Friend or Underling

8 0 0
                                    

Setelah kemenangan Therron di latihan pertempuran membuat kelas Azure Dragon termotivasi. Mereka memiliki pemimpin yang hebat da berbakat di kelas mereka. Sebagai Putra Mahkota dari Kekaisaran Therron tidak termakan akan keangkuhan, dia tetap bersikap tegas dan lebih siap akan segala hal.

3 Hari kemudian

Pagi harinya Therron telah bersiap untuk beraktivitas. Belum banyak murid - murid yang terlihat, kebanyakan dari mereka adalah yang murid yang sedang piket, dan karyawan akademi. Di perjalanannya ke kafetaria Therron bertemu dengan Amia.

"Selamat pagi Yang Mulia."

"Selamat pagi."

"Jarang sekali bertemu dengan Yang Mulia di pagi hari."

"Begitulah. Apa kau baru menyelesaikan piketmu?"

"Iya, hari ini ada piket di rumah kaca. Sekarang waktunya mengisi stamina."

"Kalau begitu maukah kau bergabung denganku?"

"Tentu saja."

Therron dan Amia menuju ke kafetaria bersama. Tempatnya sendiri sangat strategis, tidak terlalu jauh dari kelas maupun ruangan lain. Therron dan Amia mengambil piring masing - masing dan mengambil makanan yang sudah disediakan lalu mereka duduk di meja yang sama.

"Sekarang apa Yang Mulia rencanakan untuk kelas kedepannya?" Amia memulia percakapan, namun tidak di jawab oleh Therron "Ada? Atau tidak?" Masih tidak ada jawabaan. Amia menyerah dan melanjutkan makan.

Disaat Therron telah menyelesaikan makannya dan dilanjutkan oleh Amia "Jangan berbicara disaat makan." Kata Therron.

"Jadi Anda mulai membuka mulut."

"Sudah menjadi kebiasaanku. Kau juga harus membiasakannya, suatu saat kau akan terbiasa disaat kau berada di kekaisaran." Jelas Therron.

"Aku tidak akan melakukan itu. Kalian para bangsawan kekaisaran terlalu mengangkat harga diri kalian." Kata Amia sedikit kesal.

"Kau benar. Maka dari itu, mengertilah. Ada beberapa hal yang membuat para bangsawan tidak berbicara sambil makan. Pertama, tentu karena status mereka. Sebagai keluarga bangsawan kami harus menjaga sikap dan martabat kami. Kedua, berterima kasihlah dengan makanan yang dihidangkan. Jika kau menghargai makanan tersebut maka habiskanlah. Bukannya aku tidak menghargai lawan bicara, tidak seperti itu. Hanya saja, jika kau makan sambil berbicara maka disaat kau terlena dengan obrolanmu maka kau akan membuang waktu dan makananmu itu sendiri. Dan ada beberapa lagi mengenai ini namun tidak perlu aku katakan." Jelas Therron.

"Setidaknya kau tidak perlu membawanya kemari kan?"

"Provinsi Seirra masih kedalam wilayah kekaisaran. Namun tidak untuk pemerintahannya. Ini berlaku sejak perdamaian antara keempat wilayah 100 tahun lalu, setelah itu provinsi ini lebih memilih untuk menjadai wilayah netral namun dengan satu syarat masih dalam pengawasan kekaisaran."

"Kau tidak perlu sejauh itu melakukannya? Maksudku kenapa kau masih..."

"Untuk sekarang biasakan hal tersebut Amia. Aku tahu kalau kau tidak suka dengan budaya bangsawan. Namun terimalah. Selain itu, kebanyakan disekitarmu adalah para bangsawan. Namun, dengan gaya budaya mereka masing - masing. Jika kau memang tidak suka itu tidak masalah bagiku. Hanya saja itu sudah paten sejak Kekaisaran berdiri." Kata Therron.

"Kau tahu, aku selesai dengan ini semua." Ucap Amia sambil membawa makannya.

"Dengarkan ini Amia. Apapun yang ingin kau lakukan, hanya disinilah kau akan tetap tinggal."

"Terserah apa Yang Mulia katakan." Lalu Amia pergi.

Setelah itu Therron juga mengembalikan piring kosongnya dan pergi dari Kafetaria.

Four Pillars : Empire and the Ancient HistoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang