Bab Sembilan : Relasi Darah

8.2K 497 60
                                    

Jangan lupa Vote dan Comments yaaa!

Happy Reading!

xoxo.

━━━━━┅━━━━━━┅━━━━━

"Cie yang udah baikan sama si nyonya." Bara menggoda Arzen yang wajahnya tampak sumringah. Benar benar bak baru saja terlahir kembali atau memenangkan lotre.

Saat ini Arzen dan teman temannya sedang nongkrong di salah satu cafe dekat sekolah. Arzen memutuskan menunggu rana yang masih ada rapat osis, meski gadis itu bilang bisa pulang sendiri. Area memutuskan menunggunya.

"Jadi hadiah siapa yang ngebuat rana luluh?" Tanya ethan penasaran. Kemeja putihnya sudah tidak terkancing, menunjukkan kaos putih yang membuat ketampanannya meningkat.

"Gue." Keizo yang sedaritadi diam menyahut datar. Tanpa menoleh dan masih berkutat pada ponselnya. Tepatnya, roomchatnya dengan vanilla. Gadis itu online tapi tidak membalas pesannya. Keizo mengerutkan dahi.

Semuanya sontak menatap Arzen meminta jawaban, Arzen mengangguk. Memang sih, diantara teman-temannya, anehnya saran dari Keizo yang paling sering membantunya.

"Gue harus banyak berguru sama bang Keizo nih." Alexio menyatukan tangannya seolah sedang memberi hormat.

Keizo hanya berdehem saja dan tidak mengatakan apa apa.

Bara menahan tawanya mendengar pemuturan alexio, "lo pacar aja gak ada." Nadanya terdengar menghina sekali sampai mampu membuat alexio menekuk wajah sebal.

Alexio mendengus, "Gue kan gapunya pacar bukan gak ada cewe." Cetus alexio seraya tersenyum menyebalkan. Gayanya seperti player kelas kakap. Entah wanita macam apa yang mampu membuat alexio bertekuk lutut.

Arzen langsung melongo. Ia hanya menggeleng gelengkan kepala saja.

"Si bego." Ethan berdecak tidak habis pikir mendengar kata kata alexio. Temannya yang satu itu memang sudah tidak tertolong lagi. Tapi yah, dengan wajah seperti itu, memangnya siapa yang tidak mau menjadi selingkuhan alexio?

beberapa siswi Galaksi Private High juga Semesta International School mencuri pandang ke meja Arzen dan teman temannya yang berwajah bak malaikat itu.

"Gue iri banget sama seragam lo." Celetuk bara tiba-tiba. Pria itu memang random sekali. Sepasang matanya melihat seragam berbeda yang dikenakan Keizo dan ethan dengan iri.

Ethan mengangkat kedua alisnya, "iri?"

"Seragam lo nggak berlapis lapis, ini seragam.." bara menunjuk seragamnya dengan wajah dongkol, "panas banget anjir." Keluhnya, tangannya mengibas ngibaskan wajahnya yang terasa panas. Padahal cafe ini dingin karena pendingin ruangan sedang dinyalakan.

Ethan mengerutkan dahi, "tapi seragam sekolah lo keren bego." Akhirnya ethan mengungkapkan perasaan terdalamnya, tapi menurutnya seragam Galaksi Private High memang bagus.

Bara terdiam lalu menjentikkan jarinya seolah mendapat sebuah ide, "kita tukeran sekolah aja!" Usulnya heboh.

Ethan berpikir lalu menanggapi tak kalah semangat, keduanya berbincang seru dengan topik yang sangat tidak masuk akal. Memang sepasang orang bodoh.

"Hai!" Suara familiar menyapa mereka semua, Arzen menoleh. Tampak seorang gadis berambut sebahu tengah tersenyum manis kearah mereka.

"Ngapain sih lo?" Alexio menyahut malas, melirik tidak minat gadis itu. Kembali sibuk dengan ponselnya, mengetikkan balasan pesan pada beberapa gadis yang sedang ia dekati akhir-akhir ini.

AntiHero #1 : Elrana Amelia Vearic (CRITICAL LOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang