7

5.4K 450 6
                                    

Sudah tiga hari berlalu dan renjun benar-benar tinggal di mansion utama keluarga Jung, karena jaemin tidak mengijinkannya menginjak mansion utama keluarga Na yang sekarang adalah mansion miliknya. Karena mansion itu adalah kenangannya dengan sang istri yang belum juga bangun dari komanya. Setelah renjun benar-benar pulih maka dia akan tinggal di apartemen pemberian jaemin. Itupun harus dengan jaemin, karena sungchan tidak mau di pisahkan oleh renjun. Itulah kenapa jaemin merombak ulang kamar yang ada di apartemen mewah itu dengan kilat.

Renjun sekarang sedang berada di ruang keluarga dengan sungchan pada gendongannya dan memberikan bayi mungil itu susu. Sedangkan taeyong sedang pergi sebentar, Haechan dia sedang bekerja. Karena haechan memang bekerja di perusahaan milik keluarganya itu. Begitu pula dengan jeno. Disaat bersamaan jaemin turun dari lantai dua kamarnya dan melihat pemandangan itu.

"Jagoan Mama sangat hebat sekali. Iya? Jarang menangis sekarang. Kamu sangat pintar sekali. Mama sangat bangga sama kamu." Ucap renjun pada sih bayi yang tidak mengerti apapun dan hanya menatap bingung renjun lalu tersenyum.

"Jagoan kecil Mama tersenyum. Tampan sekali." Ucap renjun kembali. Jaemin yang melihat hal itu ntah mengapa merasakan hatinya menghangat seperti melihat istri dan anaknya. Tapi, memang benarkan renjun adalah istrinya? Tapi jaemin tidak mau mengakuinya karena renjun tidak lebih dari seorang penolong bagi istrinya.

Jaemin lantas mendekat dan renjunpun mengangkat wajahnya lalu melihat jaemin.

"Jaemin-ssi? Apa kau akan pergi bekerja? Butuh sesuatu?"

"Tidak perlu. Sayang, papa pergi bekerja dulu ya." Ucap jaemin pada sungchan lalu diapun mengecup pipi chubby anaknya itu.

"Hati-hati dijalan." Ucap renjun tersenyum. Tapi, jaemin tidak menanggapi sama sekali dan pergi begitu saja. Jujur saja renjun rasanya sangat sakit sekali. Karena sama saja dia seperti tidak menikah. Tapi, itu adalah konsekuensi yang harus dia terima saat ini bukan? Dan tanpa bisa dicegah airmata pun keluar begitu saja dari mata indah itu.




















At. Mansion Yoshi.

Yoshi sedang sarapan bersama dengan istrinya, Takata atau sekarang Kanemoto Yoshinori dan juga adik sepupu yang membawa istrinya, juga kakak sepupunya yang baru datang tadi malam bersama dua orang kepercayaannya.

"Oniichan? Kenapa tiba-tiba kemari?" Ucap Yoshi menatap sang kakak sepupu.

"Mencari Hoshi." Ucap sang kakak.

"Samuel oniichan. Bukankah ini sudah cukup. Kenapa kau keras kepala sekali, Hoshi oniichan sudah tiada. Kau harus sadar." Kesal adik sepupu yang berwajah datar bernama Watanabe Haruto.

"Dia belum tiada haruto. Jaga mulutmu itu. Aku, otusanku, dejun selaku kakak kandungnya. Kami tidak melihat jasadnya. Jadi, kami tidak akan percaya." Ucap Samuel datar.

"Bukan hanya kau yang tidak melihat jasadnya. Kami juga oniichan." Kesal haruto.

"Tenang haru." Ucap sang istri, Kim Jun Kyu yang merupakan teman satu tempat kerja renjun.

"Kenapa harus aku yang tenang sih yoshi oniichan? Jelas-jelas Samuel oniichan lah yang harus tenang dan menerima semuanya." Kesal haruto.

"Jun kyu, bawa suamimu dulu dari sini." Ucap Mashiho melihat suasana semakin memanas. Dan jun kyu langsung membawa haruto untuk pergi dari meja makan itu.

"Aku juga akan pergi, lagian hari ini aku juga akan kembali ke mansion keluarga Moon." Ucap Yangyang.

"Kau akan kemana setelah itu Yangyang?" Datar Samuel.

"Mengunjungi Hoshi." Ucap Yangyang datar.

"Sudah aku katakan Hoshi masih hidup. Kenapa kau harus mengunjungi makam yang tidak berisi itu?" Kesal Samuel.

Dive Into You (jaemren)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang