Vote and coment!
💉HAPPY READING💉Mendengar jawaban dari Fabas, Ivander dengan susah payah menetralkan rasa kesalnya, tapi tetap saja sulit untuk di netralkan kembali
"Anak bangsat emang! Untung satu geng! Kalo gak udah gue bantai tuh anak!" kesal Ivander
"Hehe" ucap Fabas sambil mengacungkan dua jarinya
Tidak mau membuat keributan di markas Geng Nereid, Ivander langsung naik ke motornya dan langsung menggaskan motornya hingga kecepatan tinggi. Disisi markas Geng Nereid
"Gak lu kejar noh?" tanya Krovin
[Krovin Kalasio atau sering di panggil Vin, Krovin merupakan inti Geng Nereid, ia masuk di kelas yang sama dengan Pradipa, Vikolino dan Ivander, ia memiliki sifat bar bar dingin dan perhatian]
"Gak, males" jawab Fabas
"Yodah kalian tinggal sini aj, kalo gak tau jalan pulang gak usah nyusahin orang" ucap Pradipa
"Buset, tegas amat tuch!" Sahut Vikolino
Pradipa dan Karva menghiraukan sahutan Vikolino, mereka berdua langsung menyalakan motornya dan langsung menggaskan motornya dengan kecepatan tinggi
"Buset kita di tinggal nih?" ucap Vikolino
"Makanya jangan kebanyakan bacot kali, kan jadi di tinggal kita" sahut Vikolino
"Dah Sono! Hus hus!" usir Quero
[Quero akasatavio atau sering di panggil, Quero, Quer maupun Ro, Quero merupakan inti Geng Nereid, Quero masuk ke kelas yang sama dengan Anggara dan Angkasa, Quero memiliki sifat bar bar, ramah dan perhatian]
"Ngusir nih ceritanya?" tanya Fabas
"Dah! Pulang kalian!" tegas Anggara
"Iye, sensi amat!" jawab Vikolino
"Awas ke sesat aja sih" ucap Krovin
Fabas dan vikolino menghiraukan ucapan Krovin dan langsung menyalakan motor mereka dan langsung menggaskan motor mereka dengan kecepatan tinggi
30 menit kemudian mereka sampai di markas mereka, dan langsung memarkirkan motor mereka dan memasuki markas mereka itu. Dapat mereka lihat bahwa tidak ada Ivander di sana
"Di mana pak ketu?" tanya Fabas
"Rumah mungkin" jawab Karva
Mendengar hal itu, Fabas dan Vikolino hanya meng oh riakannya saja. Hingga tiba tiba terdengar suara deruman motor dari luar, awalnya mereka mengira itu adalah Geng Kalvio
Tapi setelah membuka pintu markas dan mengecek siapa itu, mereka hanya menatap saja kemudian masuk ke dalam dan duduk di sofa, mereka membiarkan pintu markas terbuka mengijinkan Geng itu masuk
"Di mana ketua kalian?" tanya Anggara
"Ivander?" tanya Pradipa
Anggara menjawab pertanyaan Pradipa dengan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban 'iya'
"Di rumah mungkin" jawab Vikolino
Mendengar jawaban Vikolino, Anggara hanya mengangguk anggukkan kepalanya lalu menutup pintu dan duduk di sofa markas begitu juga dengan anggota yang mengikuti Anggara
Beberapa menit mereka berkumpul sambil fokus di kegiatan masing masing, tiba tiba terdengar suara pintu yang di buka secara kasar
'BRAK!'
Sontak mereka semua yang ada di dalam ruangan itu, langsung melihat ke arah sumber suara, dapat mereka lihat di sana terdapat Ivander yang sepertinya sedang emosi
Tanpa memperdulikan orang orang yang berada di dalam markas, ia langsung menuju lantai atas markas yang memang khusus untuk kamarnya
"Ketua kalian kenapa tuh?" tanya Anggara
"Gak tau tuh, biasanya juga kagak kek gitu" jawab Fabas
"Urusan keluarga" jawab Pradipa singkat
Mendengar jawaban Pradipa, mereka hanya ber oh ria saja, dan mereka langsung meneruskan kegiatan mereka masing masing yang sempat tertunda tadi
Namun, tiba tiba saja ada suara benda yang di lempar sangat keras hingga sepertinya benda itu pecah
'PRANGG!'
"Buset! Apaan tuh?" tanya Fabas
"Jangan jangan.."
"IVANDER!" teriak Pradipa
Mereka yang mendengar teriakan Pradipa bingung, apa yang di maksud dengan Ivander? Pradipa tidak memperdulikan wajah penuh pertanyaan mereka dan langsung ber lari menuju lantai atas tepatnya depan kamar Ivander
"VAN! KALO LO ADA MASALAH GAK USAH NGURUNG DIRI! CERITA SAMA KITA KITA! KITA SIAP DENGERIN KOK! WALAUPUN CUMA SATU ORANG YANG LO KASIH TAU! KITA BISA MAKLUMIN KOK! PLIS! JANGAN ANCURIN DIRI LO LAGI!" teriak Pradipa tepat di depan kamar Ivander
Semua orang yang berada di lantai satu tempat kumpul sudah pasti mendengar hal itu, mendengar hal itu mereka semua langsung berlari bersama menuju kamar Ivander
"VAN! VAN JAWAB! GAK USAH NGE PRANK KITA! JAWAB VAN!" teriak Vikolino
Walaupun mereka semua bahagia jika berkumpul bersama, tapi tidak dengan keluarga mereka terutama keluarga sang leader Deimos
"Pergi" ucap Ivander yang dapat di dengar oleh semuanya
"VAN! VAN! LO BISA CERITA SAMA YANG LAIN! GAK USAH NGURUNG DIRI! KALO GAK MAU PULANG RUMAH LO JUGA GAPAPA! ASAL LO ADA DAN MAU CERITA SAMA KITA KITA!" teriak Fabas
Walaupun Ivander terkenal akan kekuatannya, bukan berarti soal begini ia tidak bisa menderita, justru ia membuat geng ini agar bisa bebas dari keluarga
"BUKAN RUMAH GUE! UDAH GUE BILANG! ITU CUMA NERAKA BUAT GUE! BUKAN RUMAH!" teriak Ivander dari dalam kamar
"FINE! ITU BUKAN RUMAH LO! TAPI NERAKA LO! TAPI JANGAN DI PENDAM! CERITA AJA GAPAPA KITA SEMUA SIAP KOK DENGERIN!" yang kali ini teriak adalah Anggara
"Kasih gue waktu" ucap Ivander
"Fine! Kita kasih Lo waktu tapi jangan lama lama and jangan nyakitin diri Lo!" sahut Anggara
Akhirnya dengan rasa cemas mereka semua mengalah dan memberikan Ivander waktu untuk menceritakan semuanya, tapi mereka memberikan waktu tidak banyak hanya 3 hari saja
Tapi, bagi mereka kalaupun butuh waktu 1 bulan pun tidak apa apa yang penting ia tidak memendam semuanya sendiri dan tidak memperburuk lukanya
Halo halo! Kalau ada typo mohon di beri tahu! TvT
💉BERGULIR KE BAB SELANJUTNYA💉
KAMU SEDANG MEMBACA
DEREID \DEIMOS X NEREID/ [ON GOING]
Teen Fiction[gabisa desk] Terinspirasi dari Satelit🙏🏻 jika ada kesamaan tokoh, alur cerita, latar belakang, dan lain lain mohon di maafkan karena ini dari otak saya sendiri! sekali lagi maaf dan jangan di copy!