Hari sudah menunjukkan pukul 22:00kst. Renjun pun tak bisa tidur lalu diapun membelakangi jaemin, jaemin yang sudah menutup matanya sejak tadi membuka matanya kembali dan diapun melihat punggung sempit itu bergetar dan jaeminpun langsung memeluknya dari belakang secara perlahan agar tak terlalu menyakiti bekas operasi yang masih sedikit basah itu. Renjun sangat kaget karena perlakuan tiba-tiba dari jaemin itu.
"Kenapa?"
"T...tidak, aku hanya bermimpi buruk." Ucap renjun menahan suara tangisnya. Jaemin tau kalau renjun sedang berbohong tapi yang dia tidak tau apa yang membuat renjun menangis saat ini.
"Gwanchana, apapun yang ada didalam mimpimu tak akan pernah terjadi. Kau tenang saja. Kau tak sendirian, kau punya aku." Ucap jaemin dan renjun hanya diam saja sembari menangis dalam diam sedangkan jaemin terus membisikkan kata-kata penenang bagi istrinya itu.
Keesokan harinya, jaemin terbangun lebih dulu dan melihat renjun masih tidur dengan nyenyak di pelukannya saat ini. Lalu jaeminpun langsung beranjak untuk bersih-bersih lebih dulu, setelahnya baru dia membantu renjun untuk bersih-bersih sembari mengelap tubuh istrinya itu, karena dia belum bisa mandi karena lukanya masih basah.
Setelah beberapa menit, jaeminpun mendekat dan diapun langsung mendekat dan membangunkan renjun secara perlahan.
"Renjun, ayo bangun. Sudah pagi" renjun lantas membuka matanya secara perlahan dan diapun langsung melihat jaemin dengan wajah yang memerah seketika.
"Ayo bangun, aku akan membantumu." Ucap jaemin lalu diapun langsung membantu renjun duduk dari tidurnya lalu berjalan secara perlahan menuju toilet.
Di toilet jaemin langsung membantu renjun menyikat giginya, setelahnya diapun membantu renjun mencuci wajahnya dengan pembersih wajah dan mengelapnya secara perlahan dengan handuk khusus wajah. Selama jaemin mengelap wajahnya renjun hanya menatap polos pada suaminya itu, sedangkan jaemin menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Lalu diapun semakin mendekatkan wajahnya pada renjun juga tubuhnya membuat renjun menahan dadanya seketika.
"Kenapa jaemin?" Bingung renjun tapi jaemin tak menjawab dan diapun langsung menghapus jarak pada istrinya itu dan mengecup bibir itu sekilas. Sedangkan sih empu terdiam dengan wajah Semerah tomat miliknya. Setelahnya Jaemin langsung menggendongnya ala koala dan mendudukkan diatas tempat tidur, lalu membantu renjun mengganti bajunya juga mengganti perban di bekas operasinya itu.
Setelah beberapa menit, keduanya langsung keluar untuk sarapan bersama, dimana semuanya telah berkumpul bahkan sih kecil sungchan saja telah tenang di dalam strolernya.
"Pagi renjun." Ucap taeyong tersenyum begitu pula dengan Haechan.
"Pagi semuanya." Ucap renjun tersenyum lalu diapun duduk begitu pula dengan jaemin yang masih berwajah datar.
"Apa kau tetap akan membawa sungchan bersama kalian?" Ucap taeyong kembali karena dia takut kalau sampai cucunya terkena virus saat ini.
"Ya, sungchan harus melihat ibunya agar dia semakin dekat dengan ibunya, juga ayah kandungnya. Dengan begitu dia tak akan dekat dengan renjun, dan aku dapat memulai hidup baru dengannya." Lanjut jaemin dalam batinnya.
"Baiklah kalau begitu."
Disaat bersamaan bibi mendekat pada mereka semua.
"Maaf nyonya, tuan, ada asisten Jay dan Jake di ruang tamu." Ucap bibi song yang telah lama bekerja dengan keluarga Jung.
"Baiklah, saya akan kesana. Permisi sebentar." Ucap jaemin datar lalu diapun pergi menemui keduanya.
Di ruang tamu.
Jaemin lantas mendekat dan duduk dihadapan kedua orang itu, sedangkan kefuanya langsung kembali berdiri dan membungkuk sekilas.
"Ini tuan, surat pernikahan tuan dengan dua nama belakang berbeda milik nyonya. Juga surat resmi berpisah milik tuan." Ucap Jay.
"Baiklah, kalian berdua hanya perlu diam. Sampai saya memberitahu keluarga saya sendiri. Apa jelas?"
"Kami mengerti tuan." Ucap keduanya.
"Bagaimana dengan dokter yang akan melakukan tes dna antara aku dan sungchan?"
"Dokter bang sudah siap di rumah sakit tuan."
"Baiklah, kalian bisa pergi."
"Baik tuan, permisi." Ucap keduanya membungkuk lalu pergi, jaemin lantas pergi kr lantai dua kamarnya yang ada di mansion Jung itu tanpa memperdulikan semua yang menatap kearahnya.
At. Hospital.
Jaemren dan sungchan yang ada di stroler dengan babysitter yang menjaganya telah sampai di rumah sakit, lalu mereka masuk keruangan Yoshi.
"Silahkan duduk nyonya." Ucap Yoshi dan renjunpun duduk dihadapan Yoshi dengan jaemin di sisinya.
"Saya permisi melihat bekas operasinya tuan Na."
"Hmm." Angguk jaemin dengan sangat datar bahkan tersirat rasa tak suka pada Yoshi. Lalu Yoshi pun mulai memeriksa bekas operasi yang sudah mulai mengering dengan baik itu.
"Syukurlah bekasnya mulai mengering, saya akan memberikan salap juga obat lainnya dan vitamin baru." Ucap Yoshi lalu mencatat resepnya dan memberikan pada renjun.
"Makasih dokter." Ucap renjun tersenyum ramah.
"Sama-sama nyonya." Ucap Yoshi tersenyum sedangkan jaemin hanya berwajah datar, sebenarnya Yoshi juga ingin berwajah datar karena dia masih teringat semua perkataan jaemin kemarin yang membuatnya sangat marah pada pria Na itu.
"Kami permisi." Ucap renjun tersenyum dan Yoshi hanya menganggukkan kepalanya.
Di ruangan dokter bang
Renjun hanya mengikuti jaemin begitu pula dengan sungchan yang mengikuti bersama dengan babysitter nya saat ini.
"Jaemin? Kenapa kita kemari?"
"Nanti kau juga akan tau, diam saja." Ucap jaemin datar dan renjun hanya diam saja karena melihat aura yang dikeluarkan jaemin tak bisa di bantah sama sekali.
"Selamat datang tuan Na."
"Ya, lakukan." Datar jaemin lalu dokter bang itu langsung mengambil darah jaemin sepenuhnya sedangkan renjun hanya menatap dengan tak mengerti sama sekali.
"Saya permisi mengambil darah tian muda sebentar tuan." Dan jaemin hanya menganggukkan kepalanya sedangkan renjun akhirnya mengerti kalau jaemin akan melakukan tes dna pada anaknya tapi tak mengerti kenapa jaemin melakukan semuanya? Dan atas dasar apa. Tapi, dia memilih untuk diam saja, karena jaemin pasti akan memberitahukan padanya. Dia hanya yakin kalau jaemin pasti akan mengatakan semuanya padanya. Ntahlah itu keyakinan darimana. Karena hatinya hanya yakin saja.
~Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dive Into You (jaemren)END✔
Fiksi PenggemarHuang atau Nakamoto Renjun, terpaksa mengikuti keinginan bibinya untuk menikah dengan seorang pria Na jaemin yang telah beristri untuk memberikan satu ginjalnya pada istri jaemin yang tengah koma, akankah renjun bahagia dengan pernikahannya? atau se...