9

5K 412 15
                                    


Yangyang sampai di makam sahabatnya itu, lalu diapun meletakkan bunga baby breath itu dan mengelus batu nisan itu.

"Maaf Mama win, yuta otusan, aku hanya memberikan bunga pada injunie. Aku sangat merindukan injunie, injunie? Bagaimana kabarmu disana sayang? Kau baik? Tolong injunie hikss.. tolong katakan pada Samuel oniichan untuk mengikhlaskan mu, aku mohon hikss.... Aku merasa sangat buruk kembali kesini renjun, aku mohon hikss... Tolong aku hiksss... Tolong suruh oniichan untuk bahagia dan melepaskanmu hiksss... Aku mohon." Ucap Yangyang sembari menangis.






















Sementara itu, Samuel dan daehwi sang asisten sampai di mansion keluarga Nakamoto, mansion dimana yuta, winwin, dejun dan renjun tinggal dulu. Bahkan masih ada foto keluarga pamannya itu di dinding mansion itu. Juga fotonya yang tengah menggendong renjun di salah satu nakas. Samuel mendekat dan mengambil foto itu.

"Injunie, oniichan janji padamu. Oniichan akan mencarimu. Oniichan akan menemukanmu. Tunggu oniichan sayang." Ucap Samuel dengan bahasa jepang sembari meneteskan airmatanya dan memeluk foto itu.

























At. Jcc corp.

Haechan masih terdiam karena keputusan Samuel. Selama yang dia kenal Samuel adalah orang paling keras kepala yang pernah dia temui dan dia kenal, bahkan Haechan saja tidak menyadari suaminya yang datang dan duduk dihadapannya.

"Sayang? Ada apa?" Ucap jeno. Haechan lantas melihat suaminya kaget karena dia baru sadar jeno ada di perusahaan keluarganya.

"Bukan apa-apa jeno, aku hanya memikirkan kakak sepupuku." Ucap Haechan.

"Maksudmu dejun ge?"

"Bukan, dia Samuel oniichan. Kau memang belum pernah bertemu dengannya, karena dia sibuk dengan urusannya dan kesedihan yang kami alami sejak lama."

"Aku mengerti. Ada yang—"

"Jeno, bisa kau menemaniku ke suatu tempat?" Potong Haechan.

"Hmm, kau ingin pergi sekarang?" Ucap jeno mengurungkan niatnya untuk bertanya pada istrinya itu.

"Hmm, ayo." Ucap Haechan lalu berdiri dan berjalan lebih dulu diikuti oleh jeno sang suami.




















Disinilah Haechan dan jeno berada, dimakam dengan nama Nakamoto Yuta, Huang Winwin, dan Nakamoto Renjun. Haechan meletakkan bunga dimasing-masing makam itu, dia benar-benar kaget karena ada bunga baru di makam renjun, sepertinya ada yang datang, dan Haechan tidak tau siapa itu, bisa saja Samuel yang berkunjung.

"Mereka?"

"Ya, saudara tiri mommyku. Dan sepupu sekaligus sahabatku, Nakamoto Renjun." Ucap Haechan lalu mengelus batu nisan renjun.

"Haechan? Bukankah dia memiliki nama yang sama dengan Huang Renjun?" Ucap jeno.

"Hanya nama jeno, tapi mereka orang yang berbeda." Ucap Haechan.

"Bagaimana jika dia belum tiada." Ucap jeno. Haechan lantas berdiri dan diapun langsung menatap tidak suka suaminya itu.

"Ada apa sayang?"

"Dia sudah tiada. Jangan mengatakannya lagi jeno, aku tidak suka. Dia akan sangat sedih jika banyak yang memikirkan dia masih hidup. Jangan pernah mengatakan hal itu lagi, dan lebih baik kau diam." Ketus Haechan lalu diapun kembali berjongkok dan menatap batu nisan itu.

Sedangkan jeno hanya menatap istrinya itu, dia tidak memasukkan kata-kata istrinya kedalam hati karena dia sangat mengerti istrinya itu.

"Sepertinya aku memang harus mencaritahu sendiri, apa huang renjun yang terjebak sebagai istri Na Jaemin adalah orang yang sama dengan Nakamoto Renjun yang dikuburkan disini." Batin jeno.

Dive Into You (jaemren)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang