Elrana Amelia Vearic, paras selayaknya dewi dan sifat serupa iblis. Penguasa serba sempurna nomor 1 yang paling ditakuti seantero Galaksi Private high.
"Berisik banget. Lo pada kira ini toilet punya sesepuh lo?! Ini toilet Punya bokap gue bego!" -El...
hope you guys give this newborn story so much lovee~ don't forget to votes and commentss!!
Happy reading!
xoxo.
- - -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hellen
━━━━━┅━━━━━━┅━━━━━
it's Tastes Bitter
but sweet at the same time.
Both love and poisons.
* * *
Rana memberhentikan langkah. Ia tanpa sadar menahan napasnya saat melihat sosok yang sangat ia kenali sedang melakukan aktivitas diluar nalar dengan wanita lain.
Awalnya ia tidak percaya sama sekali bahwa untuk yang kesekian kalinya, Arzen kembali mengingkari janjinya.
Dengan emosi yang bergemuruh di dadanya, Rana merogoh ponsel di saku celananya dengan tangan yang bergetar, dadanya sudah terasa sesak sekali seolah terhimpit batu besar hingga membuatnya sulit untuk bernapas.
"halo Ar."
"kenapa na?" Arzen menjawab dengan nada santai, diujung sana.
"lo dimana?"
Rana dapat melihat Arzen terkekeh di dalam sana setelah mendengar pertanyaannya, entah menertawai kebodohannya atau hanya tawa kecil biasa. Rana menyunggingkan seulas senyuman miris.
"lagi di basecamp sama anak anak."
Bohong.
"oh gitu." Rana sontak mengangkat kedua alis, ia mencoba menormalkan suaranya. "titip salam ya buat mereka."
"iya na, by the way si Ethan ngajakin main ps nih udah dul—"
Bohong.
"gue bingung aja." potong elrana saat Arzen hendak menutup sambungan mereka secara sepihak.
"kenapa lagi na?"
"basecamp lo pindah ya ar?" sepasang mata bulat Rana menyorot Arzen dengan lekat disertai campuran percikkan kekecewaan di dalamnya
"gimana gimana? Nggak kok masih di tempat lama." Arzen mulai merasa heran diujung sana. Menghindari suapan yang disodorkan sang selingkuhan.
"ar lo beneran lagi di basecamp?"
"iya na, lo curigaan banget sih."
Elrana dapat melihat bahwa raut wajah Arzen tampak semakin jengkel.
Bohong.
"hm, gue baru tau soalnya kalo di basecamp lo ada anggota baru."
"hah siapa na?" kali ini raut wajah Arzen tampak bingung.
