•SCGH 88•

6.5K 320 16
                                    

"Belajar menerima kenyataan gak boleh egois, gak boleh maksa, take care of you mental health."

•SETULUS CINTA GUS HAIDAR•








































"Tuh kan mii, bii.. jelas-jelas disini tuh, yang salah itu Ustadzah Arabella! jadi, ustadzah Arabella lah! Yang harus nge gantiin, Gus Haidar, buat dihukum cambuk"lontar Alena

Kyai Rahman mengangguk, ia setuju dengan perkataan alena. Sedangkan ummi zazkiya? ia masih mempertimbangkannya terlebih dahulu

"Gimana mii? Bii? Ustadzah Arabella aja yaa? Yang nge-gantiin hukuman cambuk ini?"

"Abi sih.. Setuju, tapi.. Kalau ummi... Gak tau tuh!"

"Jadi, gimana mii?"

"hmm... yaudah, ummi juga setuju"

Alena tersenyum senang. Karna... Ini tuh, rekor! rekor terbesar! karna... Selama Alena mondok, di pesantren darull ullum, Alena tidak pernah, bahkan gak pernah sama sekali, ngeliat salah satu Ustadzah, ataupun pengurus di pondok putri tuh, di HUKUM!!

"ummii.. abii... biar Haidar saja ya? yang dicambuk? kasihan... kalau harus, Ustadzah Arabella yang dicambuk..."

Alena menatap tajam kearah gus Haidar. Alena gak salah dengar?

suaminya dengan terang-terangan ingin dicambuk, demi si Ustadzah kamvret itu!?

Ish! Ish! Ish! Gak waras emang...




"GUS! Gak bisa gitu dong! yang salah kan, Ustadzah Arabella!!"

"Alena... dicambuk itu rasanya sakit. apalagi, yang merasakan sakitnya itu seorang perempuan.. kalau laki-laki itu, pasti bisa untuk menahan, rasa sakitnya, kalau perempuan?"

"Tapi gus---"

"Gak ada tapi-tapian alenaa..!"

"Haidar... tapi, disini, kamu gak salah. Masa iya, kamu masih tetap mau, dihukum cambuk?" ucap Kyai Rahman

"Gak papa bii... biarin Haidar, yang nahan rasa sakitnya. lagian, rasa sakitnya, pasti gak seberapa kok!"ujar gus Haidar

" Haidar... Dengerin ummi! kamu gak salah, jadi, sekarang, kamu berdiri, habis itu, bersihin luka, yang tadi, kena cambukan"ucap ummi zazkiya sambil memegang kedua bahunya Gus Haidar

"ummi.. Haidar masih ingat, sama perkataan ummi, yang dulu. kata-kata yang bunyi nya gini..'Laki-laki yang sejati, tidak akan pernah membiarkan perempuannya terluka"

Padahal itu, perkataan dari ummi nya, pas gus Haidar masih kecil loh! kenapa, sampai sekarang, masih ingat?

Berarti.... Gus Haidar itu.... Orangnya, gak gampang pikun!😂



"Memang. Memang dulu, ummi pernah bilang seperti itu.. tapi, yang dimaksud dari kata'perempuannya' itu... Yaa.. Istri kamu! Alena! Bukan Arabella! Kamu juga harus ingat! Peraturan pondok, yang ke-30! Yaitu... Jika ada santri, baik ustadz, ustadzah, ataupun pengurus.. yang melakukan kesalahan, itu harus DIHUKUM! Dan--peraturan yang ke-31 juga berbunyi..'Hukuman tetaplah hukuman! Kalau kamu, tidak mau kena hukuman! Yaa gak usah buat masalah!' ingat itu!!"

SETULUS CINTA GUS HAIDAR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang