2.1 - Kim Doyoung

2.9K 143 19
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Hadiah"



Aku bangkit dari duduk, mendapati seseorang yang melongok dari pintu depan. Sempat berpikir itu salah satu orang tua dari anak-anak yang sedang ku jaga. Mengingat ini sudah waktunya untuk penjemputan dan Daycare sudah jam tutup. Kedua alisku naik begitu sampai di luar, mendapati sosok itu adalah suamiku sendiri. Kim Doyoung.

"Eh, kamu datang untuk menjemput ku?"

Dia mengangguk pasti seraya tersenyum lembut. "Hari ini tidak ada jadwal tambahan. Pasien yang ku tangani juga sudah mulai mulai membaik jadi ku izinkan rawat jalan."

"Ah, begitu. Baguslah... semoga lekas sembuh untuk pasien yang kamu tangani," respons ku, mengait kedua tangan didepan.

Rasanya udara terkesan sedikit kaku, mungkin karena rintik salju sedang turun. Atau mungkin karena koneksi batin diantara kami belum terjalin dengan sempurna. Aku dan Doyoung menikah bukan karena saling jatuh cinta. Bisa dibilang pernikahan ini mungkin sedikit aneh.

Waktu itu, didepan banyak orang dia melamarku. Membawa satu buket bunga mawar besar bersama sepasang cincin yang terbungkus dalam wadah berbentuk hati. Dia tiba-tiba bersimpuh padaku yang sedang berjalan melewati lorong universitas-sebenarnya kami berbeda jurusan. Dia kedokteran dan aku sastra-bahasa. Kami dulu pernah satu kelas di sekolah menengah. Itupun hanya kelas 10, sisanya terpisah-Semua orang bersorak padaku untuk menerima lamaran itu. Karena sedikit panik aku asal mengiyakan. Lagipula, setau ku dia pria yang baik. Kelihatan tenang, lembut dan tidak neko-neko. Ditambah tidak ada yang serius untuk mendekati ku, jadi ku pikir tidak ada salahnya mencoba menerima.

Satu hal yang membuat ku tidak mengerti adalah; kenapa Doyoung harus memilih gadis seperti ku? Padahal dari segi segala hal, aku biasa saja. Tidak memiliki warna yang mencolok, nilai pun standar. Sedangkan dia definisi pria elegan dan mahal. Sebenarnya aku juga sedikit tidak menyangka bisa menikah dengan pria seperti dia. Doyoung merupakan dokter umum. Keluarganya pun sama, berprofesi sebagai dokter. Hanya berbeda secara spesifikasi saja.

Meski sebenarnya-belum lama ini-aku tau alasan dibalik dia menikahiku secara mendadak. Semua karena Ahn Yujin. Gadis yang akan dijodohkan dengannya itu mencintai Jihoon, kakak pertama Doyoung. Jadi dia mencari alibi untuk melakukan penolakan tanpa bermain kasar. Dan aku adalah objek utama yang dia buat. Mungkin ini terdengar sedikit jahat, tapi dia memperlakukan ku sangat baik. Memberiku fasilitas mewah dan apapun yang ku inginkan dia sanggupi. Entah ini sebuah keberuntungan atau kesialan.

Selama hampir tiga bulan, kami hidup di satu atap yang sama-meski dengan kamar yang terpisah-Hubungan kami tidak sepenuhnya buruk. Malah komunikasi kami cukup baik. Dia tidak segan untuk membantu segala hal yang sedang ku kerjakan. Misalnya bersih-bersih, memasak sarapan atau menyiapkan makanan malam, dia pasti ikut bergerak.

Sweet Ice Cream || TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang