ི12ྀ

77 9 0
                                    





——— Kalea's POV

"mengapa kau menciumku?" tanyaku kepada Sho saat sudah di bus lagi

"tidak bisa menjelaskan" jawab Sho tenang

"kenapa?" tanyaku heran dan curiga

"tunggu umurmu 16 tahun maka kamu akan mengetahui semuanya" jawab Sho lagi yang semakin membuatku bingung 7 keliling

"mooo sudahlah terserah saja" ucapku den mempoutkan bibirku serta tak lupa memalingkan muka ke jendela

"maaf ya memang seperti ini harusnya" ucap Sho dan mengelus puncak kepala ku ntah kenapa rasanya sangat nyaman sekali di perilaku kan seperti ini walaupun Kaiser sering











———

17.50 PM

"anak anak kita sekarang akan menyebrang menuju London dengan kapal laut sekitar 1 jam 30 menit jadi silakan menikmati fasilitas kapal laut ini" ucap guru dengan speaker yang berada di bus

"kak, kak, ayo kita keluar" ucapku sembari menarik narik baju Sho yang sedang tertidur

"memang sudah sampai?" tanya Sho setengah sadar

"kita berada di kapal laut jadi boleh keluar dulu" ucapku tanpa sadar sudah ada yang berdiri di samping Sho duduk

"ayo keluar bocah" ucap Kaiser sembari memberikan tangannya mengisyaratkan seperti ingin menarik ku sedangkan aku hanya menerima ulurannya dan berkeliling di kapal laut itu

"kaiser" panggil ku saat di bagian paling atas kapal laut

"kenapa cil?" tanya Kaiser dan berdiri di sampingku

"langitnya sangat indah" ucapku dengan senyuman yang merekah lebar karena seingatku melihat hal ini pasti selalu bersama bachira karena kami selalu pulang malam

"seperti dirimu" jawab Kaiser yang membuatku salting banget dan cuma bisa diam untuk netralin rasa dag dig dug ser di jantung

"Nee Kaiser, bagaimana dengan adikmu?" tanyaku yang mungkin Kaiser nangis itu sudah sekitar 1 bulan lalu

"tidak ada tanda tanda keberadaannya, aku hanya berdoa dia baik baik saja kalopun dia sudah di atas sana juga aku hanya bisa berdoa yang terbaik kan" jawab Kaiser dengan senyum tipisnya yang seolah dia masih belum rela dengan kepergian adiknya itu

"aku turut berduka" ucapku dan menyenderkan kepalaku di bahunya, Kaiser hanyar menerima dan bahkan mengelus kepalaku lembut

———

sisi lain...

"Kalea sudah besar ya" ucap seseorang

———

"Kaiser, bangun sebentar lagi kita akan sampai" ucapku sembari menggoyang badannya yang tertidur di sampingku

"sampai?" tanya Kaiser setengah sadar

"iya bntr lagi, ayo cepet ke bus" ucapku dan menarik tangannya menuju bus

"biarkan aku duduk di sampingmu" ucap Kaiser

"bilang dengan Ka Sho" ucap ku yang sebenarnya perintah bila dia memang ingin di sampingku

"oi sho, gue duduk sini ya lo di bawah aja" ucap Kaiser dengan sedikit berteriak karena Sho berada di depan bus dan jawabannya hanya di berikan jempol 1 yang buat Kaiser senyum sumringah

Blue Moon | Michael KaiserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang