Vote serta komenan dari kalian tuh berpengaruh banget buat aku, alesan buat ngelanjutin buat ceritapun karena kalian. Tapi sedih banget banyak pembaca rahasia.
Happy Reading~
Setelah kejadian dimana Caroline diseret secara paksa oleh para pengawal atas perintah dari Tuan mereka sendiri. Kini mereka pun telah beraktivitas seperti semula seolah-olah kejadian itu tidak pernah ada.
Bocah yang memiliki paras tampan namun juga manis itu menatap bingung semua anggota keluarganya, ada daddy, papi, beserta para abangnya sedang asik menonton pertandingan sepak bola di depan televisi tanpa menampilkan ekspresi heboh seperti kebanyakan orang ketika menonton pertandingan bola.
Ada juga mommy dan maminya yang sedang duduk di seberang sofa tengah berbincang-bincang sesekali berbisik yang Narengga sendiri tidak tahu apa yang tengah dua orang wanita itu bicarakan.
Mereka seperti melupakan sesuatu.
Oh ya ada satu lagi, kakak kembarnya juga tengah cekikikan dipojok ruang dengan laptop yang berada di depan mereka. Terkadang kakak kembarnya itu juga tertawa keras hingga maminya melemparkan sebiji popcorn membuat mereka diam untuk sejenak.
"Hmm menculigakan"
Bocah manis itu menatap selidik kearah semua anggota keluarganya. Kini ia tengah berdiri di depan lift, ia baru saja tiba di sini. Di belakangnya ada penjaga, tentu saja Narengga tidak mungkin menuruni lift sendirian. Jika itu terjadi maka habislah para penjaga yang lalai.
Sampai salah satu dari mereka menyadari kehadiran si kesayangan.
"Baby? Mengapa berdiri disitu hm?" Reina yang pertama kali menyadari pun bertanya. Narengga menggelengkan kepala pelan lalu berjalan menuju mommy nya itu dengan semua mata tak luput dari memperhatikannya.
"Mommy Nalen boleh tanya sesuatu?"
Reina mencuri satu kecupan dipipi putra bungsunya itu membuat Narengga terkekeh geli.
"Apa itu hm?"
"Dimana kak Lin?"
Satu pertanyaan dari Narengga membuat semua orang terdiam lalu mengalihkan pandangan dari Narengga, kecuali Reina. Sedangkan bocah itu tak menyadari perubahan raut wajah semua orang. Mereka bungkam.
Setelah beberapa menit terdiam, Reina menghela nafas dan menarik pinggang Narengga agar duduk dipangkuannya, Narengga hanya menuruti.
"Kak Lin mu sedang berada di luar negeri, sayang"
Semua mata memandang Reina dengan tatapan memohon, Reina tahu arti tatapan mereka.
Narengga mengernyitkan dahi bingung, kenapa kakaknya di sana?
Seolah mengerti, Reina kembali melanjutkan perkataannya.
"Semacam liburan. Baby tahukan kalau kakakmu itu sering marah-marah? Dia kekurangan waktu istirahat, jadi mommy menyuruh kak Lin mu itu untuk pergi liburan" jelasnya yang membuat keluarga Ferdinand bernafas lega.
Lagian Reina tidak bodoh untuk mengatakan yang sebenarnya.
Narengga mengangguk paham, ternyata itu alasan mengapa kakaknya selalu menatap marah kearahnya?
Narengga berkacak pinggang lalu menatap kakak kembarnya.
"Halusnya kakak kembal juga ikut libulan juga bial otaknya kembali nolmal"
Perkataan Narengga barusan membuat kembar seiras itu menghentikan tawa.
"Heh bocil, kok kakak sih?" Tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Narengga||✓ [END]
Teen FictionNarengga F. bocah cadel yang memiliki wajah menggemaskan ini memiliki sifat manja dan cengeng kepada orang-orang yang sudah dekat dengannya. Bocah polos ini selalu menjadi bahan bullyan oleh murid di sekolah karena neneknya menyuruh Narengga untuk s...