04

188 6 0
                                    

                  Selamat membaca







"Paman.. kau yang membunuh mommy ku?"

"Ke..kenapa? kenapa kau membunuh ibuku..."

"Karena aku harus.."

"Dan kau juga.."

Dor!

"Ghah~.."

Ia terbangun dengan nafas tersengal, gadis itu terduduk menyenderkan punggungnya di tepian ranjang. Kedua matanya memerah, tubuhnya bergetar hebat hanya karena dirinya kembali bermimpi tentang kejadian 10 tahun yang lalu dimana-kenangan pahit itu selalu ia kubur dalam-dalam didalam ingatannya. Gadis itu menggigit bibir bawahnya dengan kuat, menahan isakan tangisnya sendiri sembari memeluk kedua lututnya erat.

"Mommy.." Isaknya lirih.

Airmatanya kembali jatuh, Ia meringis menahan rasa sakit akan luka yang selama ini ia sembunyikan hampir 10 tahun lamanya.

"Kakek.."

"Kakak.."

***

Pembukaan Olimpiade antar negara yang akan diselenggarakan Akhir tahun ini disambut dengan sangat antusias oleh Masyarakat Indonesia.

Terhitung ada 25 Negara yang menjalin kerjasama dengan negara Indonesia akan ikut memeriahkan Olimpiade International.

30 Cabang olahraga yang akan ditampilkan dalam Olimpiade International ini terbagi di tiga kota yang berbeda.

Pemerintah berjanji akan memberikan fasilitas terbaik untuk para tamu dan para atlet yang ikut berpatisipasi dalam Olimpiade Internasional kali ini. Kabarnya, dana yang dikeluarkan pemerintah tidaklah sedikit.

Presiden secara langsung mengungkapkan bahwa pemerintah menggelontorkan dana hampir mencapai 1 triliun untuk renovasi gedung-gedung olahraga,

Tempat latihan untuk para atlet dan juga Presiden memilih untuk langsung terjun ke lapangan, memberikan semangat juga berbagai perlengkapan penunjang berlatih untuk para Atlet yang kurang mampu.

"Ahh.. kau lihat itu? mereka terlalu berlebihan menyebarkan berita."

"Ah~saya rasa itu memang benar presiden, anda sangat murah hati. Masyarakat mengakui bahwa tindakan yang anda ambil sangatlah membantu atlet-atlet muda baru untuk kemajuan mereka kedepannya."

"Perdana menteri, kau tidak perlu berbicara formal seperti itu kepadaku."

Vion, tertawa kecil sembari menganggukkan kepalanya. "Kau memang tidak pernah berubah Mirza, apa kita perlu merayakan itu malam ini?" tanyanya dengan senyum yang sepenuhnya palsu.

"Kabar baik untuk kita, bukankah cukup untuk memberikan beberapa botol wine kepada mereka? Oh, aku sudah lama tidak bersenang-senang vion.."

Kedua pria itu tertawa keras, "Kurasa mereka akan menyukai itu, semuanya akan kupersiapkan sebentar lagi. kau hanya perlu menikmati hasilnya presiden."

Vion mengulum senyum penuh arti," Untuk kabar Bagas, kurasa kita sudah hampir menemukan keberadaan keluarganya. Pria itu cukup berani untuk menampakan dirinya kembali."

Mystery (Delshel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang