Part 14 : Broken Heart

296 39 35
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic

MY Secretary Kim, My Enemy

Part 14

💎💎💎

"Diam petanda kau setuju,"

Begitulah cara Sehun memberi serangan kedua setelah Soeun hanya menatap bingung usai dicium olehnya.

"Bbb---bwo?" Soeun menanggapinya dengan gugup. "Ma---maksudmu, kau akan macam-macam dengan tubuh berlemak ini?"

Sehun yang bersedekap tangan itu mengangguk anggun. Soeun yang kini meneguk salivanya membayangkan bosnya mengerayangi lemak palsu ini dan semuanya terbongkar.

"Kk-kau bilang, kau tidak pernah ajak tidur pacar-pacarmu," tunjuk Hana (Soeun) menutupi rasa gugup, takut dan berusaha ingin melarikan diri.

"Memang tidak pernah. Tapi entah mengapa untuk pacar terakhir ini sangat menggodaku,"

Wajah Soeun yang penuh ketakutan tadi berubah marah. Teringat ejekan Sehun dimasa lalu hingga ia pikir ia makhluk paling aneh di dunia berkat hinaan Sehun.

"Aku tidak bisa, aku ini gadis terhormat," Soeun memutuskan menjawab seperti itu. Alih-alih ingin menempeleng kepala Sehun saat ini juga.

"Ini hanya untuk pacar. Apa kau tidak mencintaiku. Bukannya kau yang langsung jatuh cinta padaku?"

"Soal itu........" Soeun/Hana itu semakin gugup dengan mengusapi tengkuk lehernya. "Mencintai kan tidak berarti menyerahkan segalanya."

"Mencintai perlu pengorbanan,"

Soeun sumpah serampah dalam hati atas statment itu. Sungguh playboy yang sangat minta untuk dipukul kepalanya. Memangnya tahu apa Sehun soal pengorbanan setelah begitu banyak gadis yang dipatahkan hatinya, hanya karena bosan dengan satu wanita lari ke wanita lain.

"Dia bukan merayu merayu tapi para gadis itu yang merayunya setelah dia putus dengan gadis lain. Dia disebut playboy karena begitu mudah menerima cinta gadis-gadis itu."

"Sama saja," batin Soeun marah pada pembelaan Youngah tentang Sehun. Ia tidak mengerti kenapa belakangan ini Youngah berubah sikap dengan membela Sehun. Seakan yang dikatakan sebelumnya tentang keburukan Sehun hanyalah kebohongan.

"Kau setuju sama ucapanku tadi? Bahwa mencintai itu perlu pengorbanan?"

"Biasanya kata-kata seperti itu keluar dari mulut laki-laki sampah!" seru Soeun yang mendadak emosi.

"Tajam juga mulutmu ya Hana-ah. Kok jadi ingat sekretarisku yang sombong tapi berusaha merayuku. Bukankah itu aneh? Dia seperti punya dua kepribadian."

"Karena hatinya mungkin bertolak belakang," suara Soeun meninggi untuk ungkap kekesalannya. Sayangnya ia salah protes dengan karakter Hana. Mestinya, ia tidak berkata seperti itu. Sehun yang kini hanya menatapnya tanpa terkejut itu membuatnya gugup lagi.

"Aku pikir dia merasa seperti itu. Aku melihatnya dari sudut pandangku." ujar Soeun berusaha yakinkan bahwa ia adalah Hana.

"Kalian tidak pernah bertemu tapi sepertinya kau sangat memahami dia." Sehun memegangi dagunya sendiri dengan wajah mengamati.

"Karena kami perempuan. Tentu saja aku bisa pahami dia."

"Kau jadi tidak asyik Hana-ah," ujar Sehun dengan suara yang dibuat semanja mungkin. Sempat pula membuat otak Soeun korslet melihat perubahan mood namja itu.

"Kau jadi mirip seperti musuhku itu........Kim Soeun."

Dari suara yang manja dan imut tadi berubah menjadi dingin saat menyebut nama sekretarisnya. Soeun pun terasa berat meneguk salivanya.

MY SECRETARY KIM, MY ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang