03. Persahabatan Manusia dan Peri

212 41 37
                                    

Jungkook dengan tidak sabar menunggu ayahnya pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook dengan tidak sabar menunggu ayahnya pulang. Dia tidak ada hentinya melongok dari pintu mengintai jalan setapak yang akan ayahnya lalu untuk menuju ke pondok mereka. Jungkook sudah merapihkan rumahnya dan juga membersihkan setiap sudut agar ayahnya bangga padanya. Meski ditinggalkan sendirian di rumah Jungkook bisa mengurus rumah dengan baik.

Jungkook juga sudah menyembunyikan Jin di kamar neneknya. Jungkook mengunci kamar itu karena khawatir Jin akan menyusulnya jika peri itu bersikap ceroboh. Jungkook akan mengeceknya saat pagi dan sore jika memungkinkan dan membawakan makanan untuk peri itu. Jungkook juga sudah meninggalkan beberapa kertas dan bolpoin karena si peri mulai tertarik belajar menulis dan menyukai pensil warna yang dulunya milik Somi. Jin benar-benar peri yang sibuk belajar bersama Jungkook.

Ayah Jungkook datang dengan membawa banyak oleh-oleh dari kota. Dua stel baju baru untuk Jungkook dan banyak cemilan dari kota seperti keripik kentang dan aneka permen. Dan yang terpenting menurut Jungkook adalah Jungkook bahagia bertemu dengan ayahnya lagi, meski dia harus menahan rindu pada ibu dan aduk perempuannya di kota.

"Rumah oke?" tanya si ayah begitu dia duduk di meja makan dan Jungkook sudah menyiapkan minuman teh untuk sang ayah.

Jungkook memperhatikan ayahnya sudah mulai menua sekarang, entah karena ayahnya terlalu lelah bekerja atau Jungkook selama ini tidak memperhatikan ayahnya sedetail sekarang.

"Baik ayah," jawab Jungkook,

"Ayah akan cukup lama di rumah, ibumu memintanya begitu agak aku bisa menghabiskan waktu denganmu, kau senang?"

Jungkook terkesiap, dia memang senang jika ayahnya di rumah lama. Itu artinya Jungkook tidak kesepian lagi, waktu kebersamaan mereka akan lebih banyak seperti yang Jungkook harapkan selama ini. Namun Jungkook jadi mengingat Jin di gubuk pinggir hutan sendirian. Sepertinya ini akan sulit. Jungkook harus mencari cara agar Jin tidak sampai di sadari kehadirannya oleh siapapun.

Jungkook hanya meletakan makanan di luar kamar bekas neneknya lalu dia akan pergi secepat kilat, entah kenapa dia merasa bersalah kepada si peri jika dia melihat wajahnya. Itu berlangsung sampai berhari-hari sang ayahnya di rumah.

Jin memang menepati janjinya dan tidak muncul, namun Jungkook merasa tumpukan beban di hatinya setiap mengingat si peri. Hatinya mencelos dengan tidak nyaman setiap membayangkan si peri sendirian di rumah tua itu.

Jin selalu menempel padanya, memintanya mengajari kata atau huruf yang ada di buku yang Jungkook pinjam. Kadang sebelum tidur, Jungkook akan membacakan sebuah cerita, selayaknya dia membacakan dongeng kepada anak kecil. Jin akan tersenyum saat ceritanya berbuah manis dan akan menangis jika kisahnya menyedihkan.

Jungkook tidak menyadari keterikatannya dengan Jin setelah beberapa waktu yang mereka habiskan bersama. Persahabatannya antara manusia dan peri yang hanya berhubungan dalam waktu sangat singkat.

Hari di mana ayahnya kembali ke kota akhirnya tiba. Jungkook tidak bisa menahan dirinya, dia hampir berlari menuju gubuk neneknya untuk membuka pintu kamar tempat Jin di tinggalkan. Jungkook sengaja menguncinya dari luar, agar ayahnya tidak bisa masuk untuk mengecek ke dalam saat datang ke rumah gudang itu. Jadi Jungkook merogoh kunci gembok di balik bajunya dan segera membuka pintu kamar itu.

In the Deep of ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang