🌃CHAPTER - SEVEN🌃

1 1 0
                                    

Hai Readers! Gimana keadaan kalian? Baik baik aja kan? Sebelum baca tolong vote dan coment dong, kalau gak mau gapapa, EL gak maksa kok! Silahkan baca readers!


bahkan Anggara lupa untuk mengantar adeknya ke toko buku, Anggara tadi sempat menelepon Adeknya untuk pergi dengan supir dan untungnya di setujui oleh adeknya

Selesai mengatur semua, mereka memesan makanan, dan langsung memakannya ketika sampai, hingga makanan tersebut habis

Jam pun menunjukkan pukul 22.30 atau 10.30, mereka memutuskan untuk pergi ke Gang yang di sebutkan oleh Geng Kalvio

Deruman motor menghiasi malam hari, terdengar beberapa deruman motor di jalan raya, jalan jalan sudah mulai sepi, karena sudah larut malam, jadi mereka bebas berkendara sesuka hati

Walaupun mereka bisa berkendara bebas sesuka hati tetap saja, Ivander dan Anggara menegaskan untuk tidak ngebut ngebutan, bagi mereka berdua itu berbahaya, bisa saja ada truk yang lewat, dan jika mereka tertabrak bagaimana?

Menyusahkan bagi ketua geng itu, sesampai di Gang yang di sebutkan, mereka memberhentikan motor mereka dan turun dari motor, Ivander melihat jam tangan yang selalu ia pakai, jam sudah menunjukkan pukul 22.55 atau 10.55, lima menit lagi jam menunjukkan pukul 11 malam

Tepat pukul 11 malam, mereka mendengar beberapa deruman motor di belakang mereka, mereka pun berbalik untuk melihat musuh mereka, Geng Kalvio turun dari motor mereka masing masing, dan menghampiri Geng Dereid

"Gimana?" tanya Aarav sambil terkekeh

Jarak antara Aarav dengan Ivander sangat dekat, sangat sangat dekat! Hingga Ivander dapat melihat pisau lipat yang di bawa sang ketua Kalvio, jangan harap Geng Kalvio tidak membawa senjata saat ingin tawuran, mereka bisa bermain curang

"Senjata ya?" batin Ivander

Pradipa dapat memperhatikan wajah Ivander seolah ingin mengatakan bahwa mereka membawa senjata tersembunyi, dan Pradipa dapat mengetahui itu

"Hati hati" ucap Pradipa pelan

Geng Deimos mengetahui arti ucapan itu, artinya Geng musuh membawa senjata tersembunyi yang akan mereka keluarkan kapan saja saat mereka butuhkan, namun Geng Deimos tidaklah bodoh

Geng Deimos sudah tau cara bermain Geng Kalvio yang curang, ingatkan data data yang di bicarakan oleh Ivander saat ingin kerja sama? Saat itu juga Geng Kalvio menyerang

Geng Deimos juga membawa pisau lipat dan juga pisau tersebut sudah sangat tajam, satu goresan pelan saja, sudah pasti musuh akan terluka dalam sekejap

Dalam hitungan detik, tawuran antar geng pun terjadi, tawuran tersebut menjadi tawuran yang singkat, dalam hitungan menit sudah ada beberapa geng Kalvio yang tumbang, tapi tetap saja mereka masih belum mengeluarkan pisau lipat mereka, hingga...

"AKHH!" teriak Karva

Karva terkena pisau lipat yang sempat salah satu anggota Kalvio keluarkan, padahal belum ada tanda  aba aba dari sang ketua Geng, tapi anggotanya sudah mengeluarkan senjata mereka terlebih dahulu

Setelah salah satu anggota Kalvio mengeluarkan pisau lipat tersebut, dapat di lihat wajah sang ketua yang menahan amarahnya, tidak tinggal diam, geng Deimos juga mengeluarkan pisau lipat mereka

"NEREID MUNDUR!" teriak Ivander

Walaupun Geng Nereid belum mengerti, namun sang ketua Nereid memberi tanda untuk mengikuti perintah yang di berikan oleh Ivander

Dalam beberapa menit, sudah hampir seluruh anggota geng Kalvio yang terluka dan tumbang, namun, tidak di perdulikan oleh Geng Deimos, karena kata kata yang memotivasi mereka adalah

'Satu luka anggota kami akan impas dengan sejuta luka yang membuat anggota kami terluka'

Ingat kan kalau Geng Deimos dan Nereid sudah bergabung? Jadi kata kata tersebut masih mereka pakai sebagai motivasi, satu terluka semua balas, bagi Deimos maupun Nereid

"Lemah" ucap Viko yang kantung kesabarannya sudah habis

"Ingat! satu terluka kami akan balas semuanya!" tegas Fabas

Dapat di lihat sudah ada beberapa goresan pada tubuh sang ketua Kalvio, hampir saja Aarav tumbang, tapi berhasil di tangkap oleh anggota Inti nya

"MUNDUR!!" teriak Aarav

Seketika Geng Kalvio mundur setelah di beri perintah untuk mundur, mereka sedikit kesusahan untuk mundur, namun akhirnya mereka pergi dari tempat itu

"Jam?" tanya Ivander

"00.30, udah malem, mau pulang gak?" ucap Krovin

"Shh" desis Karva

"Pulang, obatin luka dulu, nanti urusin sekolah kagak" ucap Pradipa

Mereka pun menaiki motor masing masing, untuk luka Karva hanya di ikat oleh kain dulu, saat sampai nanti baru akan di obati dengan benar, Karva masih bisa mengendarai motornya hanya dengan satu tangan, jadi tidak perlu di bantu

Salah hitungan menit, mereka semua sudah sampai di Basecamp Deimos, mereka langsung memarkirkan motor mereka, dan memasuki Basecamp

Saat memasuki Basecamp, ada beberapa yang mengambil kotak P3K, sebagian lagi duduk di sofa, setelah mengambil kotak P3K, sebagian mengobati yang terluka

Setelah memastikan semua sudah terobati, Ivander menyuruh semua untuk kembali ke kamar dan beristirahat, setelah memastikan semua sudah masuk ke kamar, Ivander juga ikut masuk ke kamarnya

Di kamar Ivander, ia pergi untuk membersihkan tubuhnya dulu, ia keluar dari kamar mandi dengan satu handuk yang melilit di pinggangnya, dan satu lagi untuk mengeringkan rambutnya

Setelah mengeringkan rambutnya, ia menaruh handuk tersebut dan mengobati sebagian lukanya

[ tadi, Ivander hanya melihat saja, tidak ikut mengobati lukanya]

Setelah memastikan sudah semua terobati, ia langsung memakai bajunya, setelah selesai, ia tiduran di kasurnya seraya bermain hp nya, lama kelamaan pun ia tertidur





Hai gayss!! Nggak mau ngomong hai juga gitu??🤗 Gimana cerita EL? Bagus gak sih? Nyambung gak sih? 😥 Takut gak nyambung 😥 maaf jika ada kata kata yang menyinggung ya gays,🙏🏻

🌃BERGULIR KE BAB SELANJUTNYA🌃

DEREID \DEIMOS X NEREID/ [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang