.
.
Sepanjang hari Hinata berdiam di kediaman Uchiha. Berbincang dengan Sakura dan Itachi yang beberapa kali menggoda tentang hubungannya dengan Sasuke. "Ne, Ne, Hinata, apa kau tahu kelakuan Sasuke saat masa sekolah dulu?" nah, bahkan saat makan malam pun Itachi tidak berhenti membeberkan aib adiknya.
"Sasuke itu, saat masa SMA sangat badung!" kesal Itachi. Sasuke melirik sambil mencibir kakaknya. Yang mustinya kesal itu Sasuke kan? "Aku sebagai walinya sering sekali mendapat keluhan tetang Sasuke Uchiha yang malas mengerjakan tugas, sering bolos sekolah, dan langganan masuk ruang konseling. Hahh!"
Itachi berlagak memegang pelipis kepalanya, menghela napas lelah saat mengingat momen berat dalam hidupnya. "Oh, iya!" tiba-tiba Sakura itu berseru. "Aku ingat, saat tingkat dua SMA kau bahkan tidak ikut camping angkatan tapi tetap minta uang pada Itachi 'kan, Sasuke?"
Loh, kini kakak ipar kesayangan Sasuke juga malah ikut-ikutan. Itachi sih senang saja karena kini istrinya satu tim dengannya. "Hinata, lihat foto itu?" Itachi menunjuk pigura foto yang tergantung di seberang dapur, di belakang punggung Hinata.
Perempuan berambut indigo itu pun sedikit membalikkan tubuhnya guna bisa melihat objek yang Itachi tunjuk. "Itu adalah dokumentasi Sasuke yang dihukum dan harus mendirikan lima puluh tenda tidur teman-temanya." Di sana tergantung pigura foto berisikan Sasuke muda yang menatap kesal ke arah kamera. Pria itu terlihat sedang sedikit membungkuk sembari memegangi tenda yang belum jadi.
"Berterimakasihlah padaku yang mengabadikan momen itu!" Sakura berkata bangga. Membuat atensi tiga manusia lain kini menghadap padanya. Itachi tersenyum, menarik kursi Sakura merapat padanya. "Tentu, istriku, terima kasih sudah menghukum Sasuke nakal." Dan mencium pipi Sakura dengan santai, membuat perempuan merah muda itu tersipu.
"Tsk. Sebenarnya kita ini sedang apa? Makan malam? Menceritakan aibku? Atau kalian ingin bermesraan?" gerutu Sasuke.
"Haha, adikku, jangan marah. Aku hanya mengakrabkan diri pada ekhem... mungkin... calon adik iparku." Itachi mengerling pada Sasuke. "Kau takut aibmu saat kuliah aku bongkar ya?"
"Memangnya ada apa?" Hinata bersuara, perempuan itu tanpa sadar merasa penasaran dengan kehidupan Sasuke sebelumnya. Seringaian sedikit menakutkan tersungging di wajah Itachi. Lelaki itu sedikit memajukan tubuhnya di atas meja ke arah Hinata yang ada di seberang. "Sasuke itu..." ucapnya lamat-lamat, "playboy abis!!!"
Hinata sedikit menaikkan alis dan melebarkan kelopak matanya. "Benarkah?"
"Benar, Hinata." Sakura menghela napas. "Saat kuliah Sasuke tidak teladan, tidak sepertimu. Kerjanya hanya pergi kuliah sambil ogah-ogahan dan bermain di club setiap malamnya." Lagi, Sakura menghela napas lebih dalam. "Aku dan Itachi benar-benar kewalahan mengawasinya saat itu!"
Singkat, Hinata bisa melihat Itachi yang sedikit berwajah sendu dan lelah. "Jujur, aku terkejut pada perubahan Sasuke sejak lulus kuliah. Sejak bekerja ia jadi lebih disiplin, terurus, dan menjalani hidupnya lebih baik." Dengusan terdengar dari Sasuke.
"Aku sampai mengira ia patah hati karena saat itu aku menikahi Sakura juga." gurau Itachi.
"Loh, Kak Itachi dan Kak Sakura sudah menikah sejak lama?" Hinata salah fokus.
"Tentu saja, sudah tujuh tahun sekarang." Itachi merangkul Sakura mesra, membuat istrinya menoleh untuk saling bertatapan. "Kami sudah saling mengenal sejak kecil. Sakura sangat peduli pada aku dan Sasuke, apalagi saat kedua orang tua kami meninggal lima belas tahun lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Look and Lock [SasuHina x Naruto]
FanfictionRating: M, 21+ Sasuke Uchiha TIDAK pernah memohon. Ia-lah yang mustinya dipuja dan dimintai permohonan. Dan Hinata Hyuuga TIDAK semudah itu ditaklukan. Apalagi oleh laki-laki yang sudah melecehkan. "Kumohon, mendesahlah untukku, Hyuuga-san." "Sintin...