Ketos dan Troublemaker 1

2.2K 81 1
                                    

Warning!!! Mohon diingat ini hanya fiksi, jika ada kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf dan jika bisa beri saya beberapa kritikan

——————————————————

Hari ini adalah hari biasa dimana seorang perempuan yang bernama Reva Fidela Hapsari bersekolah, ia bersekolah di SMA48 bersama 4 teman masa kecilnya, Flora, Zee, Olla, dan Oniel. Mereka saling kenal ketika berusia 4 tahun di sebuah taman bermain

waktu itu Olla sedang bermain sendiri dan disamperin oleh Zee yang sedang bermain dengan Adel, pada saat itu mereka berteman baik, bagaimana dengan Oniel? Disaat itu Oniel tidak berada ditaman dan sedang pergi bersama sang ibunda membeli kebutuhan sehari-hari di supermarket

Adel tidak dibolehkan Ayah nya untuk mengendarai sepeda motor, dia selalu diantar oleh supir yang bernama Reza, supir itu sudah bekerja dengan mereka saat Adel masih didalam kandungan sang ibundanya, Ayahnya memiliki alasan yang kuat menerima Reza sebagai supir mereka.

Reza dahulu adalah seorang anak laki-laki yang baru berusia 20 tahun dan sedang kesulitan mencari pekerjaan ditambah dia harus menafkahi seluruh anggota keluarganya, sang adik yang baru saja menginjak SMP dan sang ibunda yang didiagnosis menderita serangan jantung

Reza sudah melamar kerja di banyak perusahaan namun nihil dia tidak diterima, saat itu ayahnya Adel sedang mencari supir yang pas untuk bekerja di kediaman Hapsari, dia melihat Reza yang tengah terduduk di sebuah toko yang dijual, tanpa pikir panjang dia menghampiri Reza dan menawarinya pekerjaan. Tentunya ini adalah sebuah keajaiban bagi Reza tanpa pikir panjang dan basa-basi dia menerima tawaran pria itu

Terlihat seorang gadis cantik yang tengah tertidur pulas di kamarnya, tidak ada tanda-tanda bahwa dia akan bangun terdengar suara pintu terbuka

"Sayang" ucapnya lembut terlihat sang ibunda membangunkan gadis kecilnya itu

"Sayang.. hari ini kamu sekolah loh" ucapnya lagi dan mengguncang tubuh gadis itu pelan

"Bentar lagi..." ucap gadis itu

"Sayang!!" teriak nya, gadis itu terbangun dari tidurnya karena kaget dengan suara teriakan sang ibu

"Iya! Adel bangun sekarang" ucapnya, wanita itu tersenyum dan mengangguk sebelum mencium kening Adel

"Yaudah, sana mandi" ucapnya lembut sebelum keluar dari kamar

Adel bangun dari kasurnya dan pergi menuju kamar mandi untuk mandi, selesai mandi ia mengenakan seragam sekolah dan turun kebawah

terlihat Ibu dan Ayahnya sedang menunggunya di meja makan, Adel berjalan menuju meja makan dan duduk dibangku yang berada di samping ayahnya

"anak ayah udah gede ya? Sekarang udah SMA aja" ucap sang ayah menatap Adel seraya tersenyum manis kearahnya

"Kamu sih terlalu sibuk kerja" tukas ibunya, ayah Adel tidak menanggapi perkataan istrinya itu

"nanti ayah jemput kalo lagi gak sibuk" ucapnya, Adel menyantap makanan nya dan mengangguk

Selesai makan Adel dan ayahnya keluar dari rumah dan masuk kedalam mobil, ayahnya menancap gas dan mobil itu pergi dari kediaman Hapsari

Adel memandangi pemandangan di luar jendela mobil, dia melamun sendiri

"Ayah ingat perempuan yang sering main sama aku gak?" tanya Adel, sang Ayah tertawa kecil mendengarnya sebenarnya dia juga tidak ingat perempuan yang mana, dahulu Adel memiliki banyak teman tapi teman-temannya berada di sekolah yang berbeda dan mereka tidak pernah ketemu lagi

"Ayah kurang ingat, dulu kamu punya banyak teman bahkan ayah udah lupa siapa saja nama-namanya" jawab Sang Ayah, Adel tersenyum mendengarnya, dia tahu kalau sang ayah terlalu sibuk bekerja sampai dia melupakan teman anaknya sendiri bahkan dia pernah melupakan ulang tahun anaknya sendiri

"Ayah terlalu sibuk bekerja, aku rindu kebersamaan kita dahulu" ucapnya sedih, Ayahnya tersenyum tipis dan sebelum menjawab "ayah juga.. namun pekerjaan ayah tidak bisa ditinggal kalo ayah tinggal bagaimana anak kesayangan ayah ini hidup enak?"

Adel dan Ayahnya tertawa "iya sih yah, tapi... tetap saja Adel kangen" lirihnya, Ayahnya ikutan sedih mendengar suara anaknya yang lirih "ayah akan mencoba untuk menghabiskan waktu bersama kamu dan bunda" ucapnya

"Ayah janji?" "Iya.. asalkan kamu tidak membolos hari ini" sesampainya di sekolah, Adel turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam sekolah, hari ini dia tidak akan membolos sesuai dengan permintaan ayahnya bersama teman-teman nya

Dia masuk kedalam kelasnya terlihat ke empat temannya tengah menunggu nya seraya berbincang-bincang, Adel berjalan menuju tempat duduknya dan duduk di samping Azizi

"Wihh, dah Dateng aje lu" ucap Olla

"Nanti kita bolosnya ke warteg!" ucap Flora, Oniel hanya menatap kedua temannya itu dengan senyuman tipis diwajahnya "hari ini gue gak ikut bolos ya?" ucapnya, Olla tidak mendengar ucapan Oniel karena Flora terus berbicara dengan suara yang keras

Tringgg!! Tringg!!!

Bell masuk sudah berbunyi, Olla, Oniel dan Flora kembali ketempat duduknya masing-masing, pelajaran pertama adalah mapel matematika

pak Dimas masuk kedalam kelas dan menghadap semua muridnya "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucapnya, semua murid membalas salam pak Dimas dengan nyaring

pak Dimas tersenyum puas mendengar respon semua murid nya yang tampak semangat "buka bab 3 halaman 95" ucapnya, Adel membolak-balik halaman dan sudah siap untuk belajar walaupun dia tidak bisa matematika

Olla mengangkat tangannya "pak! Izin ke toilet!" ucapnya

"iya silahkan" Olla menarik tangan Oniel dan Flora dan berharap Zee dan Adel akan menyusul mereka, Azizi maupun Adel tidak bergerak dari tempatnya duduk dan memperhatikan penjelasan pak Dimas meskipun membosankan

Skip~~

jam pelajaran telah selesai, Flora, Olla, dan Oniel kembali ke sekolah dan mereka ketahuan membolos oleh salah satu anggota osis yang sedang berjalan-jalan di sekitar pagar yang menjulang tinggi

Mereka dihukum lari di lapangan 100 putaran dan dinasehati oleh guru sebentar

Adel dan Azizi hanya melihat mereka dari jauh dengan tangan yang menyilang dan sedikit tertawa lega

"untung gue gak ikutan bolos" ucap Zee seraya mengelus dadanya, Adel mengangguk setuju mendengarnya

Ketua Osis yang bernama Adzana Shalihah Indira Natio melihat sekeliling dan ia tidak melihat Zee terutama Adel bersama mereka bertiga

"tumben dua berandalan paling nakal itu gak ikutan bolos" ucapnya kepada Marsha, Marsha mengangguk setuju mendengarnya tapi dia tidak terlalu peduli dengan mereka berdua dan merasa senang mungkin saja Adel dan Azizi tobat

"Ges, gue tadi liat ada manusia cantik" ucap Freya, Marsha dan Ashel menoleh ke arahnya dan menaikan alis

"maksud?" tanya Marsha dengan nada yang serius, Freya merasa terintimidasi dari cara Marsha berbicara dan memilih untuk tidak meneruskan kata-katanya

"gapapa" ucapnya menundukkan kepala

Ashel melihat Adel dari kejauhan sedang bersama Azizi, mereka duduk santai menonton ke tiga temannya yang sedang dihukum itu

"Aneh.." pikirnya

———————————————

Update terakhir sebelum hiatus beberapa hari (pengen nya) akibat kabar duka dari Moonbin Astro yang berpulang kepada sang maha pencipta

Saya ngegalau dulu baru lanjut

Ketos dan Troublemaker (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang