Sajak manis kini mulai mengembang
Seiring dengan bola mataku yang mengikuti arah kemanapun ragamu melangkahDia enggan dan melenggang pergi, kataku
Tetapi senyum itu masih menjadi favoritkuKata yang tak mampu diucapkan raga, tertahan diantara renjana
Tak perlu laut yang bercerita
Lihatlah senja terlampau indah hanya dengan sepasang netra