Enjoy~
Pagi ini suasana di mansion tampak berbeda dari sebelumnya. Mansion yang dulunya terlihat sepi dan sunyi kini terasa ramai dengan ocehan bocah cadel yang menceritakan bagaimana kehidupannya bersama nenek. Rengekannya tak tertinggal ketika dijahili oleh si kembar.
Kini mereka semua duduk di meja makan untuk sarapan. Kebiasaan mereka ketika makan tidak boleh berbicara ketika sedang makan, dan kebiasaan itu terlupakan karena ada bocah menggemaskan di dekat mereka.
Bukan karena Narengga yang membuat bising, namun mereka sendiri yang kadang menggoda Narengga.
"Aaaa mommy liat abang Gallen telus ngatain Nalen pendek" adunya kepada Reina. Reina menahan tawanya agar sang putra tak berbalik marah kepadanya.
"Loh kamu kan memang pendek" jawab Erick keheranan. Bukankah abang Narengga berkata benar?
Adira menepuk jidatnya pelan. Adik dari suaminya benar-benar.
"Bodoh" sarkas Frans.
Narengga menatap penuh permusuhan kearah daddy-nya. Ia menekuk wajah dan turun dari kursi dengan susah payah. Semua pasang mata menatap wajah Narengga yang memerah.
"Eh bocil mau kemana?"
Mia dan Nia mengikuti sang adik dari belakang lalu menyentil telinga Narengga. Napas Narengga memburu, sedari tadi ia terus di jahili. Ia bangun dari tidur tadi pun karena Haven abangnya yang menganggu.
"JANGAN GANGGU NALEN YA"
"BABY JANGAN BERTERIAK"
"ABANG KENDLIK JUGA TELIAK"
Kendrick menggelengkan kepala melihat tingkah sang adik. Untung hari ini hatinya dalam keadaan yang baik. Kendrick adalah orang yang tempramen.
"Dad, mulai hari kami akan mengurus dan memantau perusahaan dari sini. Kami tidak ingin berjauhan lagi dengan baby" Fiat membuka suaranya yang sedari tadi ia tahan. Kendrick dan Haven mengangguk setuju.
"Aku juga pindah dad. Aku akan berkualiah di universitas milik keluarga Ferdinand. Dengan begitu aku akan terus berada di dekat baby Naren"
"AAAA kakak jangan talik pipi Nalen hiks.. dali tadi talik-talik telus hiks.. pipi Nalen bukan kalet huaaaa"
"Mia, Nia berhenti menjahili baby" teguran dari Adira tak diindahkan oleh si kembar.
"Nia, menurut lo baby cocok ngga sama si kapten basket di sekolah kita" Mia tersenyum kearah kembarannya, senyum itu penuh makna.
"Mwehehe cocok dong. Lagian siapa sih yang nggak mau sama baby yang mukanya unreal ucul gini"
Memang kedua kakak kembar Narengga ini adalah penggemar ganda putra. Mereka mengagumi interaksi antara cowok cantik dan cowok gagah. Tidak peduli bahwa cowok cantik dan cowok gagah yang mereka lihat itu straight mereka tetap menumpangi kapal hantu.
Adik bungsu yang mereka bayangkan dulu adalah seorang cowok berotot, tinggi dan memilki sikap dingin dan arogan seperti abang-abang mereka, mengingat bahwa para abang mereka memiliki tinggi di atas rata-rata dan sikap dingin. Ternyata bayangan mereka tak sesuai dengan kenyataan dan malah berbanding terbalik.
Adik bungsu mereka malah memiliki pipi bakpao, tinggi badan yang hanya sebatas perut mereka berdua dan kepribadian cengeng. Akhirnya keinginan mereka terwujud untuk memiliki adik yang menggemaskan karena ternyata adik mereka yang hilang memiliki wajah yang menggemaskan.
Melihat adiknya terus menerus dijahili oleh si kembar, Tristan berdiri dari duduk dan berjalan menuju Narengga yang menenggelamkan wajah di bantal sofa.
![](https://img.wattpad.com/cover/299734926-288-k724320.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Narengga||✓ [END]
Fiksi RemajaNarengga F. bocah cadel yang memiliki wajah menggemaskan ini memiliki sifat manja dan cengeng kepada orang-orang yang sudah dekat dengannya. Bocah polos ini selalu menjadi bahan bullyan oleh murid di sekolah karena neneknya menyuruh Narengga untuk s...