95. Selamat Tinggal

1 1 0
                                    

Kini aku baru sadar
Saking bahagianya aku bersamamu kemarin itulah yang membuatku hancur.

Kamu yang sudah menjadi satu-satunya di hati ini. Namun, kamu pulalah yang menghancurkannya.

Aku tidak pernah berfikir atas kehancuran hubungan ini, apalagi yang menghancurkannya adalah kamu. Kamu pergi meninggalkalkan aku yang kini terdiam dengan luka.
Kini, kamu telah menemukan kebahagiaan di dir orang lain lagi. Bukankah kamu egois dan pecundang?.

_Azizahdelviana

Dibalik SastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang