Bab delapan belas : Arzen?

4.9K 328 2
                                    

maaf ya agak lama hehe.

don't forget to vote and commentss!!

Happy reading!

xoxo.

━━━━━┅━━━━━━┅━━━━━

"Jadi kamu memutuskan buat nggak selingkuh lagi?" thera. Wanita berumur pertangahan dua puluh itu lantas tersenyum lebar. Sepasang matanya berbinar. "Arzen?"

Arzen mengangguk dan membalas senyuman sang psikolognya. "Ya." Sorotnya menerawang dan senyumannya terbit. "Dulu aku berpikir bahwa dengan berselingkuh, aku bisa mengapung dan tidak tenggelam seorang diri. Bahwa aku bisa mengontrol perasaanku dan tidak jatuh terlalu dalam pada rana. Tapi rana, sikapnya yang sabar dan tetap mencintaiku membuatku tidak bisa menahan perasaanku yang sebenarnya. Meskipun berselingkuh, perasaanku pada rana justru semakin dalam. Upaya itu gagal dan tidak berguna sama sekali kak."

Thera tersenyum simpul. lalu membuka mulutnya. "Jatuh cinta itu bittersweet arzen, tembok pertahanan yang kamu buat pada akhirnya akan tetap diruntuhkan oleh orang yang tepat. Kakak paham, bahwa kamu takut ditinggalkan disaat perasaanmu padanya terlalu dalam." Gadis dewasa itu menatap arzen lembut. "Tapi ketakutan itu hanya ada di dalam kepalamu, sementara kebahagiaanmu ada pada rana. Seseorang di dunia nyata yang jelas-jelas mencintaimu. Jangan biarkan ketakutanmu, menghentikanmu untuk bahagia."

"Aku sadar bahwa jika tidak ingin kehilangan rana, aku harus berani mengambil resiko dan melupakan ketakutan itu. Dan Saat ini, hanya rana yang penting untukku kak." Ucap arzen diam-diam merasa perasaannya menghangat ketika Mengingat rana dan sosok gadis itu yang mewarnai hitam putih dunianya

"Semoga beruntung dan hubunganmu berhasil dengannya, Arzen. Kamu tahu bahwa kakak akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu."

"Terimakasih kak atas segalanya, aku rasa.. mulai saat ini aku tidak akan datang ke rumah sakit lagi." Arzen bangkit berdiri dan melempar senyum sopan pada psikolognya itu. Agaknya sedikit tidak enak mengatakan kata-kata semacam itu.

Thera menepuk bahu arzen. "Itu hal yang selalu kakak harapkan pada semua pasien kakak, arzen. Berbahagialah, dan sampai jumpa." Ujar thera seraya menyunggingkan senyuman manis sebagai pengantar perpisahan mereka.

* * *

Bagi arzen, rana itu lucu. Dia perpaduan dari lucu dan menyenangkan. Meski sikapnya jauh dari kata anggun, cenderung agak kasar juga impulsif.

Tapi bagi arzen, rana sudah sangat sempurna di matanya. Dari semua perempuan yang arzen temui, sama sekali tidak ada yang bisa menggeser sedikitpun posisi rana di hati arzen.

Rana sempurna dengan caranya sendiri.

Semakin arzen mengenal rana, ia menemukan banyak sisi lain yang tidak rana tunjukkan pada siapapun. Semakin arzen mengenal rana, semakin arzen ingin merengkuhnya dari kejamnya kehidupan. Semakin arzen mengenal rana, semakin arzen dibuat jatuh cinta padanya setiap detik.

Bagi arzen, rana adalah segalanya. Kehidupan arzen adalah rana. Jika pada akhirnya rana meninggalkannya..

Arzen tidak sanggup membayangkan hal mengerikan itu. Arzen mungkin akan mati.

Semuanya mengira bahwa rana yang lebih mencintai arzen. Tapi sebenarnya, arzen jutaan kali jauh lebih mencintai rana. Tanpa siapapun ketahui.

"Arzen."

AntiHero #1 : Elrana Amelia Vearic (CRITICAL LOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang