Na Jaemin. Anak yatim piatu sejak usianya lima tahun, tinggal di panti asuhan sampai lulus sekolah. setelah itu pergi untuk bekerja dan mencari kos atau kontrakan yang murah, hidup mandiri diluaran sana. sesekali ke panti untuk menemui ibu panti atau adik adiknya.dicafe itulah jaemin bertemu dengan jeno, jeno yang menjadi pelanggan setia cafe saat melihat jaemin pertama kali hingga satu minggu kemudian mereka saling mengenal, hanya nama. lalu dekat hingga tiga bulan mereka memutuskan untuk berpacaran, jaemin yang tidak pernah memiliki kekasih tentu senang meski insecure saat ingat jika jeno adalah pengusaha kaya raya. ia tidak pantas bersama jeno, begitu yang dia pikir.
karena masalah insecure yang jaemin rasakan membuat hubungan mereka diambang perpisahaan, namun jeno mengatakan jika harta itu bukan segalanya. ia bahkan tak peduli, yang pasti jeno benar benar mencintai jaemin.
suatu hari jeno mengajak jaemin untuk pergi menemui ibunya, ayah jeno sudah pergi beberapa tahun lalu menyebabkan jeno yang harus mengurus perusahaan. awal baik baik saja, jaemin senang saat ibu jeno begitu menerimanya hingga pernikahan mereka tiba.
tahun berlalu cepat, saat ia memiliki satu anak laki laki bernama lee jisung. ibu jeno kembali datang, jaemin kira hanya mampir ingin bertemu jisung ternyata pemikirannya salah. ibu jeno.mengancamnya, menceritakan jika ia tidak menyukai jaemin saat mengetahui latar belakangnya.
"kau tidak pantas bersama anakku, jaemin. kau hanya pria miskin yang lancangnya mencintai anakku! kau sengaja ya? ingin menguras harta keluarga ku kan?" ucap wanita itu, ia mencengkram dagu jaemin kuat membuat jaemin meringis
"jawab sialan!!!"
"buna!" cengkraman itu terlepas, wanita setengah baya itu menatap ke arah sang cucu dengan senyum
"aku akan kembali besok, ku pastikan kau harus menurut atau anak mu yang celaka." wanita itu mendekat, berbisik di telinga jaemin.
"aku tidak segan untuk membunuhnya jika kau tidak menurut." setelahnya pergi begitu saja
jaemin terdiam mematung mendengarnya.
"jie" jisung kecil berlari dan memeluk sang buna
"buna! jie lapar ayo makan!" jaemin tersenyum, mengangguk.
"ayo sayang"
besoknya, wanita itu kembali datang. dengan ancaman yang sama namun ia memiliki rencana agar jeno membenci jaemin. jaemin mau tak mau mengangguk, nyawa buah hatinya terancam. biarkan bagaimana kedepannya nanti, asal jisung baik baik saja.
kala itu jeno sedang tugas diluar kota, waktu yang pas untuk ibu jeno agar jeno tidak tau rencananya. terpenting jaemin mau dan menurut saja rencananya berhasil.
..
bohong jika jaemin tak ingin kembali saat mendengar raungan sang anak, ingin berbalik memeluk tubuh mungil itu dan menenangkannya namun ia tidak bisa berbuat apa apa.
katakan jaemin lemah, tapi jika menyangkut sang buah hati jaemin tak bisa apa apa.
jaemin melihat jeno yang menatapnya datar, berusaha menangkan jisung yang meraung dalam gendongannya. setelah dua hari jeno pulang, mereka bertengkar tentu jaemin yang memulainya. lalu besoknya jaemin pergi dari rumah, dengan pria asing yang mengenggam tangannya. jaemin berusaha untuk menepis tapi lagi lagi tak bisa.
saat memasuki mobil bersama pria asing yang jaemin tau bernama hyunjin, ia menangis sesekali menoleh untuk melihat rumah yang sudah ia tinggali bersama keluarga kecilnya.
"maaf. Jika bukan karena keadaan mendesak untuk kesembuhan adik ku, aku tidak akan menuruti wanita itu untuk membawamu pergi." suara berat itu terdengar, jaemin tak menjawab masih terisak kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
hurt, nomin ft jisung [✓]
Fanficsudah terlalu kecewa dan marah, membuat jisung enggan untuk mendengar kan cerita sang buna.