4. Anak Erwin?

79 12 3
                                    

~£rina~

"Hei gadis kecil! Ayo bangun! Kau tidak ingin melihatku apa? Ayo dong! "

Terdengar suara seperti seorang wanita? Juga terasa seperti ada yang menusuk pipiku

Haish! Siapa sih ini? Mengganggu saja!

"Hei! Kau jangan berisik, bodoh! nanti dia terganggu" kali ini terdengar suara seorang pria. Tapi entah mengapa suaranya agak familiar? Mungkin?

"Aku kan hanya menyuruh dia bangun? Apa salahnya? Aneh sekali kau! Dasar si tua cebol! "

"Apa? Bilang sekali lagi?!!"

"Tua cebol!!"

"Dasar mata 4 sialan! "

"Apaan sih cebol! Setidaknya aku jauh lebih tinggi darimu"

Berisik! Mereka benar benar berisik! Mengganggu tidurku saja!

"Ugh... " 

Perlahan, aku membuka mata. Pertama yang kulihat adalah 2 orang dewasa yang tengah ribut. satu pria, satunya wanita.

Aku pastinya tau dong 2 orang itu.

Ya! Kedua orang itu adalah levi dan yang memakai kacamata itu Hange

Kedua orang yang tengah ribut tadi pun melihat ke arahku

"Haa! Kau sudah bangun rupanya! " ucap Hange mendekatiku

'Ceklek'

Terdengar suara pintu terbuka, disana terlihat seseorang yang bertubuh tinggi dengan rambut pirang nya

Yap! Itu Erwin. Salah satu tokoh favoritku

Aah, melihatnya langsung seperti ini membuatku terpana~

Erwin melihatku yang sudah terbangun pun mendekatiku.

"Hey nak? Kau sudah sadar rupanya. Ada yang sakit? " tanya Erwin padaku

Aku menggeleng  "tak ada" jawabku jujur dengan suara yang serak. Tenggorokanku sangat kering

Tiba-tiba saja Levi datang mendekat dengan membawa gelas berisi air hangat lalu menyodorkan gelas itu padaku

"Minum! " titahnya

Hange membantuku untuk duduk dan menyodorkan gelas itu

Aku menerima gelas itu dan meminumnya hingga habis

Aah~ segar

"Terimakasih"  ucap ku padanya

"Sudah mendingan? " tanya Hange padaku

"Umm.. Omong omong... Berapa lama aku tertidur? "

"Humm jika dihitung dari saat Levi membawamu sih sudah 4 hari" jawabnya

4 hari? Selama itu? Tunggu- tadi.. Levi membawaku? Apa dia yang menyelamatkanku?

"Ee.. Tadi, siapa? " Tanyaku

"Apanya?" Hange balik bertanya

"Siapa yang menyelamatkanku? "

"Ooh itu! Kau harus berterimakasih kepada Levi. Dia yang telah menyelamatkanmu loh! " ucap Hange. Tangannya penepuk nepuk bahu pria yang ada di belakangnya

"Umm.. P-paman Levi.. Terimakasih sudah menyelamatkanku" Aku memanggilnya pelan. Rasanya agak aneh, tapi tak apa lah

'Pffftt'

"Apa? Paman? Aku belum setua itu! Bocah tak tau diri"  Levi kemudian pergi entah ke mana

"Haduuh si Levi itu. Lain kali jangan panggil dia paman. Dia memang tak tau umur! " Ucap Hange

Yeager SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang