟐 𝐚𝐩𝐫𝐢𝐥 𝟐𝟎𝟐𝟑 - 𝟏𝟕 𝐌𝐞𝐢 𝟐𝟎𝟐�...