Part 5 - Choice

420 56 54
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic

Note : Maaf ya, disini aku ganti nama Junki jadi Joongi. Salah ucap bisa salah orang deh wkwkwk.

MY Secretary Kim, My Enemy

Part 5

💎💎💎

Sungguh, hal yang paling menyakitkan di dunia ini adalah jika seseorang yang pernah menghina fisik, kembali mengatakan hal yang sama. Kali ini bukan kulkas dua pintu melainkan Gajah!!!

Yah, Gajah!!!

Apakah Sehun tidak tahu kalau Gajah adalah binatang besar dengan berat 4000 kg sementara ia dalam sosok gemuk ini hanya sebesar 58 kg. Butakah Sehun tidak bisa membedakan mana gajah dan manusia gemuk? Ia rasa, Sehun sama butanya dengan haters Korsel, yang menyamakan semua manusia yang bernapas di Korsel adalah plastik!!

Ah, ia pun kembali melantur dengan bicara tidak jelas.

Soeun yang terisak nangis di toilet itu menyadari diri di cermin, bahwa ia pernah berjanji, tidak akan pernah sudi lagi dibuat menangis oleh namja, yang pernah melakukan body shaming padanya di masa lalu. Menghina fisik seseorang tanpa tahu dampak luka hati orang tersebut menerimanya?

"Sehun benar keterlaluan bukan? Kalau kau jadi aku, apa kau tidak gemas untuk beri pelajaran pada orang sepertinya?"

Soeun menoleh ke arah kiri. Melihat Youngah bicara dan menghasutnya lagi hingga ia sampai dengan penyamarannya kini. Ia mengangguk kuat dan ilusi sosok Youngah menghilang dari sampingnya.

"Nee, kau benar. Orang sepertinya tidak bisa dibiarkan begitu saja." geram Soeun dengan mengepalkan tangan di wastafel. Soeun mendengar suara pintu diluar. Ia cepat menyeka matanya yang sedikit basah dengan tisu kering. Beruntung airmata tidak merusak kulit silikon yang menempel di wajahnya.

Dengan wajah murung, Soeun menunduk sopan pada kakeknya Sehun yang menanyakan keadaannya. "Sehun memang seperti itu, jangan diambil hati ya," ujar Sunjae berusaha menghibur. Soeun hanya menanggapi dengan senyum memahami, namun dalam hatinya misuh-misuh mengumpati Sehun.

Matanya kemudian bertemu dengan mata Joongi yang masih menelitinya. Soeun pun tertegun berat dan segera mengalihkan pandangannya. Ia meminta ijin untuk kembali ke kamar yang disediakan untuknya. "Oh ya, katanya kau ini asistennya Youngah kan? Jangan lapor dia soal kelakuan Sehun ya. Takutnya, dia itu tidak suka kalau asistennya diganggu." ujar Sunjae mengingatkan.

Soeun yang khawatir suara barunya tetap dikenali Joongi, membuat ia pamit dengan hanya mengangguk saja. Langkahnya yang terburu-buru membuat Joongi yang masih memandangi mengerutkan keningnya. "Gaya jalannya, seperti tidak asing," ucap Joongi dalam hati sambil mengingat gaya jalan Soeun yang seperti pinguin jika terburu-buru.

"Aku mau sarapan Joongi-ah," perintah Sunjae. Joongi yang masih menerawang itu terkejut lalu mendorong kursi roda Sunjae menuju lift ke lantai dasar. Pria tua itu masih mengoceh soal Youngah yang tidak beritahu telah membawa asisten ke rumahnya dan juga soal Youngah tidak ikut sarapan pagi bersamanya. Joongi hanya terdiam membayangkan wajah bengis penuh kebencian Youngah saat bertemu kembali dengannya.
.

.

Soeun yang berada di dalam kamar barunya itu menyusun semua pakaian lebar miliknya ke kasur lalu ia mengirimkan pesan pada Youngah kalau penyamarannya berhasil, sebab Sehun sepertinya, tidak mengenalinya sebagai calon sekretaris namja itu.

"Aku pun juga sulit membandingkan kalian. Baiklah kita sudah tes mata si Sehun itu. Adik bodohku itu beneran buta kan? Dan aku tebak, dia lakukan body shaming lagi,"

MY SECRETARY KIM, MY ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang