Adel sudah selesai ganti baju dan ia turun ke bawah, mendapati sang Ayah tercinta nya yang sibuknya bukan main sudah pulang, tanpa sepatah katapun dia pergi menghampiri Jinan yang berada di meja makan dan lebih memilih untuk mengabaikan Ayahnya
Cedric menyadari bahwa Adel sedang mengabaikan nya bahkan dia tidak melirik nya
"Del.." panggil Cedric, Adel tidak menjawab panggilan nya dan memilih diam
"Kasian di abaikan! Makanya kalau janji ditepati" ucap Jinan melirik Cedric
Cedric menggaruk kepalanya pusing dengan tingkah keduanya "kalian kenapa sih?" tanya Cedric kebingungan
Dan lagi Adel dan Jinan mengabaikan pertanyaan Cedric dan lebih memilih untuk menyantap hidangan yang tersedia di meja
Tidak ada yang berbicara, suasana hening dan sunyi hanya terdengar suara sendok yang menghantam piring
Cedric tidak memakan makanan yang dibuat Jinan, dia bangun dari kursinya dan pergi ke kamar dan menutup pintunya rapat-rapat
Ini tidak seperti biasanya, dia biasanya akan memakan masakan Jinan dengan lahap dan memujinya tapi tidak untuk kali ini, Jinan mengerutkan kening melihat Cedric yang tiba-tiba pergi
"Ayah mu kenapa?" tanya Jinan, Adel masih sibuk dengan makanannya dan dia hanya mengangkat bahu tanda tak tahu
Selesai makan, Adel kembali ke kamarnya dan Jinan juga kembali ke kamarnya tapi kamarnya di kunci oleh Cedric dari dalam, dia mencoba mengetuk pintunya dengan lembut lalu dengan keras tapi Cedric tidak membukakan pintu nya
"Sayang!!" teriak Jinan yang sudah lelah, Cedric tetap tidak membuka pintu dan tidak menjawab panggilan nya
Didalam kamar, terlihat kotak p3k di samping kanannya, dia sedang mengobati luka yang berada di tangan kanannya, luka sebab tusukan dan goresan dari benda tajam
Setelah selesai dia beralih ke tangan kirinya, luka yang sama dengan tangan kanan nya namun sedikit berbeda, ada luka bakar yang cukup besar disana
Cedric meringis kesakitan "Ishhh..." ringisnya, dia mendengar Jinan memanggilnya dan memilih untuk tidak menjawab atau membukakan pintu, dia tidak ingin Jinan melihatnya dalam keadaan seperti ini
"Gila.. dikeroyok belasan orang masih hidup aja gue.." ucap Cedric dalam hati
Setelah selesai mengobati lukanya, dia mengganti bajunya ke pakaian yang berlengan panjang agar tidak ada perban yang terlihat, setelah itu dia membuka pintu dan Jinan segera memeluknya
Jinan melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Cedric di tangannya
"kamu kenapa?! Kamu gak sakit kan?" tanya Jinan, dia khawatir dan takut kalau Cedric kenapa-kenapa terutama di meja makan tadi, dia sudah menggoda Cedric sedikit berlebihan dan mungkin menyakiti perasaannya tanpa ia sadari
Cedric menaruh tangannya di pinggang Jinan
"gapapa kok" jawabnya sambil tersenyum, Jinan melirik tangan Cedric dan terlihat perban yang sedikit terlihat karena lengan panjang nya sedikit naik, Dia Langsung mengangkat tangan Cedric pelan
Jinan menggulung baju lengan panjang nya
"ini kenapa?" tanya Jinan, Cedric terdiam, dia tidak tahu harus menjawab apa
"Kok ketahuan sih? Dia punya kekuatan super atau apa?" batin Cedric
"Kamu berantem?" tanya Jinan lagi, Cindy menggeleng cepat
"Yakali gue berantem, kan gue anak baik dan teladan" batin Cedric
"Jawab ih!!" ucap Jinan kesal tidak mendapat jawaban Cedric
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos dan Troublemaker (Hiatus)
Teen Fiction[Hiatus sementara] Ketos paling disegani tapi diam-diam mesum menyukai seorang Troublemaker top 1 di SMA48 Tidak hanya itu ada psikopat gila yang harus mereka hadapi "Gue gak suka sama lu, stop ngejar gue" -Reva Fidela Hapsari- "Gue gak bakal berhen...