Berharap

85 12 0
                                    

Prang!!!

Terdengar suara piring pecah dari arah dapur.

Segera Aji berlari dengan bawa ember berisikan air. Disusul Yohan yang membawa karung dan Juna dibelakang membawa semprotan lada.

"Ngapain sih kalian lari-lari?"tanya Clara bingung

"Mana kebakaran kebakarannya dimana!"heboh Aji siap menyiram air yang dibawanya

"Lah bukannya ada ular ya gue siap-siap ini!" imbuh Yohan terlihat panik

"Mata lo! gue yakin ini maling!!! mana malingnya!!!"balas Juna tatkala heboh

Clara hanya memutar bola mata jengah melihat ketiga tingkah kakaknya.

"Yang jatuh piring bukan kebaran,ular ataupun maling. Tolong dong dilihat kondisi gue penuh tepung gini"kesal Clara

"Lagian ngapain sih lo bikin gaduh di dapur segala"sengit Aji

"Oh gue tahu nih lo ada niatan buat kue racun untuk Dobby yak?"tanya Juna dengan smirk

"Saran gue sih nyawa manusia itu segalanya alangkah baiknya lo beli"Yohan yang duduk dikursi sibuk memakan apel yang suda dikupas Clara untuk hiasan kue

"KALIAN PERGI GAK!!!!"bentak Clara berhasil mengusir ketiga bujang itu

Tak lama terdengar suara notifikasi dari handphone Clara.

"Sayang maafin aku"

Tak menghiraukan pesan itu Clara melanjutkan kegiatannya.

...

Jam menunjukkan pukul 6 malam. Clara sudah selesai mandi dan berdandan cantik menuruni anak tangga dengan semangat membuat atensi lirikan pedas 3 bujang yang asik diruang tamu.

"Kemana lo?"tanya Aji

"Ulang tahun ka Dobby"jawab Clara

"Sama kita aja!"ketus Yohan

"Lah gue mau.."

"Gak usah banyak bacot kita berempat 1 mobil!" sentak Aji yang langsung keluar ruangan disusul ketiga adiknya

Sesampainya di pesta ulang tahun Dobby. Clara langsung berlari ke arah sang pemilik acara.

"Hey cantik"sapa Dobby

" Hehe ya kak"

"Baju kita warnanya samaan nih jangan-jangan kita jodoh haha"

"Ada aja kak Dobby. Oh ya kak ini kado kue dari aku semoga suka ya"Clara menyerahkan kotak kue berwarna biru

"Pasti suka"senyum Dobby terlihat merekah

Tak lama acara dimulai. Saat pemberian kue pertama Dobby terlihat tersenyum dan mengarah ke Clara.

Terlihat canggung karena menjadi pusat perhatian Clara segera mengambil kuenya dari berlari dari kerumunan.

Namun tangannya terhenti saat seorang pria menahannya.

"Kamu pacar aku"bisiknya membuat mata Clara membulat kaget

Bagaiman bisa Travis disini dan mengenal Dobby?

Travis menarik lengan Clara dan kini mereka tengah berada di taman belakang dekat danau.

"Kamu kok disini?"tanya Clara

"Kenapa? gak suka? Kamu suka kan sama si Dobby?"sengit Travis membalas

"Apasih Vis maksud kamu! kamu jangan lempar kesalahan atas perbuatan kamu!"bentak Clara

"Kesalahan apa! dan asal kamu tahu! aku benci kamu sama Dobby! kamu pacar aku!"

"Vis!!! kamu lupa kemarin kamu bener-bener ninggalin aku dan lebih milih untuk nongkrong sama temen kamu!!!"

"Aku sudah minta maaf plis deh gak usah dibikin gede untuk masalah kecil!!!"

"Vis lebih baik kita putus!"akhir Clara dengan penuh tangis

"Gak mau aku sayang kamu!!!"

"Lepasin dia"suara pria yang memecah perdebatan

"Bukannya gue sudah bilang jangan pernah bikin adek gue kecewa ataupun nangis. Nyatanya ha ha ha. Cukup lepasin Clara"tatapan tajam mengintimidasi Aji

Clara akhirnya pergi bersama Aji dan meninggal Travis yang kini menangis.

Bohong jika Clara tak mengharapkan hubungannya dan Travis baik-baik saja namun ini bukan sekali Travis meninggalkan Clara sendiri.

Dengan menangis Clara dipeluk Yohan yang tengah menemaninya duduk dibagian belakang.

Juna yang duduk dibagian depan hanya bisa menggelengkan kepala dan memberi tisu kepada Yohan.

"Nangis sepuasnya ya besok bakal lebih baik"Yohan menepuk punggung Clara dengan halus

Tak terasa mereka sampai dirumah. Clara terlihat tertidur dipelukan Yohan.

Aji turun dan menggendong sang adik.

"Tidur dikamar gue aja kasihan lo kalau harus naik keatas"ujar Juna

"Yauda jagain dia"balas Aji yang kini meletakkan tubuh Clara diatas kasur

Setelah mandi Juna tidur disebelah Clara.

"Adek gue cantik jadi jangan nangisin orang yang gak sayang lo. Tenang kalau lo jadi perawan tua kita siap nemeni lo kok"lirih Juna sambil menyelimuti Clara

ME & 3 BROTHERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang