Sabaku no Gaara

219 14 0
                                    

Cerita ini kelanjutan dari cerita Neji Hyuga (imouto)

(Y/n) : Your name
(L/n) : Last name

_______________

"Gomen gomen. Tapi sejak kapan?"

"Sejak ia menolong ku saat perang, sudah jangan dibahas lagi nee-sama" alih (y/n)

"Ara... Begitu ya, ne (y/n) Chan berjuang lah terhadap perasaan mu." Nasehat Hinata tersenyum.

"Aku tidak bisa, nee-sama. Aku hanya Kunoichi lemah, tidak sekuat Sakura nee-san dan Hinata nee-sama" (y/n) hanya tersenyum.

"(Y/n), jangan selalu berpikiran negatif, kita belum mencobanya. Siapa tahu dia menyukai mu" ucap Hinata menenangkan (y/n).

"Baiklah, aku akan berusaha, jika bisa"

"Nah gitu dong" ucap Hinata.

"Oh iya, Hinata nee-sama, aku mau keluar dulu ya" ucap (y/n).

"Hmm... Hati-hati di jalan ya" Hinata tersenyum lalu menepuk pelan kepala (y/n), yang di tepuk pun hanya mengangguk lalu keluar.

(Y/n) keluar dari kamar Hinata, berjalan sambil menikmati udara segar diluar. Kali ini (y/n) tidak memakai ikat kepala nya, dan entah mengapa lambang di dahi nya menghilang saat peperangan usai.

Berjalan menikmati udara di luar, rambutnya nya sedikit terbang oleh angin. Tak lama ia pun berhenti di sebuah makam.

Ia duduk lalu memegang batu nisan, lalu ia tak sadar bahwa air mata nya lolos keluar.

"Ne, Neji nii-san... Sekarang aku tak tahu harus apa, perasaan ku bercampur aduk sekarang. Aku senang melihat Hinata nee-sama menikah, tapi aku juga sedih disaat Hinata nee-sama menikah Neji nii-san tidak ada. Aku bingung nii-san, setelah Hinata nee-sama menikah pasti aku kesepian." Gumam (y/n).

(Y/n) menghapus air matanya, tapi tetap saja air mata nya tidak mau berhenti keluar.

"Ne, nii-san... Sekarang aku memiliki seseorang yang ku kagumi, tapi aku sadar bahwa aku hanya seorang kunoichi yang lemah. Selama aku hidup aku hanya berlindung di balik punggung mu, aku tidak percaya diri untuk mengeluarkan kekuatan ku. Ne, nii-san... Mungkin nii-san sekarang sudah bahagia bertemu otou-san dan Okaa-san disana, ah... Aku rasanya ingin bertemu mereka, kenapa ya aku sekarang masih hidup, rasanya jika aku hidup aku tidak berguna. Padahal Clan kita adalah Clan kuat dan terpandang, tapi aku? Aku lemah banget ya jika di keluarga ini." Ucap (y/n) tertawa terpaksa dengan air mata yang terus mengalir.

"Ah... Kenapa keluar terus si, selain lemah aku juga cengeng banget ya, nii-san." (Y/n) menghapus air mata.

Waktu pun berlalu, kini matahari sudah mulai terbenam. (Y/n) pun memutuskan untuk kembali ke rumah nya.

"Tadaima~" (y/n) masuk kerumahnya, melepaskan sepatu nya dan mengganti kan dengan sandal rumah.

"Okaeri, (y/n)-sama" ucap pelayan di rumahnya.

"Ne, sudah ku bilang kan jangan panggil aku dengan suflix sama." Ucap (y/n) menghela nafas.

"Saya tidak bisa, karena saya hanya pelayan rumah ini dan (y/n)-sama adalah majikan saya" ucap pelayan itu

"Hah, terserah kamu saja, oh iya aku ingin makan dango untuk makan malam kali ini ya" ucap (y/n) sambil berjalan menuju kamarnya.

"Baik lah, apa ada yang lain, (y/n)-sama?" Tanya pelayan itu di balas gelengan kepala oleh (y/n).

(Y/n) telah masuk kekamar nya untuk membersih kan diri nya, ia berdiri di depan kaca meja rias nya dan menatap pantulan dirinya dengan malas.

"Dasar cewek lemah, cengeng banget si" ucap (y/n) dengan pantulan dirinya sendiri.

(Oneshoot) Anime Char X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang