Awas typo! Kalau ada typo mohon di koreksi!
Jangan lupa vote and coment!!!
🏳️HAPPY READING!🏳️Tapi, bagi mereka kalaupun butuh waktu 1 bulan pun tidak apa apa yang penting ia tidak memendam semuanya sendiri dan tidak memperburuk lukanya
Sekarang sudah pukul 20.00 atau jam 8 malam, dari tadi Ivander masih belum membuka pintu kamarnya, tapi mereka sudah cukup tenang karena tidak ada lagi suara pecahan
Walaupun Ivander masih di kamar setidaknya suara suara pecahan tadi tidak lagi terdengar oleh mereka semua
Dari tadi pun mereka semua belum makan sama sekali, dari Leader Nereid hingga Anggota Deimos mereka belum makan sama sekali semenjak mereka berbicara dengan Ivander
Saat mereka semua hanya berdiam diri dari tadi, mereka langsung di kejutkan dengan suara pintu terbuka dari lantai atas, sudah di pastikan kalau itu adalah Ivander
Mereka semua langsung buru buru berlari menuju tangga dan langsung menghampiri lelaki yang baru saja keluar dari kamarnya
"VAN! Akhirnya! Lo keluar juga!" ucap Fabas
"Udah makan?" tanya Ivander yang dibalas gelengan oleh mereka semua
Ivander terkekeh melihat balasan mereka semua, hingga matanya menemukan objek yang sedari tadi tak ia sadari
"Ngapain?" tanya Ivander kepada Anggara
"Cuma mampir, kenapa? Gak boleh?" sahut Anggara
Mendengar sahutan Anggara, Ivander hanya ber oh ria saja dan mengambil ponsel yang berada di sakunya, mengotak ngatik sebentar hingga terdengar suara pintu yang di ketok dari luar
"Siapa lagi malam malam begini?" tanya Vikolino
"Makan, gue traktir" jawab Ivander
Mendengar jawaban Ivander mereka langsung bersemangat dan langsung turun menuju lantai satu dan mengambil makanan yang di pesan oleh Ivander sang leader Deimos
Jam 21.30 atau jam 9.30 malam mereka selesai makan, dan di lanjutkan dengan ber bincang bincang santai
"Jadi, Lo mau nginep?" tanya Fabas kepada Anggara
"Hmm, udah malem juga jadi nginep aja, toh sekolah juga sama" bukan Anggara yang menjawab tapi Bara
"Emang boleh?" tanya Quero sambil melirik sang Leader geng Deimos
Merasa di lirik, Ivander langsung menoleh mencari orang yang meliriknya hingga ia melihat ke arah Quero dengan wajah bertanya
Jangan curiga, Ivander dari tadi memainkan ponselnya sambil sesekali termenung, Krovin yang tau dengan wajah Ivander yang penuh tanya langsung bertanya kembali
"Boleh nginep?" tanya Krovin kembali
Mendengar pertanyaan Krovin, Ivander menjawab dengan Anggukan kecil lalu kembali memainkan ponselnya sambil sesekali mendengar obrolan mereka
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, akhirnya mereka semua memutuskan untuk tidur
/Skip pagi/
"Bangun" ucap Pradipa
Pradipa dari tadi berada di kamar Ivander untuk membangunkan Ivander, Ivander bukan orang yang sulit untuk bangun, bahkan Anggara, Angkasa, Bara, Quero, Krovin, Vikolino, Pradipa dan orang yang biasanya telat bangun saja hari ini bangun lebih awal siapa lagi kalau bukan Fabas
Menurut Pradipa, biasanya yang membangunkan mereka semua adalah Ivander, namun entah mengapa hari ini Ivander bangun lebih lambat dari biasanya
"Van? Bangun Van" ucap Pradipa sekali lagi
"Belom?" tanya Anggara yang baru saja masuk
"Belom" jawab Pradipa
"Emang jam segini biasanya belom bangun?" tanya Bara
"Biasanya dia yang bangun lebih awal, tapi sekarang malah lambat bangun" jawab Vikolino
Akhirnya, mereka memutuskan untuk mencoba membangunkan Ivander secara bersama sama walaupun tidak ada gunanya juga, Ivander tetap terlelap dengan tenang
"Fiks ada masalah ketua Lo" ucap Quero
"Gue juga mikirnya gitu, tapi kalau ada masalah kan dia bisa cerita sama kita kita, kalian juga" sahut Fabas
"Bentar, kemarin dia keluar dari kamar, terus mesen makanan, pas kita ngobrol juga dia gak merhatiin kan? Dia gak tau apa yang kita kita omongin kan? Terus sekarang dia gak mau bangun, apa masalahnya belom selesai? Atau ada masalah lain?" jelas Bara
Mereka tampak termenung, hingga Pradipa ingat apa yang sempat ia dan Ivander bicarakan semalam, ya sebelum Ivander tidur, Pradipa sempat pergi ke kamar Ivander dan membicarakan soal misi yang akan mereka jalankan beberapa hari lagi
"Misi" ucap Pradipa singkat
Geng Nereid tampak bingung dengan ucapan singkat dari Pradipa, walaupun Nereid bingung bukan berarti Deimos juga ikut bingung, Fabas dapat melihat bahwa mereka terlihat kebingungan dan menjelaskannya
"Yang di maksud sama Pradipa itu, semalam pasti Pradipa sama Ivander sempet ngobrol ngobrol soal misi yang bakal kita kita kerjain beberapa hari lagi, jadi Ivander pasti begadang dan gak tau jam berapa dia tidur, Ivander begadang juga karena mikirin strategi kita kita, coba aja cari di laci lacinya pasti ketemu kertas yang isinya strategi strategi" jelas Fabas
Mereka yang mendengar penjelasan Fabas pun mencari laci dan memeriksa satu persatu laci tersebut dan benar saja, di dalam sebuah laci ada banyak sekali kertas dengan bentuk bentuk strategi di dalamnya
"Jadi, bolos aja nih? Gak usah sekolah?" tanya Bara
"Bolos gapapa" jawab Vikolino
"Tapi, si ketos?" tanya Quero sambil melirik Pradipa
"Gue? Gue gapapa" jawab Pradipa
Ya, walaupun Pradipa tidak masuk pun, sekolah akan baik baik saja, ia hanya perlu memberi tahukan guru guru dan juga OSIS OSIS lain bahwa ia tidak masuk hari ini, guru dan OSIS lain juga akan mengerti
Toh, dia sudah bekerja sangat keras beberapa hari ini, jadi tidak mengapa ia mengambil cuti sebentar, keberadaannya akan di gantikan oleh sang wakil, kalau wakil tidak masuk akan di gantikan oleh sekretaris OSIS
Awas typo! Mohon di maafkan kalo ada typo! Hehe:) soalnya buru buru nulisnya ehek:) satu hari bisa 4 baba sekaligus kalo banyak ide!
🏳️BERGULIR KE BAB SELANJUTNYA🏳️
KAMU SEDANG MEMBACA
DEREID \DEIMOS X NEREID/ [ON GOING]
Teen Fiction[gabisa desk] Terinspirasi dari Satelit🙏🏻 jika ada kesamaan tokoh, alur cerita, latar belakang, dan lain lain mohon di maafkan karena ini dari otak saya sendiri! sekali lagi maaf dan jangan di copy!