8

699 50 5
                                    

Happy reading sijeuni...

"Jadi bagaimana dengan keadaan mark jen?"

"Mark udah gapapa ma,pa perutnya cuma kram."
Jeno menjawab sambil mengelus perut mark.

"Benarkah?untuk memastikan nya kami besok akan berkunjung untuk melihat keadaan nya."

Jeno hanya menghela nafas mendengar ucapan ibu nya dari sebrang telpon sana.

"Gak usah ma,mark cuma kram doang.."

"Anak durhaka apa kau tidak merindukan ibu mu eoh?lagipula mama juga kangen sama menantu mama."

"Yaya terserah mama saja aku malas berdebat."

Mark yang mendengar percakapan jeno dan ibu mertua nya hanya diam dan terus berfokus pada perutnya yang sakit.

Jadi perut mark terasa sangat sakit saat ia bangun pagi tadi,jeno yang melihatnya ia berfikir bahwa mark akan melahirkan.jadi tanpa basa-basi ia langsung menelpon dokter kepercayaan nya.

Saat tengah diperiksa ternyata mark hanya mengalami kram biasa.jeno menghela nafas lega kemudian ia langsung mengabari keluarganya tentang keadaan mark.

"Jaga mark baik', hari ini cuti saja temani mark,terus awasi dia dan ingat jangan berbuat macam padanya" Jeno menghela nafas panjang,ibu nya ini benar' cerewet.lagi pula ia tidak segila itu untuk berbuat hal yang macam' pada mark.

"Iya' ma tenang aja, cerewet banget sih." Jeno langsung mematikan panggilan tersebut,mungkin jika tidak segera dimatikan ibu nya pasti akan mengomeli nya lebih lanjut lagi.biar lah ia di cap sebagai anak durhaka.yang penting sekarang ia tidak mendengar omelan ibu nya.

"Nono masih sakit,elus lagi ih." Mark merengek menatap jeno yang berhenti mengelus perutnya.sedangkan Jeno hanya tersenyum simpul melihat bagaimana manja nya mark.

"Iya sayang sabar." Jeno kembali mengelus perut mark,satu jam lebih ia melakukan hal tersebut sampai akhirnya kram diperut mark hilang.

"Jagoan papa jangan nakal ya,baik' disana bentar lagi kamu bakal liat dunia nak,jadi tolong sabar ya."

Mark tersenyum simpul melihat bagaimana jeno berinteraksi dengan bayi diperutnya,jeno tau saja cara yang bisa membuat mark semakin mencintai nya.

"Udah' ngelusnya,udah agak enakan perut mark minggir kamu."mark menghela nafas lega saat merasa kram nya sudah sedikit mereda, kemudian ia bangkit dengan perlahan untuk membersihkan badannya.

"Mark mu kemana?hati' kram kamu belum hilang loh."

Mark hanya menganggap angin lalu ucapan Jeno kemudian ia masuk kekamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

"Ck keras kepala,ah lebih baik aku menyiapkan sarapan." Jeno bangkit dan keluar dari kamarnya untuk menyiapkan sarapan untuk nya dan mark.

Mark turun kebawah setelah selesai membersihkan diri dengan handuk yang terlilit dilehernya, hari ini ia hanya mengenakan kaos oversize dan celana pendek memperlihatkan pahanya yang putih dan mulus.

Aroma masakan mulai tercium menyapa hidungnya,segera ia berjalan menuju dapur dan ia melihat suaminya yang tengah memasak.

Mark terus menatap jeno sampai ia duduk dimeja makan,sedangkan jeno yang ditatap hanya fokus memasak.

Mark sedikit terpesona saat melihat Jeno memasak,jeno tidak menggunakan atasan dan hanya menggunakan apron dapur memperlihatkan lekukan ototnya yang sangat indah.

Ah otak nya jadi memikirkan hal yang tidak',ia menggelengkan kepalanya dan segera menangkis pikiran kotornya tersebut.

Tanpa sadar makanan yang Jeno masak sudah tertata rapi didepan nya.

sebuah ikatan. {nomark}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang