Setalah kejadian dimana rayana tidak bisa menahan emosi nya, dia langsung pergi dari kantin, tanpa menyentuh makanan nya, tanpa diketahui bahwa ada yang diam-diam mengikuti nya.
Bukan tanpa sebab tapi dia merasa tertantang untuk mendekati rayana, karna selama hidupnya dia tidak pernah merasakan yang namanya ditolak wanita, semua wanita betekuk lutut dibawahnya, oh, pengecualian rayana, karna gadis itu sangat sulit di dekati.
(≡^∇^≡)
Setelah mengikuti dan memastikan rayana aman, cowok itu pergi meninggalkan taman belakang sekolah, memberi sedikit waktu kepada rayana agar bisa meluapkan emosinya.
"Wow ternyata si anak buangan ada di sini" Kata-kata itu terlontar tanpa sebab akibat, dan tentu saja pelakunya adalah sang kakak
"Maksud lu apa bitch?" Bukan bukan rayana yang menimpali, tapi cewek berambut pendek sepundak itu yg menimpali nya
"Cath, udh! "
"Gabisa gitu dong,ini jalang harus dikasih faham biar gak gangguin lu terus"
"Si anak pungut aja ga masalah, kok lu yg ngamuk? Emng pantes kok dia di sebut itu, sama kayak ibunya, sama-sama buangan HAHAHA"
Brak
Plak
Plak
Plak
Tapi semua itu terhenti ketika rayana bangkit dari duduknya, dan langsung menendang perut sangat kakak bonus tiga tamparan cantik dari rayana.
"Lu boleh hina gue, tapi jangan ibu gue" Balas rayana dingin, setelahnya langsung berlalu meninggalkan kantin
"Sial lu bakal tanggung akibatnya karna berani lawan gue, liat aja nanti" Desis amel, pelan.
˙˚ʚ('◡')ɞ˚˙
Kembali lagi ke taman belakang, Rayana, gadis itu sedang melamun, memikirkan hidupnya yang sangat rumit setelah sangat ayah membawa jalang sialan itu ke rumah mereka, dan lebih sialnya lagi jalang itu adalah ibu tirinya.
"Kenapa? Kenapa harus aku Tuhan" Gumam an lirih itu terdengar menyakitkan bagi siapa pun yg mendengarkan nya
"Kenapa bunda harus pergi secepat itu?"
"Kenapa ayah tega bun?"
"Ayah.. Sekarang ayah gak sayang aku lagi"
"Ayah benci aku bun"
"Bun, tolong jemput raya"
"Raya pengen sama bunda"
"Raya gak mau sama ayah"
"Ayah jahat"
Setelah mengeluarkan unek-uneknya rayana mengeluarkan emosinya melalu tangisan pilu.
"Aku gak mau disini bun, gak mau, aku pengen sama bunda" Tangisan yg semakin menjadi itu membuat sosok laki-laki dibelakangnya menjadi tak tega

KAMU SEDANG MEMBACA
Rayana dan Luka
Poetrykisah klasik tentang seorang anak yg mentalnya di hancurkan sehancur-hancurnya, anak yg harus bertahan didalam lingkungan toxic parent, anak yg harus selalu mengalah apapun keadaan nya. Ini tentang Rayana yang dituntut untuk sempurna oleh kedua ora...