Part 22 : Aceptance Criteria

224 24 11
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic

My Secretary Kim, My Enemy

Part 22

💎💎💎

Hembusan napas tertahan sedetik itu terlepas dari dua buah bibir yang tadi saling menyicip satu sama lain. Mereka memulai kembali karena suasana hati yang semakin terbakar oleh gejolak asmara diatas sebuah sofa.

Decapan demi decapan terdengar ikut mengiringi lagu lawas yang diputar di sebuah mini compo. Lagu tersebut membangkitkan nostalgia mereka ketika perasaan mereka belum menyatu satu sama lain, di masa lalu.

Setiap belaian lembut yang menggoda di kulit-kulit tubuh Soeun yang indah membuat wanita itu menggesek kedua kakinya di tangan sofa. Ini baru sensasi sentuhan semata tapi mengapa rasanya seperti dirinya dimasuki oleh pria tersebut. Sang pria tersenyum tipis melihat sang sekretaris menikmati setiap sentuhan jemarinya............

SEHUN POV

Dia menikmatinya. Yah, aku tahu dia akan bertingkah seperti ini karena tahu wanitaku ini belum pernah merasakan sentuhan lelaki selain dariku. Dia terlihat beberapa kali menggigit bibir bawah yang tipis menahan rasa campur aduk yang bermain-main di dalam kepalanya itu.

Dia masih memakai dalamannya tapi Soeun bertingkah seolah dia telanjang bulat ketika disentuh. Wanitaku ini benar-benar haus akan sentuhan lawan jenisnya. Setiap jengkal dari kulitnya yang mulus seakan berkata ingin meminta lebih dari sekedar sentuhan.

Tapi aku tidak mau terburu-buru melakukannya.

Aku tidak ingin moment malam yang indah saat ini hilang begitu saja hanya dikarenakan napsu birahiku untuk memasuki kejantananku ke dalam lubang kenikmatan terhapus sia-sia.

Aku ingin tahu seberapa lama dia bisa menahan sentuhan-sentuhan lembutku dan ciuman yang membakar birahi kami sampai akhirnya menyerah dan meminta aku untuk memasuki dirinya.

Tahan.......aku bisa menahan sesuatu yang saat ini ikut bergejolak meminta lebih. Si jony tak tahu sabaran ini, sepertinya tak tahu bagaimana memperlakukan lawan mainnya. Tapi aku juga tidak bisa menyalahkannya sepenuhnya. Saat ini sang sekretaris yang memang sangat menggoda itu terlihat seksi dan menggiurkan meski masih dibalut dengan pakaian dalam.

"Sehun-ah, kenapa aku begini?" tanyanya dengan tetap memejamkan kedua matanya. Tampaknya dia malu jika aku bisa membaca matanya yang ingin meminta lebih dari sekedar sentuhan.

"Itu karena kau menikmatinya, gommawo," ucapku.

"Buka matamu sayang," rayuku lagi tapi dia menggeleng kuat. Lucu sekali wanitaku ini.

Bunyi ponselku diatas meja mengejutkan kami. Secara cepat Soeun mengambil ponsel itu dan bicara pada Byeol yang meneleponku.

Aku tidak tahu apa yang dibicarakan Byeol pada Soeun tapi kedua matanya mendadak terbelalak besar. Seakan mendengar kabar tak menyenangkan dan membuat matanya memandang penuh amarah ke arahku.

"Kau....." ujarnya tertahan tak melanjutkan kalimat. Dia melemparkan ponselku ke arah kasur lantai lalu menyingkirkanku dari atas tubuhnya. Soeun buru-buru memakai pakaiannya kembali dan tak lupa kedua sepatunya itu. Aku segera mengejarnya.

"Ada apa? Kenapa kau jadi semarah ini? Apa yang dikatakan Byeol padamu?"

"Tanya saja sama dia. Bisa-bisanya, kau mempermainkan aku Oh Sehun!"

Salah satu tangannya menampar wajahku dan tanpa pamit, dia pergi begitu saja meninggalkan dengan menutup keras pintu dormku. Dengan cepat aku mengambil ponselku yang dibuang sembarangan oleh Soeun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY SECRETARY KIM, MY ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang