R.2 - Jadwal Pagi

70 60 65
                                    

Parkiran sekolah sepi, maklum masih jam enam pagi. Hanya ada satu motor lama milik pak Asep si penjaga sekolah yang terparkir.

Zafaro datang cepat bukan karena termotivasi untuk belajar tapi emang keadaan yang membuatnya terpaksa datang lebih cepat dari biasanya.

Cowok itu memarkir kendaraannya dengan rapi, setelah turun dari motornya, dia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan akibat menggunakan helm.

"Hai," suara pelan milik seseorang terdengar dari belakang nya. Merinding.

Pagi pagi gini nggak mungkin ada orang yang datang ke sekolah kecuali pak Asep, begitulah pikirnya.

Zafaro hanya diam tidak memastikan asal suara itu. Tidak mau memikirkan lebih lanjut.

"Haii," suara yang tadinya pelan menjadi lebih keras. Hal ini membuat cowok itu kaget.

"Jangan sok ken-" ucapannya terhenti saat berbalik dan mendapati seorang cewek yang di kenalinya.

"Kayena?"

"Lo siapa? kok kenal gue?" Kayena mundur satu langkah menjauh dari orang asing yang entah dari mana bisa tau namanya.

"Nama lo udah ke sebar di angkatan gue. Salam kenal gue Zafaro Aldante."

Kayena menjabat tangan Zafaro, "Kayena Hauri."

"Gue cabut dulu, ada urusan."

Tanpa mendengar jawaban gadis itu Zafaro langsung beranjak pergi. Kayena termenung menatap punggung Zafaro, kemudian tersenyum kecil. Dia juga berjalan pergi ke arah yang berlawanan dari Zafaro.

Di kelas yang tidak ada satupun orang selain Zafaro. Suasana hening menyelimuti pagi itu. Urusan yang Zafaro maksud pada Kayena adalah jadwal tidur paginya.

Dia menyusun beberapa kursi yang berfungsi sebagai kasur. Berbaring tenang dengan menggunakan tangannya sendiri sebagai bantal.

Tak perlu waktu lama, cowok itu tertidur pulas. Bukan hal yang aneh lagi bagi anak kelasnya melihat Zafaro yang selalu saja tidur di pagi hari. Mereka tidak tau apa yang dilakukan cowok itu sampai bisa mengantuk setiap pagi.

Dua orang cowok yang mudah di kenali masuk ke kelas dan meletakkan tas mereka di depan meja milik Zafaro. Siapa lagi kalau bukan Gares dan Keyno.

"Kenapa lagi tuh dia?" tanya Gares penasaran.

"Paling berantem lagi abis dari LACOSTE," balas Keyno yang menatap plester luka yang menggulung tangan kanan Zafaro.

"Tumben kita nggak di ajak?"

"Tanya noh sama yang tidur."

Gares hanya mendecih mendengar jawaban Keyno yang sudah bisa di tebaknya, dia mengeluarkan handphone nya dan memfoto Zafaro yang tertidur.

Keyno hanya menatap aneh tingkah Gares, "Buat tambahan koleksi aib," ujar Gares tetap melanjutkan aksinya.

Setelah puas dengan hasilnya, Gares menepuk pundak Zafaro yang masih tertidur lelap. Kelas yang tadinya sepi sudah mulai terisi beberapa menit yang lalu. Hanya tinggal 10 menit lagi sampai bel masuk berbunyi.

"Zaf bangun weh, jangan tidur mulu. Buk Anjas bentar lagi masuk nih."

Zafaro bergeming, masih tertidur dan mengabaikan Gares yang sibuk membangunkannya.

Hanya Keyno lah yang bisa di harapkan, dia mengambil botol minumnya dan menuangkan beberapa tetes air ke tangan kemudian memercikkan pada wajah Zafaro hingga membuat cowok itu terbangun.

"Ganggu gue tidur aja lo pada," sewot Zafaro yang baru saja terbangun.

"Emang cuma lo satu satunya orang yang bisa gue harapkan," Gares menepuk pundak sahabatnya bangga.

"Gue gitu loh," ujar Keyno berlagak keren menggunakan kacamata minus miliknya.

"Heran gue kok bisa dapet sahabat kayak kalian," Zafaro bergumam pelan melihat dua cowok yang saling merangkul di depannya.

. . .

HALLO para ROSES
zafaro persis kayak teman aku kalau dateng pagi ke sekolah pasti buat tidur
tunggu kelanjutannya dari kisah anak ORIGIN
jangan sampai ketinggalan

jngn lupa comment & vote yaa !!
- arihtsia

RoseLadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang