25

4.7K 377 4
                                    

Sudah dua hari renjun berada di mansion utama keluarga Nakamoto, bahkan semuanya tak bisa lepas dari renjun, mulai dari Samuel yang menyuapi renjun makan, dejun yang tidur dengannya, Haechan yang bermanja-manja padanya, Yangyang yang menceritakan segala hal pada renjun, haruto yang mulai mengeluarkan sikap manjanya dan Yoshi yang selalu memperhatikan kesehatan renjun, karena renjun telah hampir seminggu menyelesaikan operasi donor ginjalnya. Memang membuat Yoshi geram dan rasanya ingin mengoperasi lagi renjun untuk mengembalikan ginjal sepupunya itu, tapi itu semua tak mungkin. Juga Jung woo yang memanjakannya begitu pula denhan Yuto, johnten dan ilyoung.

Saat ini renjun tengah duduk disofa dengan Jung woo dan keponakannya berada di pangkuannya saat ini. Lagon merasa sangat senang berada di pangkuan renjun itu.

"Renjun? Hyung harap kau selalu bahagia." Ucap Jung woo tersenyum. Dan renjun hanya menganggukkan kepalanya lalu melihat semuanya mendekat dan ikut bergabung bahkan Mashiho dan Jun kyu yang merupakan iparnya juga ikut bergabung. Disaat bersamaan jaemin datang dengan jeno dan keduanya membungkuk lalu jaeminpun duduk disebelah istrinya itu.

"Sayang? Apa perbannya sudah di ganti?" Renjun menganggukkan kepalanya.

"Siapa yang menggantikannya?" Ucap jaemin menatap renjun karena dia tak mau dominan lain yang membantu walaupun itu adalah saudara sang istri.

"Aku yang membantunya jaemin-ssi." Ucap Jung woo.

*Aku akan melihatnya." Ucap jaemin lalu diapun mengangkat sedikit baju bagian pinggang renjun lalu menutupnya kembali.

*Bagaimana dengan obatmu?"

"Yoshi sudah memberikan obat selama aku ada disini jaemin."Ucap renjun dan jaemin lantas menatap Yoshi.

"Makasih." Datarnya dan Yoshi hanya menganggukkan kepalanya dengan wajah tak kalah datar. Sedangkan jeno hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah saudara tirinya itu.

"Oh iya, kalian tak ingin segera memiliki anak?" Ucap Jung woo menatap jaemren. Keduanya lantas menatap Jung woo kaget.

*Kenapa? Bukankah seharusnya begitu?"

"Aku ingin renjun sembuh lebih dulu."

"Hyung, dari pada memikirkan kebahagiaanku, Hyung sendiri kapan akan menikah?"

"Jangan tanyakan hal itu, aku tak tau sama sekali " ketus Jung woo.  Semuanya lantaa tertawa kecuali jaemin, Yoshi dan haruto.

"Sudahlah tak usah membuatnya kesal. Samuel saja belum menikah." Ucap Yuto dan Samuel langsung menghentikan tawanya lalu berwajah datar bahkan menatap tajam kearah sang ayah. Membuat Yuto, johnten dan ilyoung terkekeh pelan.








Saat ini jaemren tengah berada di perjalanan untuk menuju mansion mereka berdua, di sepanjang jalan renjun terus menceritakan apa yang terjadi selama dua hari bersama dengan keluarganya pada akhirnya. Dia sangat senang dan jaemin ikut tersenyum senang karenanya.

"Aku hanya merasa waktuku kurang?"

"Aku tau itu. Tapi, kita akan selalu berkunjung kapanpun." Ucap jaemin tersenyum dan renjun ikut tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.











Tak terasa malam telah tiba, saat ini renjun tengah berbaring telentang diatas tempat tidurnya dengan jaemin dan saat akan menutup matanya dia membuka matanya dengan sangat lebar lagi, dan kaget melihat jaemin mengukungnya berada diatasnya dengan senyuman lebarnya.

"Jae...jaemhhh." ucapan renjun terhenti karrna jaemin menciumnya seketika bahkan tak membiarkan renjun memberontak sama sekali hingga renjun membalas ciuman suaminya itu dengan sangat panas.

"Mhhh...."

"Jaemhhh...." Desahan renjun keluar saat ciuman itu semakin tak terkendali saat ini, hingga renjun menepuk dada jaemin karena dia butuh bernafas saat ini, jaemin yang mengerti langsung mengakhiri ciumannya dan melihat renjun yang mengambil nafas dengan sangat tak karuan, jaemin lantas menyerang leher putih istrinya itu membuat tanda yang akan kontras di kulit putih itu.

"Ahhhh...."

"Mhhhh...jaemhhhh....*

"Aku mau memiliki anak ku sendiri sayang, dan aku mau darimu." Ucap jaemin lantas kembali mengecupi leher dan tulang selangka renjun.

"Jaemhhh....mhhh....ahhhh...."

"Akh!"

Jaemin lantas menghentikan kegiatannya dan menatap renjun cemas karena istrinya itu memekik kesakitan dan jaeminpun langsung melihat kearah bekas operasi istrinya itu. Lalu diapun langsung menyingkir dari atas tubuh renjun dan membawanya kedalam pelukan renjun.

"Mianhe, aku salah karena melakukannya sebelum kau sembuh."

"Tak masalah jaemin, mianhe karena aku belum bisa melakukannya denganmu."

"Gwanchana. Kesehatanmu penting saat ini."

"Makasih." Ucap renjun membalas pelukan jaemin.

"Hmm, sudah sekarang tidur ya." Ucap jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya lalu diapun mulai tertidur begitu pula dengan jaemin setelah mengecup kepala istrinya itu.









__________________








Seminggu kemudian...

Sudah seminggu renjun dan jaemin semakin romantis dan mereka sepakat memanggil dengan nama Nana untuk jaemin dan injunie untuk renjun diantara mereka berdua. Bahkan jaemin juga sudah merencanakan honeymoon mereka berdua.

Saat ini weekend dan jaemren akan pergi makan malam dengan keluarga Nakamoto, Jung, dan yang pastinya ilyoung juga Yangyang akan ikut nantinya. Sekarang keduanya sedang bersantai di ruang televisi hingga keduanya langsung menatap bibi kwon yang membungkuk seketika.

"Maaf nyonya, tuan."

"Kenapa bi?" Ucap renjun tersenyum sedangkan jaemin hanya diam saja dengan wajah datarnya.

"Ada tuan Choi soobin di ruang tamu." Ucap bibi kwon. Dan jaemin semakin mengeraskan rahangnya mendengar semua itu, renjun yang sadar perubahan suaminya itu lantas menggenggam tangan sang suami.

"Bibi buatkan minum saja ya, kami akan pergi " Ucap renjun tersenyum.

"Baik nyonya." Ucap bibi kwon lalu membungkuk dan pergi menuju dapur.

"Nana, ayo kita temui."

"Untuk apa injunie? Bukankah perjanjiannya dia tak akan menemui kita lagi "

"Aku tau Nana, tapi aku yakin kalau dia punya sesuatu yang ingin di bicarakan Na. Ada aku, tak masalah oke?" Jaemin menghembuskan nafas beratnya dan menganggukkan kepalanya seketika.

Di ruang tamu.

Jaemren menatap datar soobin bahkan keduanya menatap sungchan yang ada di stroler bayi dengan sangat tenang mungkin karena dia melihat renjun saat ini. Renjun sangat merindukan bayi itu bahkan jaemin juga sama karena dia tak bisa berbohong, dia memang marah daj kecewa tapi dia sangat menyayangi sungchan.

"Ada apa?" Datar jaemin.

"Aku tau kalau surat dari pengadilan memang mengatakan kalau hak asuh sungchan telah jatuh padaku, tapi aku ingin menitipkan sungchan pada kalian, karena aku harus membawa beomgyu berobat di luar negeri. Bisakah aku mengandalkan kalian?" Ucap soobin dan jaemren saling menatap satu sama lainnya.




































~Tbc~

Dive Into You (jaemren)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang