Halooo!! Jangan lupa vote and coment ya!
💰HAPPY READING!💰Beberapa menit kemudian, file sudah di copy sempurna, Ivander dan Pradipa langsung keluar melalui jalan khusus yang sudah di temukan oleh Fabas
"Yes! Mission COMPLETE!" ucap Fabas
Setelah mereka Pastikan Ivander dan Pradipa sudah keluar, mereka yang berada di dalam langsung berpencar dan keluar, saat sudah berkumpul semua mereka langsung naik ke mobil Fabas dan langsung pergi dari tempat itu
/Skip markas/
Di markas mereka langsung menuju ruang utama dan mengakses semua file file yang telah mereka copy, banyak informasi yang terdapat pada file tersebut, dan juga bahkan informasi informasi dari penjahat, penyelundup dan berbagai orang yang bertindak jahat lainnya
"Udah, puas Lo" ucap Fabas
"Kurang" jawab Ivander
"Tidur" tegas Pradipa
Mereka semua langsung menuju kamar masing masing [ di markas terdapat kamar masing masing inti geng, wakil dan ketua dan juga beberapa kamar kosong lainnya]
/Skip pagi :)/
Hari ini adalah hari Minggu, hari rebahan bagi kaum rebahan [ maap nyinggung dikit, tenang author juga kaum rebahan :) ]
"Assalamualaikum, BANGUN BANGSAT" teriak Bara melalui mic
Kemarin, setiap kamar dan ruangan sudah di pasangkan speaker, entah untuk apa tapi kata Pradipa, biar cepet bangun kalau pagi pagi, biar kalau pagi pagi ia tidak perlu pergi ke setiap kamar satu persatu
Nah, untuk di ruangan lain, nanti kalau misal musuh masuk basecamp, bisa kasih ancaman melalui speaker kalau anggota pada luka luka atau cedera
Kalau kalian berpikir semua pada bangun kalian salah, [hampir semua] ya, tidak semuanya bangun, Fabas pastinya belum bangun, yaiyalah kebo mau di bangunin macam mana pun takkan bangun, kecuali di banguni oleh 'Pradipa'
Yang terbangun langsung turun ke bawah walaupun kek orang gila turunnya soalnya mereka udah mau jatoh gitu loh turunnya, hingga
'BRAK'
Mereka terjatuh dari tangga dan menimpa satu sama lain, tentunya Bara tidak langsung menolong melainkan menertawai mereka dahulu, oh ya jika kalian bertanya di mana Pradipa, ia tentu sudah bangun ia sekarang berada di dapur untuk membuatkan sarapan
"Anj Lo bar!" ucap Quero
"Durhaka Lo ama ketua Lo!" tegas Viko
[Di sini Vikolino Author ganti jadi Viko aja biar lebih gampang]
Setelah puas menertawai mereka barulah Bara membantu mereka untuk berdiri, namun Bara menyadari ada satu orang yang sepertinya belum bangun
"Fabas mana?" tanya Bara
"Lo gak tau dia kebo kek gitu, gak mempan kalo pakai speaker, mempannya ama wakil Deimos noh, orangnya mana?" sahut Viko
"Di dapur, masak orangnye" jawab Bara
"PRADIPA, FABAS BELOM BANGUN, LO BANGUNIN ORANGNYA, FABAS CUMA TAKUT AMA ELU!" teriak Quero
"Bentar" ucap Pradipa sedikit berteriak
Setelah selesai dengan urusan dapurnya, Pradipa menyuruh mereka untuk kembali ke kamar mereka dahulu untuk mandi baru boleh makan
Sesampai di depan kamar Fabas, Pradipa tidak langsung masuk, ia mengetuk pintu dahulu dan memanggil Fabas
"Bas"
"Bas, kalau gak jawab gue masuk"
"Bas?"
Setelah memanggil Fabas 3 kali, Pradipa langsung masuk ke kamar Fabas, alangkah terkejutnya ia, bagaimana tidak? Kamar Fabas sangat sangat berantakan! Tas sekolah yang di lempar sembarangan, [mereka kalo ada problem pasti tujuannya ke markas, satu problem semua problem]
Buku buku pelajaran yang berantakan, peralatan sekolah yang berserakan dan berbagai macam sampah yang berserakan di lantai
"Bas, bangun dah pagi" ucap Pradipa
Tidak ada gerakan dari Fabas, ia masih tetap tenang untuk tidur
"Bas" ucap Pradipa lagi
Sudah habis kesabaran Pradipa, walaupun ia di kenal bisa mengontrol emosinya tapi kalau sudah berurusan dengan teman temannya pasti emosinya lepas kontrol
Pradipa mengambil pisau lipat yang selalu ia bawa kapan pun dan di mana pun, ia mengarahkan pisau tersebut tepat di lengan Fabas,
[Pasti kalian tau apa yang akan terjadi :) ]
'SREK'
"ANJ!" teriak Fabas
Fabas melihat pelakunya dan ia melihat Pradipa yang menatapnya tajam, melihat Pradipa, Fabas hanya menyengir saja
"Bangun" ucap Pradipa dingin
"Bangun, mandi ke bawah" lanjut Pradipa
"Hehe, iya Pra, sumpah, gue bakal mandi kok sumpah" ucap Fabas
"10 menit gue tunggu di bawah" kata Pradipa
Setelah mendengar perkataan Pradipa, Fabas buru buru mengambil handuknya lalu langsung bergegas menuju kamar mandi
Selesai mandi ia langsung memakai pakaiannya, setelah ia rasa sudah selesai, ia langsung buru buru menuju ke lantai bawah
"Mampus" ucap Quero saat melihat Fabas yang terburu buru
"Bacot njink!" jawab Fabas
Setelah Fabas duduk, mereka makan dan tidak ada yang bicara selama makan, hanya ada suara dentingan sendok dan piring
"Gue ke atas" ucap Ivander dingin
Mereka yang berada di ruang makan tersebut hanya berdeheman sebagai jawaban, karena mereka masih belum selesai makan
"Cabut gak?" tanya Bara
"Kmn?" tanya Krovin
"Taman atau ke mana gitu, bosen Cok" jawab Bara
"Tunggu Ivander" ucap Anggara
Mereka hanya mengangguk, sambil menunggu Ivander turun mereka berkumpul di ruang utama, ada yang bermain PS, ada yang hanya bermain hp, ada juga yang berbincang bincang
Drrrtt Drrrtt
"Hp lu gar?" tanya Krovin
Anggara langsung mengambil hpnya, tertera nama kontak yaitu 'My Princess' tau kan di bab tokoh? Ya, itu Akyala sang adek dari Anggara
"Sapa?" tanya Angkasa
Tanpa menjawab pertanyaan Angkasa, Anggara langsung pergi begitu saja menuju ke depan Basecamp
/Depan Basecamp/
Sesampai di depan Basecamp, Anggara langsung menjawab panggilan telepon dari Adeknya itu, dan langsung berbicara di telepon tersebut
Haiii!!! Gimana ceritanya? Maaf kalau ada typo, pemula soalnya 🙏🏻 maaf jika ada kata yang menyinggung 🙏🏻
💰BERGULIR KE BAB SELANJUTNYA💰
KAMU SEDANG MEMBACA
DEREID \DEIMOS X NEREID/ [ON GOING]
Novela Juvenil[gabisa desk] Terinspirasi dari Satelit🙏🏻 jika ada kesamaan tokoh, alur cerita, latar belakang, dan lain lain mohon di maafkan karena ini dari otak saya sendiri! sekali lagi maaf dan jangan di copy!