06

3.1K 236 28
                                    

Warning: OOC, typo(s), crack couple, PROSTITUTE, and LEMON!

.

.

Hari kamis ini, seharian Sasuke tidak bisa fokus. Semua kejadian yang terjadi kemarin berputar-putar di kepalanya. Hinata, pelecehan, Karin, Itachi, seks. Semuanya terasa memusingkan tapi lebih memusingkan lagi dirinya sendiri yang benar-benar butuh pelepasan. Sudah Sasuke putuskan, sepulang kantor, malam jumat ini, ia akan pergi ke bar yang menyediakan jasa prostitusi.

"Selamat datang, Tuan." Seorang pria gagah berambut abu gondrong menyambut Sasuke yang baru masuk ke rumah bordil. Pria gagah itu terlihat sangat berkelas. Rambut gondrongnya disisir rapi, iris matanya kemerahan, senyuman kecil terpatri di wajahnya. Tak lupa balutan yukata modern-nya juga menambah kharisma sang pria.

Sasuke mengedarkan pandangan. Ia bisa melihat orang-orang di dalam ruangan yang rerata memakai yukata. Ia jadi merasa salah abad karena memakai setelan jas kantornya. "Tuan, saya adalah pemilik rumah bordil di bar ini. Nama saya Tengen. Jadi, perempuan seperti apa yang Tuan cari malam ini?" suara pria di sampingnya menyadarkan Sasuke.

"Apa malam ini ada acara cosplay?" tanya Sasuke yang masih terganggung karena perbedaan pakaian mereka. "Hahahaha." Pria bernama Tengen tertawa. "Betul, Tuan. Hari ini special zaman edo. Maka dari itu, Tuan pun musti mengganti pakaian jika akan memakai jasa kami."

Tengen menunjuk ke samping pintu masuk. Terdapat sebuah ruangan dengan berbagai model yukata yang bisa dipakai oleh calon pelanggan. "Jadi, perempuan seperti apa yang Tuan inginkan? Kami akan menyiapkannya selama Tuan bersiap-siap." Sasuke mengalihkan pandangannya. Ia menerawang sebentar.

"Berambut gelap -panjang? Wajahnya agak bulat, berkacamata, dan memiliki iris mata yang unik?"

Tengen tertawa lagi. Sepertinya sang calon pelanggan tengah membayangkan seseorang. "Ah, sayang sekali putri-putriku tidak memiliki gangguan di penglihatan mereka. Juga, konsep hari ini tidak tepat jika memakai kacamata kan, Tuan?" Tengen mengangkat alis, mengingatkan tema zaman edo yang mereka terapkan. "Kalau begitu, Tuan bisa mengganti pakaian terlebih dahulu. Saya akan kembali setelah menyiapkan ruangan."

Sasuke memasuki ruangan untuk berganti baju. Di dalam ruangan terdapat banyak yukata tergantung. Ada untuk laki-laki maupun untuk perempuan. Dipilihnya beberapa yukata hingga tangan Sasuke memutuskan untuk mengambil yukata kotak-kotak berwarna biru gelap. Sasuke mulai melucuti pakaian kerjanya, menyisakan celana pendeknya. Setelahnya ia segera memakai yukata tersebut.

Setelah selesai, Sasuke keluar ruangan. Ia merapikan sedikit obi yukatanya. Rasanya Sasuke seperti hendak pergi ke suatu perayaan. "Apakah Anda sudah selesai, Tuan?" begitu mendongak, Sasuke melihat Tengen yang tersenyum padanya. Sasuke hanya berdeham. Ia mengikuti Tengen dalam diam hingga mereka sampai ke sebuah ruangan.

Sasuke mengedarkan pandangan ke seluruh isi ruangan. Sesuai konsep, ruangan ini dimodif menjadi kamar tidur budaya Jepang yang sering ia lihat di dorama-dorama zaman dulu. "Tuan, ini adalah perempuan yang saya pilihkan." Sasuke menatap seorang perempuan cantik berambut hitam panjang.

Perempuan itu memakai yukata berwarna merah muda dengan motif garis-garis segitiga. Obinya bermotif kotak-kotak putih-merah. "Mohon bantuanmu untuk memuaskan tamu kita ya, Nezuko?" Tengen tersenyum pada perempuan itu. "Baik, Tengen-sama." Perempuan yang dipanggil Nezuko itu membungkuk hormat.

Dapat Sasuke rasakan sebuah tepukan di bahunya. "Selamat bersenang-senang, Tuan." Kemudian Tengen keluar dari ruangan kamar dan menutup pintu shouji.

"Tuan, boleh aku tahu siapa namamu?" Nezuko meraih Sasuke dalam pembicaraan terlebih dahulu. "Sasuke." Nezuko tersenyum. "Sasuke-sama, apa Anda ingin meminum teh?"

Look and Lock [SasuHina x Naruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang