Life at the Academy

2 1 0
                                    

Kelompok Therron bersama dengan Ksatria Seirra telah berhasil menangkap Dane dan anak buahnya. Captain Gilford dengan ksatria lainnya membawa Dane ke pengadilan di Seirra. Sementara, Therron dan yang lainnya kembali ke akademi. Keberhasilan dari misi mereka memberikan pengaruh yang sangat luar biasa kepada kelasnya.

Profesor Lucian mengumpulkan muridnya di lorong depan "Selamat kalian semua. Saya bangga dengan kalian semua."

"Tentu saja. Tidak ada yang bisa mengalahkan kita semua. Terkhususnya aku, memang inilah tugas seorang bangsawan." Kata Charles.

"Aku tidak melihat kamu banyak melakukan sesuatu Charles." Sanggah Dea.

"Akulah yang merencanakan penangkapan Dane. Dan kau bilang tidak melakukan apapun. Jangan terlalu bangga karena kau berada di dekat Yang Mulia" Charles kesal dengan perkataan Dea.

"Sudahlah kalian berdua. Pembahasan kalian tidak tepat pada waktunya. Semuanya bekerja keras dalam misi ini." Rosa melerai mereka.

"Itu benar. Semuanya telah melakukan yang terbaik agar bisa berhasil. Ini langkah yang bagus untuk kita." Ujar Lucille.

"Melelahkan, tapi juga *sigh tidak untuk bagian mengalahkan para bandit itu." Nathan mengeluh.

"Seperti itulah pertempuran yang sebenarnya. Kau harus melakukannya demi bisa bertahan untuk hari esok." Kata Therron kepada Nathan.

"Baiklah kalian semua. Kuakui semangat kalian di misi pertama kalian. Tapi, jangan berbangga diri. Ini adalah prestasi kalian dan saya harap setelah ini dan kedepannya kalian bisa seperti ini atau lebih baik lagi." Profesor Lucian menenangkan mereka.

"Profesor Lucian ayo kita rayakan keberhasilan kita." Ucap Dea.

"Benar. Ide yang sagat bagus." Charles setuju dengan Dea.

"Tentu saja, kita harus merayakannya Profesor. Aku ikut." Tambah Lucille.

"Tidak untuk sekarang. Masih ada misi besok untuk siswa lain dan saya harus berpartisipasi." Jawab Lucian "Bagaimana kalau begini. Kita rayakan setelah semua Azura Dragon menyelesaikan misinya."

"Terdengar bagus. Kita adakan pesta sekalian." Ungkap Dea.

"Oh, tentu saja. Dimana harga diriku. Kita juga harus merayakannya dengan siswa yang lain di kelas kita. Menakjubkan Profesor." Kata Charles.

"Setuju dengan begitu semua bisa merasakan apa yang kita rasakan." Tambah Rosa.

"Lebih banyak orang. Sangat merepotkan." Ucap Nathan.

"Ayolah Nathan. Akan lebih mengasikkan kalau kita rayakan bersama." Sanggah Lucille.

"Kau dengar itu Profesor. Mereka setuju dengan keputusan anda. Aku akan ikut semua, selama untuk kebaikan Azure Dragon." Ungkap Therron.

"Kalau begitu telah kita putuskan. Setelah selesai dengan yang lainnya kita akan rayakan bersama." Kata Lucian "Baiklah, kalian boleh bubar."

Profesor Lucian dan yang lainnya meninggalkan lorong depan kecuali Therron dan Amia. Mereka berdua tetap disana karena Therron merasa ada yang berbeda dengan Amia.

Therron menghadap ke Amia "Bagaimana perasaanmu?" Amia hanya menatap Therron sebentar dan mengalihkan pandangannya. Therron melihat tanganya bergemetar "Hilangkan kegelisahanmu. Kau tidak akan bisa bertahan kalau seperti ini."

"Apakah ini hal yang harus dilakukan? Membunuh orang?" Tanya Amia.

"Untuk mempertahankan hidupmu benar." Jawab Therron.

"Lalu apa bedanya mereka dengan kita? Bandit - bandit itu bertahan hidup dengan cara mereka sendiri. Menjarah, membunuh mereka tidak ada pilihan lain selain melakukan itu semua."

Four Pillars : Empire and the Ancient HistoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang