#1. When Kosan goes wrong

12 4 0
                                    

Langit cerah dengan sinar matahari yang terang benderang menyapa bumi, bukan berarti sebagai pemastian hari ini orang-orang akan bahagia.

Udah kaya perusahaan yang sempat naik daun dan hiring besar-besaran berujung PHK, hal hampir serupa terjadi pada anak-anak kosan hampir WAH meski tidak ini di usir dari kos pada hari, jam, menit dan detik yang sama.

Singkatnya, si ibu kos ini udah terlalu kaya. Udah malas jadi penjaga kosan, mending sekalian bikin hotel elite biar bisa pamer saat bukber bersama edisi reuni PAUD nanti.

Walau sepertinya sarkas, hal-hal diatas cuman candaan semata. Tujuannya agar kita tetap melek sambil nyemplung santai diatas kolam.

Lagian emang kehidupan kedepannya ini nggak bakal ada yang tau seperti apa. Bisa aja yang cupu saat masih belajar merangkak sekarang udah jadi CEO toko ghoib, bisa aja yang ampun jagoan sekarang jadi karyawan kantin sel penjara.

Bisa juga yang diam-diam terlihat biasa saja tiba-tiba udah naik pangkat jadi presiden, CEO, mafia ganas, old money, rekening lebih 10 itupun black metal semua, tinggi, cakep, wangi, good looking yang dapat membuat siapapun yang melihatnya akan berteriak. "Anjay, fiksi."

Ya.... Nggak ada yang bilang ini tentang orang nyata kan?

Balik pada anak kosan yang sedang ketar-ketir diimbangi dengan goyang dumang agar hati tetap senang dan semua masalah jadi hilang, beberapa ada yang langsung balik ke rumah ortu, ada yang nyari kosan terdekat, ada yang nangis meratapi nasib karena uang jajan udah habis duluan dibeliin merch seseorang yang tidak tau kamu hidup.

Aelah brayyy, lagian akhir bulan amat beli merch. Tapi gapapa sih, your money is your control, so don't worry if you kepeleset dunia penguras duit. Aku disini akan membantu mu, tenang saja. Bantu nonton, ahihihi.

"Hmmm.... Jadi.... GUE KUDU GIMANAAA?" teriak frustasi seorang anak kosan bergelar mahasiswi semester unlimited, jurusan teknik lele elektronik.

Iya, ga salah kok. Lele elektronik, jadi kalau misal ikan udah pada abis di laut, jangan risau. Karena ikan elektronik akan membantu kita semua.

Minesnya keras dan sedikit menyetrum lidah, kalau sampai kembali pada yang maha kuasa. Maka salahkan diri sendiri aja...siapa suruh percaya ada ikan elektronik bisa dimakan.

Seseorang menepuk pundak Mahesa yang sedari tadi sibuk berteriak. Hmmm, Mahesa... mahasiswa dong....

"Santai bray, jalani aja dulu. Pasang tenda depan kampus misalnya," ucap Kaotai yang berusaha menyemangati, padahal matanya sendiri sudah seperti buah coklat. Bawah dan atasnya tebal, pupilnya cuman keliatan 0,1 cm aja.

Mahesa ama Lele nih sekampus, se-triangle, ama udah sohib dari jaman manusia menemukan cara untuk berburu dan bertahan hidup meski cuman makai daun buat nutupin si anu.

"Yeuh, dipikir dengan masang tenda depan kampus bakal bikin kita dibayarin kosan?" Sinis Mahesa, lalu berjalan maju sambil membawa barangnya. Cuman tas ransel item gede ala wibu pas SMA sama dua dos berlogo susu beruang rasa semangka sih.

"Lah mau kemana?" Tanya si Lele tadi.

"Pasang tenda depan kampus," jawab Mahesa.

BTW, meski ada jurusan lele elektronik. Lele sebagai spesies lele yang unik juga agak sedikit gumoh dengan prodi tersebut, diluar akal sehat aja pikirnya.

Lele nih masuk jurusan mencari cinta sejati, sayang lulusnya seperti mitos doang. Udah semester beruban, masih aja ga dapat cinta sejati yang diharapkan.

Sekedar singgah lalu buang sampah di hati sih banyak ya, mana si lele manut aja lagi mungutin sampah-sampah itu. Jaga kebersihan katanya.

"Bengong doang, ayolah!" Ajak Mahesa kepada Lele.

Lele pun ngikut Mahesa, tapi tiba-tiba kepeleset karna ada selebaran yang nemplok ke wajahnya. Lele sempat ngira sih templokan uang, tapi harapan agak sirna karena sadar gada duit selebar harapanmu padaku.

Diambil lah selebaran tadi.

Isinya bertuliskan, Capek nyari Kos? Ke rumah ini aja, alamat jalan menuju surga, blok bunga melati, nomor 1 karena menjadi nomor 2 itu bikin sakit hati.

"MAHE! KITA KESINI AJA WALAU AGAK MENCURIGAKAN!" Teriak Lele sambil mengibarkan selebaran tadi.

Mahesa menyahut. "HAH KENAPA? NEMU KOSAN KOSONG? OKELAH GAPAPA ANGKER, KITA PASANG LELE ELEKTRONIK BUAT NGUSIR HANTU."

Satu AtapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang