01. Legenda hutan peri

529 52 43
                                    

*Cerita ini 100 persen fiksi yang teman-teman, waktu, nama tempat dan kejadian, sepenuhnya karangan penulis. Aku hanya mengambil nama BTS sebagai karakter yang mendukung tulisan ini. Inspirasiku muncul waktu liat cover cerita ini. Seokjin unik banget di foto itu dan bikin aku teringat sama peri hutan yang tampan tapi kesepian eaaa.... Selamat menikmati. Jangan lupa vote dan commentnya.*

Pada jaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yang kaya dan sangat tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada jaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yang kaya dan sangat tampan. Satu bulan sekali, pria ini pergi berburu dengan para pelayannya. Buruan favoritnya adalah seekor rusa yang nantinya bisa dia bawa pulang sebagai binatang buruan yang akan dia banggakan di depan kolega-koleganya. Sebuah kehormatan jika seorang bangsawan memiliki kemampuan berburu yang baik.

Pria gagah itu memasuki hutan yang di kenal dengan sebutan hutan peri. Banyak penduduk yang tinggal dekat itu menganggap di dalam hutan terdalam terdapat para peri yang hidup dengan bahagia. Tidak jarang, saksi mata menyaksikan makhluk legenda yang sudah menjadi turun temurun di bahas para manusia dengan keberadaannya yang tersembunyi dan di rahasiakan.

Namun, bagi pria itu, legenda adalah legenda, hal itu tidak menghalanginya mencari hewan buruannya dan mengabaikan larangan orang-orang yang di anggapnya omong kosong belaka. Karena jika memang peri itu ada dan nyata, untuk apa mereka bersembunyi dan seolah-olah takut dengan keberadaan manusia? Kenapa mereka tidak hidup saling berdampingan saja?

Satu hari yang cerah, sang pria tampan itu menyusuri hutan dengan alat buruannya serta menunggangi kuda besar berwarna hitam. Kedua pelayannya berjaga di kanan kiri dengan sepasang kuda yang ukurannya lebih kecil dari sang majikan. Tatapan ke dua pengawalnya itu tampak siaga, berjaga jika ada sesuatu yang mengancam jiwa tuannya.

Si pria nampak memicingkan matanya menerobos semak belukar dan pepohonan. Semakin jauh mereka masuk ke dalam hutan semakin rapat dan besar-besar ukuran pohonnya. Andrenalinnya memaksanya semakin pergi lebih jauh ke dalam hutan dengan mengabaikan sekali larangan penduduk asli.

Suara gemerisik dari sisi kanan mereka membuat mereka bertiga menghentikan langkah kuda mereka. Pria itu memutuskan untuk memindai sendiri target buruannya. Dan mereka berpisah, sementara pria itu mengikuti langkah kaki target buruannya yang di kenalnya hanya dengan suara langkah kaki kecilnya di tanah.

Sang pria turun dari kuda, perlahan mengendap-endap dan mendapati seekor rusa cantik tengah melepas dahaganya di pinggiran sungai kecil berarus tenang. Mata si pria melebar saking senangnya, karena dia tidak perlu banyak waktu untuk menemukan buruan yang diinginkannya. Rusa ini sungguh sasaran yang empuk.

Si pria menyiapkan busur panah yang dia gantungkan di atas punggungnya dan bersiap untuk melesatkan anak panahnya tepat di belakang kaki depan si rusa cantik itu. Dan keahlian memanah si pria tidak bisa di ragukan lagi, bahkan banyak koleganya yang mengakui itu. Si pemburu ulung.

Si rusa melolong menyayat hati saat anak panah dari si pria tepat menembus bagian jantung dan paru-parunya. Si rusa berlari dengan tenaga yang tersisa di ikuti bercak darah yang berceceran di tanah. Dengan langkah mantap, si pria mengikuti jejak itu sampai dia di antarkan ke sebuah gua kecil yang tersembunyi. Jejak darah mengenang di depan gua, dan banyak kemungkinan rusa itu bersembunyi di dalam gua untuk menyambut ajalnya.

In the Deep of ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang