Happy reading sijeuni..
Jam 10 pagi mark terbangun karena wajah manisnya terkena pancaran sinar matahari, ia menoleh dan ia tak mendapati Jeno disana, ia bangun dengan perlahan sampai kemudian ia terjatuh karena rasa sakit sekaligus perih pada bagian selatannya.
"Akhhh shhh." Jeno yang berada diambang pintu segera bergegas menghampiri mark yang terjatuh.
"Ck, kau baru saya setubuhi kemarin jangan banyak bergerak." Jeno mengangkat tubuh mark dan kembali meletakkan nya dikasur.
"Gua mau mandi bangsat.!" Ucap mark dengan nada sedikit tinggi.
"Nanti saya mandikan, sekarang makan sarapan mu dulu." Mark menggelengkan kepalanya dengan keras, sedangkan jeno ia hanya menghela nafas melihat nya.
"Makan sedikit atau kau akan kukurung seharian." Ucap jeno mutlak.
Mark mendengus kesal mendengar nya, sedetik kemudian ia mendorong tubuh jeno sampai lelaki tersebut terjatuh dengan tidak elitnya.
"Pergi! Gua benci sama lo!" Mark menatap jeno dengan tatapan marah.
Jeno yang melihat mark sedang dalam keadaan mood yang buruk, ia berdiri dan memilih pergi tanpa sepatah kata apapun.
Untuk Ji-Sung jeno sudah menitipkan nya kepada orang tuanya karena keadaan mark yang tidak memungkinkan untuk mengurus ji-sung hari ini.
"Hikss, mama." Mark menangis sambil meringkuk, sangat menyakitkan saat mengetahui suami mu sering bermain dengan jalang bahkan dari mulutnya sendiri.
Ia melihat baby box disamping nya namun ia tak dapat menemukan bayinya, ia panik, ia segera mengambil baju dari lemari dan memakainya, ia keluar dari kamar tanpa memperdulikan rasa sakit pada lubangnya.
"DIMANA JI-SUNG BAJINGAN!." teriak saat ia melihat Jeno yang tengah duduk di sofa sambil menonton televisi.
"Mark pelankan suara mu, saya tidak tuli." Ucap jeno sambil menatap mark.
Namun ia terus menatap jeno dengan tatapan nyalang, sedangkan yang ditatap kembali menghela nafas panjang.
"Ji-Sung sudah saya titipkan pada orang tua saya." Ucap jeno.
"Apa alasan lo nitipin dia, LO MIKIR GUA GAK BISA NGURUS DIA GARA' PERBUATAN LO SEMALAM, IYA.!? Air mata mark mulai turun, hatinya sangat sakit, saat melihat wajah jeno, bayang' kemarin malam selalu menghantui nya.
"Mark sebenarnya ada apa denganmu, kenapa kau semarah ini?. Jeno mendekati mark dengan tatapan bingung.
"Tanya sama diri lo anjing."
"Seo mark jaga mulutmu, atau aku tak akan segan' menghukum mu lagi."
Mark terkekeh saat mendengar perkataan Jeno.
"Oh lo mau perkosa gua kaya semalam lagi? Iya? Atau lo mau ngehukum gua sama jalang' lo disana?" Jeno menampar pipi mark sambil menggeram marah.
Mark terpaku merasakan panas pada pipinya, ia kembali menangis namun kali ini ia menangis dengan tatapan penuh marah dan dendam.
"Tutup mulut mu mark, saya tidak pernah bermain dengan jalang." Mark tertawa keras sambil mencengkram baju kaos yang dikenakan jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah ikatan. {nomark}
Teen FictionDua sejoli yang tidak sengaja bertemu di bar dan tanpa disangka mereka dipertemukan kembali oleh perjodohan. setelah menikah banyak lika-liku yang harus mereka lewati,sebagai pasangan hidup mereka harus mengerti satu sama lain tanpa harus ada kata c...