"Kak Aji!!!"teriak Clara dari bawah tangga
Namun tak juga menerima sahutan dari sang pemilik kamar.
"Kak Junaaaa!!!"
"Kak Yohann!!!"
Namun masih sama tak ada sahutan dari ketiga pria itu.
Dengan perasaan kesal Clara menaiki anak tangga dan mengetuk keras pintu kamar Aji. Tak ada jawaban bahkan terdengar hening.
Clara tahu taktik ini mereka pasti bersembunyi disalah satu kamar dan dia harus menebak dimana keberadaan kakak-kakaknya.
Karena tidak kehabisan akal Clara memancing dengan hal yang akan membuat salah satu mangsa keluar.
"Wah ternyata kaos Shincan kak Juna bagus juga kalau dijadiin taplak meja dikamar"teriak Clara yang berhasil membuat Juna keluar dari kamar Yohan dan mengomel
"Lo ya kebangetan itu tuh limited edition dan lo mau buat itu jadi taplak! itu jatah bulanan gue tabung bego!"dengan aksen Juna mulut bebeknya
"Akhirnya yuk makan ditunggu bunda"Clara berjalan menuju lantai bawah yang langsung diikuti ketiga kakaknya
Dimeja makan mereka terlihat diam. Bahkan Clara yang asik memainkan ponselnya tiba-tiba menjadi mematung. Membuat Aji melihatnya dengan tajam.
Bukan hal baru Clara makan dengan memainkan ponsel namun sikap Clara kali ini membuatnya khawatir.
"Kenapa lo?"tanya Aji dengan tatapan tajam
"Em gak apa kok hehe. Gue keatas dulu ya"Clara yang cepat-cepat membersihkan piringnya dan pergi ke kamar
"Kenapa lagi tuh gadis?"tanya Yohan yang mengikuti gerak Clara
"Mungkin biasnya si G dragon dating kalik"jawab Juna santai menggigit paha ayam
Namun naluri seorang kakak tak pernah salah. Aji merogoh ponsel yang ada di celananya dan melihat beberapa sosmed yang dia punya.
Betapa kagetnya dia melihat foto sang adik yang menangis karena terkunci dikamar mandi sekolah.
"Ini kapan?"tanya Aji menunjukkan ponselnya kepada kedua saudara kembarnya
"Lah itu Clara?"bingung Yohan melihat foto itu
"Gue gak tahu tapi kemarin kita emang gak masuk karena kelas dipakai ujian"jawab Juna
"Oh ya kemarin Clara ujian kita anak kelas 12 dirumah. Artinya kemarin"balas Yohan
Merasa tak terima sang adik dibuat menangis Aji berdiri dan segera. mengambil jaketnya. Ternyata Yohan dan Juna sudah menunggu diluar.
Awalnya Aji ingin pergi menaiki sepeda motor kesayangannya sendiri. Siapa sangka Yohan dan Juna sudah siap didalam mobil yang dikendarai Yohan.
Mereka bertiga pergi menuju rumah Travis pacar Clara.
"Travis keluar lo!"teriak Aji dengan suara prianya
Tak lama sang pemilik rumah keluar dan kaget dengan kedatangan ketiga kakak Clara.
"Eh ada apa kak?"tanya Travis bingung
"Kemarin Clara diapain disekolah!"kesal Yohan bahkan mendorong tubuh Travis
"Ha? diapain kak? gue gak tahu. Kemarin gue sama Justin ada acara diluar sekolah"jelas Travis cukup ketakutan
Aji mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan kepada Travis. Mata Travis bergidik kesal. Sang kekasih di jadikan bahan bully oleh orang yang tak diketahui
Langsung saja Travis menelpon teman-temannya dan meminta mereka untuk mencari siapa pelakunya.
Tak butuh waktu lama Travis sudah mengantongi nama pelaku. Merasa kesal Travis ikut bersama mobil Yohan dan menuju kerumah pelaku.
Baru saja mobil terparkir Aji langsung melompat turun dan berlari ke arah pintu. Merasa kondisi Aji yang emosi Juna segera cepat turun dan mengejarnya.
Baru saja pintu itu terbuka benar saja Aji sudah memukul pelaku sampai babak belur.
"Lo laki! tapi gangguin anak cewek dikamar mandi! lo gak punya adab! dan yang harus lo tahu Clara itu adik gue!!!" Aji memukul tanpa memberi ampun
Juna dan Yohan langsung mengangkat tubuh Aji walaupun sudah diketahui kekuatan Aji 3x lipat dari tubuh mereka.
"Lo punya masalah apa sama Clara Bisma?"tanya Travis
"Haha pahlawan kesiangan dateng. Gue benci sama dia karena sudah nolak gue dan pacaran sama lo!"jawab Bisma sang pelaku
Tak menjawab itu Travis hanya memberi tatapan keheranan.
"He lo! ngaca muka lo sama Travis beda jauh dan lo ngarep Clara? untung adik gue gak buta"ketus Juna dengan tatapan menukik
"Sudah ayo kita pulang. Besok kita laporin dia ke BK"lerai Yohan berhasil membuat mereka berjalan kearah mobil
"Claranya aja yang murahan mau sama cowok playboy"teriak Bisma yang membuat hantaman terakhir tepat di pipi kanannya. Namun bukan lagi Aji melainkan Yohan yang sejak tadi terlihat mendinginkan suasana.
"Wih keren juga lo ngab"tepuk tangan Juna melihatnya
"Sudah yuk balik"Yohan yang memijat lehernya karena kram
"Lo ikut kita aja hitung-hitung hibur Clara"ajak Aji pada Travis yang dibaas anggukan cepat
Sesampainya dirumah Clara dan kedua orang tuanya terlihat menunggu kedatangan sang kakak.
Sepertinya berita tentang mereka memukuli orang sudah tersebar.Mereka turun dengan wajah masam.Namun langsung dirangkul oleh sang Ayah.
"Keren juga nih kakak-kakak ngelindungin adiknya. Besok ajak ayah juga dong biar ayah pukul tuh hidungnya"
"Ya loh bunda juga bakal bawa panci biar bunda pukul tuh kepalnya"
"Kak Aji,Kak Yohan,Kak Juna terima kasih ya"tangis Clara pecah yang langsung dipeluk oleh mereka
"Oh ya gue bawa hadiah buat lo"ujar Juna. Travis turun dari mobil yang langsung dipeluk erat oleh Clara
"Idih ada pacarnya lupa sama kakaknya yang baru nolongin"ejek Aji dengan wajah julidnya
"Dasar anak muda"balas Yohan membuat mereka tertawa bersama
Meskipun ketiga kakaknya selalu menjaili Clara. Namun Clara tetaplah adik bungsu yang mereka sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME & 3 BROTHERS
Teen FictionPernah gak sih kalian bayangin rasanya jadi anak bungsu satu-satunya cewek dan memiliki 3 kakak kembar yang super bikin ngeselin. Coba bayangkan jadi gue