⏳Prolog

21 8 0
                                    

Sudah siap baca prolognya?

Jangan lupa tebarkan cinta untuk Harum 💕
Dan jangan lupa tebarkan bintang juga buat Maw✨

Sudah siap?

Happy Reading 💕

Ini soal waktu, jadi aku masih bisa nunggu buat kamu maafkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini soal waktu, jadi aku masih bisa nunggu buat kamu maafkan.

Dari arah kanan terlihat seorang pria menghampiri Harum yang sedang duduk di atas lembutnya pasir yang ada di sebuah pantai yang amat cantik untuk di abaikan dari pandangan Harum. Oleh, sebab itu ia hanya melirik sekilas dan kembali terhanyut dalam damainya senja dengan bisikan lembut dari angin.

Bunyi gelombang menjadi backsound saat ini. Harum hanya butuh ketenangan setelah mengalami banyaknya badai masalah yang menerpa.

Ada gerakan dari samping, tanpa melirik pun Harum bisa menebak siapa yang sudah berani duduk di sampingnya.

“Saya tidak tahu, kebaikan apa yang sudah saya lakukan di masa lalu sampai-sampai bisa bertemu lagi dengan kamu.”

Harum terdiam dan membiarkan waktu untuk bergulir cepat. Berakhir dengan begitu saja. Tanpa obrolan lebih lanjut.

Pria itu sudah pergi. Kembali menghilang dan tidak lagi kembali. Pertemuan terakhir yang sampai saat ini Harum ingat itu masih membekas dalam benak Harum.

Berkali-kali Harum kembali ke pantai ini, di tempat dan waktu yang sama, entah mengapa rasanya begitu sepi dan tidak sehangat dulu.

“Maaf.” Suara yang nyaris seperti bisikan itu ternyata masih tersimpan baik di dalam memori Harum.

Satu tetes butiran kristal bening keluar dari mata Harum. Kenapa, sudah bertahun-tahun lamanya, dia baru saja menyadari bahwa ... Pria itu begitu penting dalam hidupnya.

Kehampaan yang sering ia rasakan ternyata berasal dari pria itu. Kelakuan yang selalu membuat Harum tak habis pikir itu kini kembali hilang dari pandangan. Dia kecewa pada dirinya yang lemah ini.

“Dia tidak akan pernah kembali, Rum. Dia ... sudah pergi.”

Tidak. Harum yakin, pria itu akan kembali kepadanya. Sama seperti sebelum-sebelumnya. Jadi, Harum hanya butuh waktu untuk lebih sabar lagi.

-Pedot-

Hallo! Kembali lagi dengan saya, Maw💙 Bagaimana dengan kabar kalian?

Kali ini Maw membawa cerita baru💙

Sandyakala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang