Happy Reading Guys !!!
👑
👑
👑For Altan :
Kita dipertemukan oleh persahabatan, dan sekarang kita dipisahkan oleh takdir
✨ Selamat tinggal Altan ✨🦅 REVAZTER 🦅
"Pasien mengalami pendarahan traumatis, dimana pasien kehilangan 30% darah dan itu berakibat fatal."
"Tapi anak saya baik-baik saja kan Dok? Dok, jawab pertanyaan saya!" Tanya Siva, yang masih menangis di pelukan suaminya.
"Sebelumnya mohon maaf ,kami dan tim sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan penanganan yang baik pada pasien-" Ucap Dokter terjeda
"Dengan berat hati Saya sampaikan... Bahwa pasien tidak dapat kami selamatkan. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun Tuhan berkehendak lain. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, jika sudah kehendak Tuhan kami tidak bisa berbuat apa-apa. Sekali lagi kami mohon maaf." Ucap Dokter dengan berat hati menyampaikan kabar duka tersebut.
Deggg...
Seketika semua orang yang ada di sana sangat terkejut dan tidak percaya dengan apa yang dikatakan Dokter tadi.
"Nggak... Nggak mungkin, Dokter pasti bercanda kan? Anak saya pasti baik-baik aja kan Dok?" Tangisan Siva semakin menjadi-jadi.
"Yang sabar ya Pak, Buk, ini semua sudah takdir. Kalau begitu saya permisi dulu Pak, Buk, semuanya saya permisi dulu."
"Baik Dok terimakasih." Jawab Raka
"Mas, ini nggak bener kan mas? Ini pasti bercanda kan? Hiks Altan pasti masih hidup, Altan nggak mungkin ninggalin kita semua kan mas? Hiks.. Hiks.. Hiks.."
"Sabar ma, ini sudah takdir. Mama harus ikhlas"
"Nggak mungkin.. nggak mung-" Setelah itu Siva pun pingsan, lalu di gendong oleh Raka dan dibawa ke ruang rawat untuk di periksa keadaannya.
Sedangkan adek Altan (Keyva) tengah menangis sesenggukan mendengar pernyataan bahwa abangnya telah tiada, itu sangat membuat Keyva terpukul. Bagaimana tidak? Keyva sangatlah menyayangi Altan begitu juga sebaliknya.
Zevan yang melihat Keyva menangis sesenggukan iapun segera menghampirinya dan menarik Keyva kedalam pelukannya.
"Bang Zev, Hiks.. hiks.. hiks... Bang Altan nggak mungkin pergi ninggalin Keyva kan?"
"Kamu harus sabar Key, kita semua juga terpukul dengan kepergian Altan. Tapi kita semua harus bisa nerima, ini semua sudah takdir." Ucap Zevan menenangkan Keyva
"Hikss... Nggak. Bang Altan nggak boleh pergi, Keyva nggak mau bang Altan pergi ninggalin Keyva. Hiks.. hiks.." Setelah mengucapkan itu Keyva melepaskan pelukan Zevan, lalu ia pergi masuk ke ruangan di mana Altan berada.
Di susul oleh Zevan dan enam inti Revazter, yang lain menunggu di luar."Abang bangun! Bang Altan harus bangun, Abang gak kasian sama Ayah, Bunda, sama Keyva sama temen-temen Abang juga?"
"Iya Tan, lo harus bangun Revazter butuh Lo. Kalau lo pergi siapa yang bakal mimpin Revazter, ayo Tan bangun!" Ucap Revan menimpali Keyva
"Abang ayo bangun, katanya Abang janji bakal beliin Keyva es krim yang banyak, Abang bilang mau ajak jalan-jalan Keyva. Kalau gitu Abang harus bangun hiks.. hiks.. hiks.."
Tiba-tiba pintu terbuka dan datanglah Siva bersama Raka. Mereka menghampiri Altan yang terbaring di atas brankar dengan wajah yang sangat pucat dan tubuhnya yang dingin.
"Altan bangun nak, ini Bunda sama ayah. Bangu nak, jangan tinggalin bunda.. hiks.. hiks.."
"Sabar ma, mama harus kuat kasian Altan kalau tau mama kayak gini. Lebih baik kita semua keluar, supaya anggota medis mengurus jenazah Altan agar bisa segera dibawa pulang."
Jangan salah, walaupun Raka masih bisa menguatkan orang-orang yang ada di sana namun sebenarnya ia juga sangat terpukul kehilangan putra kesayangannya.
Setelah keluar dari ruangan, ternyata semua anak Revazter tengah menangis karena kehilangan leader terbaik mereka. Mereka bersama sudah lama, itu yg membuat anggota Revazter sangat merasa kehilangan.Skippp!
Saat ini adalah waktu dimana jenazah Altan akan di makamkan. Banyak yang menghadiri pemakaman Altan, mulai dari keluarga, rekan bisnis Raka dan Siva, teman sekolah juga para guru, dan tentunya seluruh anggota Revazter.
Pemakaman berjalan dengan lancar dan para tamu ziarah sudah mulai pergi meninggalkan pemakaman. Raka pun sudah mengajak istrinya untuk pulang, karena keadaan Siva sangat tidak baik walaupun perlu sedikit membujuk istrinya yang sebenarnya belum ingin pulang.
Di pemakaman tinggallah Keyva dan ketujuh inti Revazter, anak Revazter yang lain izin pulang terlebih dahulu setelah mendoakan dan memberikan kata perpisahan yang terakhir kalinya untuk Altan. Sebenarnya Keyva sudah di ajak pulang oleh ayahnya namun ia menolak. Ia masih ingin berada di makam Abangnya, ia ingin mengucapkan selamat tinggal untuk yang terakhir kalinya.
Semua anak Revazter telah mendoakan Altan, mereka juga mengucapkan kata perpisahan terakhir kalinya untuk leader mereka.
"Altan... Selamnya lo tetap jadi sahabat kecil terbaik gue." - Zevan -
"Tan, selamanya lo tetep jadi leader terbaik kita." - Dirga -
"Lo leader terhebat buat Revazter Tan... Ter the best pokoknya gak ada lawan." - Rivan -
"Lo tenang di sana ya Tan, sampai kapan pun lo tetep menjadi bagian dari Revazter." - Diksa -
"Setelah ini udah gak ada lagi yang bakal marahin gue sama Gio kalau lagi berulah." - Radit -
"Goodbye bosku... Semoga lo tenang di sana dan di tempatkan di surganya Allah. Aminnn..."
"Aminnn..." Jawab yang ada di sana
"Key ayo pulang" Ajak Zevan pada Keyva
"Nanti bang, Keyva masih pengen disini sebentar. Nanti Keyva pulang sendiri, bang Zev duluan aja."
"Kalian pulang duluan aja, dia biar gue yang ater pulang" Ucap Revan
"Yaudah... Gue nitip Keyva sama lo Van"
"Oke, lo tenang aja"
Kini tinggal Revan dan Keyva di sana.
"Walaupun lo udah gak ada tapi lo tetep ada di hati Revazter, sampai kapanpun lo bakal jadi leader dan sahabat terbaik buat gue dan Revazter.""Dan lo tenang aja, gue bakal cari tahu siapa yang udah buat lo kayak gini sampai buat lo meninggal. Gue bakal kasih pelajaran ke mereka dan gue gak bakal kasih ampun mereka." Ucap Revan sambil menyeka air matanya
"Makasih bang Altan, udah mau jadi Abang terbaik dan terhebat buat Keyva. Keyva gak akan lupain Abang sampai kapanpun, Keyva sayang banget sama Abang. Keyva juga bakal kasih pelajaran buat orang yang udah buat Abang pergi ninggalin kita semua kayak gini. I love you bang Altan ❤️, Keyva pamit pulang dulu ya dadah..." Ucap Keyva sambil menyeka air matanya yang sadari tadi terus menetes."Gue bakal lakuin amanah dari lo Tan, lo tenang aja. Bye Altan... Gue pamit pulang dulu."
☁️ GoodBye GAVIN ALTANZA ☁️
To be continued
Hai guys gimana sama chapter ini ?
Pesan apa yang bakal kalian sampaiin dan buat siapa ?
Atau ada pesan buat Altan ?Buat author jg boleh wkwk...☺️😅
Silahkan curahkan isi hati kalian di sini...
Next comen !
Jangan lupa follow
Tik Tok : aul1aaa_03
IG : aul1aaa_03Jangan lupa Follow, Vote, Comen & Share ya ke temen² kalian...👍🏻
Thanks You
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyva
Teen Fiction⚠️Cerita ini murni karangan aku sendiri. Jika ada sedikit kesamaan itu adalah unsur ketidak sengajaan.⚠️ Di Ratukan oleh anggota geng motor abangnya? Itu tidak pernah terbayangkan di pikiran Keyva. Tetapi setelah kepergian abangnya ia malah di jadi...