07. Message

232 52 9
                                    

Masih dengan perdebatan diantara Tim Z, Raichi dan {Name} saling jambak-jambakan rambut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih dengan perdebatan diantara Tim Z, Raichi dan {Name} saling jambak-jambakan rambut. Dua orang bar-bar ini juga saling melempar ejekan satu sama lain. Perdebatan tak berlangsung lama saat Kuon melerai mereka.

"Apa kalian mengerti gentingnya situasi saat ini? Tim kita dipastikan gugur dalam seleksi pertama" ucap Kuon.

"Maksudmu?" tanya Iemon.

"Dengar, dalam seleksi pertama 5 tim yang bermain dalam sistem Round-Robin. Hanya 2 tim teratas yang akan lolos ke seleksi selanjutnya. Jika diasumsikan semua tim sama dan mendapatkan 2 kemenangan dan 1 kekalahan, poin maksimal yang mereka dapat hanya 6"

"Itu artinya kita harus mengincar 7 poin, tentu harus ada draw. Dengan 2 kemenangan dan  draw, kita harus mendapatkan 7 poin. Kita kemungkinan akan lolos jika mencapai target itu" sambung Kuon.





































🖋️🖋️🖋️

Benar, itu bekerja untuk semua tim dalam setiap stratum. Kalah 2 kali dalam pertandingan, maka mereka tidak akan bisa meraih 7 poin. Mungkin 2 kali kalah dalam pertandingan tidak akan langsung memastikan tim tersebut gugur, namun itu akan membuat tim tersebut berada di "Zona Mati".

Artinya, Tim Z berada diambang eliminasi. Mereka hanya perlu fokus untuk kerjasama tim untuk meraih kemenangan, memikirkan diri sendiri hanya akan mempercepat mereka keluar dari Blue Lock.

"Apa yang Kuon katakan benar. Jika, bukan karena {Name}, Bachira dan Isagi aku tidak akan bisa mencetak gol. Dan berkat {Name} juga kita bis mendapatkan 2 gol. Kupikir gol itu adalah petunjuk kita dalam mencapai kemenangan" jelas Kunigami.

"Apa kau bercanda otak udang?! Kau berkata seperti itu karena mendapatkan umpan dari {Name} bukan?!" protes Raichi.

"Aku melakukan itu karena sebuah alasan" ucap {Name} pandangan mereka langsung tertuju padanya.

"Apa maksudmu, {Name}?" tanya Isagi

"Saat aku dihadang Sean dan Galih, sekilas aku melihat siluet Hana diantara Raichi dan Igaguri" jawab {Name}.

"Hana? Gadis kecil di Tim X itu?" tanya Igaguri, pasalnya ia tidak merasakan ada orang lain. {Name} mengangguk.

"Tapi aku tidak merasa sedang dijaga tadi" ucap Raichi.

"Kau memang tidak merasakannya, karena Hana menyembunyikan hawa keberadaan. Membuat nya seperti hantu" jelas {Name}.

"Tapi kemampuan Hana dalam mengontrol bola sangat keren!" Bachira muncul tanpa mengenakan busana.

"Pakai dulu celanamu, Bachira" ucap Isagi

"Dan satu lagi, menghadapi Sean dan Galih itu cukup merepotkan" protes Naruhaya.

The Reborn || Blue Lock Fanfiction ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang