Jungkook tidak mempercayai cerita rakyat, dia adalah seorang pemuda 12 tahun yang realistis dan hanya mempercayai apa yang di saksikan di depan matanya sendiri. Benci dongeng dan fabel yang menipu dan menyetir dirinya untuk bergerak maju karena keta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah Jungkook pergi dari mansion Taehyung dan bahunya terluka, dia tidak langsung kembali ke flatnya. Jungkook yakin mereka semua akan mencari dan menemukan dirinya jika dia tetap di rumah. Mereka pasti akan membujuknya untuk bekerja kembali. Jungkook sendiri sebenarnya pergi ke rumah orang tuanya dan tinggal di sana beberapa hari. Tulang bahunya mengalami dislokasi, itu sangat menyakitkan namun orang tua Jungkook sudah mengantarkan Jungkook ke rumah sakit dan mendapatkan penanganan yang cukup, meski mungkin rasa sakitnya terus menghantuinya setiap saat.
Jungkook kembali dan memulai kembali kegiatannya, sampai di titik hal itu tidak membantu Jungkook sama sekali. Dia merasa, hidupnya memang sangat membosankan dan suram. Dia sendirian dan kembali ke titik di mana dia merasa di buang oleh dunia lagi.
Namun Jungkook melakukan hal yang cukup ekstrem dengan mengajukan pengunduran diri ke Universitas dengan beralasan dia ingin lebih fokus pada magisternya. Dan karena gaji yang dia dapatkan selama mengajar Seokjin dia anggap cukup, dia bisa bertahan beberapa bulan ke depan, sampai dia menemukan apa yang dia ingin lakukan lagi. Hal ini jarang Jungkook lakukan, Jungkook pikir dirinya bisa kembali bekerja saat Jungkook sudah bisa menata hatinya kembali. Jungkook hanya ingin mengentaskan dirinya dari kemelut hatinya sendiri.
Jungkook menikmati waktu di tempat-tempat yang banyak orang, agar harinya tidak lagi sepi. Karena itu, mudah bagi Seokjin dan dua penjaganya untuk menemukan Jungkook di antara kerumunan orang di pusat kota Catella. Seperti yang terjadi siang ini.
Bersama pertemuan mereka, sesuatu yang tidak terduga juga terjadi. Seokjin menghilang di depan mereka.
Situasi semakin panik setelah ketiganya mencoba mengecek beberapa sudut tempat mereka bertemu, mereka tidak menemukan keberadaan Seokjin. Seokjin menghilang hanya dalam hitungan detik. Soobin yakin, dia tidak mengalihkan matanya dari tuan mudanya saat membeli Jelly kesukaan Seokjin. Fokusnya hanya teralih saat membayar di kasir dan sekejap mata Seokjin menghilang dari pandangannya.
Sementara Yeonjun dan Jungkook seratus persen yakin, mereka masih melihat Seokjin juga. Seokjin menghilang begitu beberapa orang melewati mereka dan menutupi pandang yang tidak seberapa lama. Mereka berdua sempat berfikir kalau Seokjin menyusul Soobin ke toko permen di seberang.
Seokjin seperti menghilang di telan bumi.
Jungkook, Soobin dan Yeonjun menyebar ke seluruh penjuru, mencari keberadaan Seokjin. Sayangnya, setelah satu jam lamanya, Seokjin juga belum muncul atau menampakan diri. Mereka bertemu di titik di mana mereka bertemu lagi untuk mendiskusikan langkah apa yang mereka bisa pilih untuk mencari Seokjin.
"Apa kita harus menghubungi tuan Taehyung?" tanya Soobin, hatinya sudah tidak tenang.
"Aku setuju dengan itu, kita bisa mendapatkan bala bantuan segera, dan akan lebih mudah menemukan tuan muda," saut Yeonjun dengan wajah penuh peluh, dia nampak kelelahan karena sudah berlari ke sana-sini.