🕊️CHAPTER - ONE🕊️

2 1 0
                                    

Salam pembuka tidak perlu panjang panjang cukup vote dan coment! :)
🕊️HAPPY READING🕊️

Di kamar yang di dominasi warna biru tua, seorang laki laki baru saja bangun dari tidurnya dan langsung pergi dari kasurnya menuju kamar mandi

Setelah selesai mandi ia langsung mengenakan pakaiannya, kaos dan celana jeans biasa dan tentu saja menggunakan jaket kebanggaan gengnya yaitu Deimos

Dengan logo pedang dan tulisan Deimos di bawahnya, ia langsung turun ke lantai satu, bukan untuk sarapan melainkan untuk pergi ke suatu tempat

Setelah mengambil kunci motornya, ia langsung mengeluarkan motornya dari bagasi ke gerbang depan dan di depan gerbangnya sudah ada teman temannya yang menunggu

"Pagi Der!" sapa Vikolino

[Vikolino atau Vikolino Paradata merupakan Inti geng Deimos, ia masuk ke kelas yang sama dengan Ivander dan Pradipa, berumur sama yaitu 16 tahun, memiliki sifat ceria, bar bar dan ramah]

"Hm"

Ivander hanya berdehem sebagai jawaban, Vikolino tidak sendiri ia bersama wakil ketua geng Deimos dan 2 Inti geng Deimos lainnya

[Fabas Torapad atau sering di panggil Fabas atau bas merupakan anggota inti geng Deimos, Fabas masuk di kelas yang berbeda dengan Ivander, Vikolino dan Pradipa ia masuk ke kelas XI IPS 3, ia memiliki sifat Playboy dan bar bar]

[ Karva Ovanio atau sering di panggil Karva, Va atau Kar merupakan anggota inti geng Deimos, Karva masuk di kelas yang sama dengan Fabas, ia memiliki sifat tegas, Dingin dan perhatian]

Setelah berbincang bincang sebentar, mereka langsung menyalakan motor mereka lalu pergi ke sebuah tempat, tempat itu adalah markas, markas geng Nereid

Memang, hari ini mereka berencana untuk mengajak geng Nereid kerja sama dengan geng Merek yaitu Deimos

Saat sampai mereka memarkirkan motor mereka, lalu menuju pintu depan dan mengetuknya, pintu pun terbuka dan terlihat seorang laki laki yang kelihatannya sedang senang namun wajahnya langsung berubah ketika melihat Geng Deimos

"Siapa?" ucap ketua Nereid

"Deimos" sahut laki laki tadi dingin

"Biar gue aja yang urus bar" ucap sang ketua Nereid

[Laki laki tadi adalah Asbara Foristan atau sering di panggil bar ataupun bara, Ia adalah inti geng Nereid, ia masuk di kelas yang sama dengan karva dan Fabas, ia memiliki sifat bar bar, ceria, ramah dan penyayang namun berbeda jika sudah bertemu geng atau musuh lain]

Setelah mendengar ucapan sang ketua, Bara langsung menuju dapur sepertinya akan membuat sesuatu dan posisinya yang berada di depan pintu tadi langsung di gantikan oleh Anggara.

"Mau apa Lo? Mau berantem? Ayo!" ucap Anggara

"Kalau ker-"

Ucapan Ivander terpotong kala terdengar suara deruman motor, Ivander tau siapa itu, itu adalah musuh bebuyutan geng Nereid

Disisi Anggara, ia sudah mengepalkan tangannya saat tau siapa pemilik motor motor itu, itu adalah musuh bebuyutannya yang biasa di sebut geng Kalvio

"CK CK CK berani juga ya?" ucap Ivander

Ia sangat kesal karena ucapannya sempat terpotong tadi,

"Siapa Lo?!" tegas sang ketua Kalvio

Kita sebut saja Aarav Kalvio/

"One.." ucap Ivander

Geng Nereid termasuk ketua mereka tidak tau maksud dari ucapan Ivander, tapi Geng Deimos tau apa yang di maksud dengan ucapan Ivander atau sang ketua

"Two!" tegas Ivander

Geng Deimos seketika langsung menyerang Geng Kalvio, Geng Kalvio yang tidak siap dengan itupun kewalahan menghadapinya

Namun, di sisi geng Nereid mereka mematung, mereka masih berusaha mencerna apa yang terjadi mulai dari kode yang diberikan Ivander hingga hitungan yang hanya sampai 2

Aksi tawuran pun selesai ketika geng Kalvio yang menyerah dan langsung pergi, tawuran ini di menangkan oleh Geng Deimos,

"Tikus menyebalkan" ucap Ivander

"Oh ya ja-"

Ucapan Ivander kembali terpotong ketika melihat Geng Nereid yang masih mencoba mencerna apa yang terjadi, melihat hal itu Ivander terkekeh, dan dapat di lihat pula Vikolino dan Fabas berusaha menahan tawanya

"Woi, ekhem! Woi" ucap Fabas sambil melambai lambaikan tangannya di depan sang ketua Nereid

Namun, hasil yang sia sia, akhirnya Ivander menarik nafas dalam dalam dan langsung berteriak, sebelum Ivander berteriak geng Deimos sudah menutup telinga mereka dahulu

"WOI BANGSAT! DENGERIN GAK!" teriak Fabas

Seketika semua yang ada di sana menutup telinga mereka, mereka juga jadi tersadar setelah berusaha mencerna apa yang telah terjadi

"Gak usah teriak teriak anj!" tegas Bara

"Lo juga bengong kali!" tegas Vikolino juga

"Mau Lo apa?" tanya Anggara

"Gak ada, cuma mau kerja sama aja" jawab Ivander santai

"Buat apa?" tanya Anggara lagi

"Jawab aja, iya apa nggak!" tegas Fabas

Anggara tampak berpikir sebentar lalu menjawab

"Ya, oke. Kapan mulai?" tanya Anggara

"Tahun depan! Ya sekarang lah bego!" ucap Vikolino

"Berisik anj! Kalo teriak gak usah di telinga gue juga!" tegas Fabas

Dan terjadilah adu mulut yang panjang, sangat sangat panjang

"Gak bisa di berentiin?" bisik Anggara

Ivander membalas bisikan Anggara dengan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, Anggara pun menghela nafas kasar

Dan adu mulut pun terjadi sampai jam 12 siang, karena sudah tersulut emosi, Ivander langsung menggebrak motornya sendiri

'BRAK!'

Sontak semua langsung melihat ke arah sumber suara, dapat mereka lihat Ivander masih mengepalkan tangannya dengan wajah yang sangat merah menahan emosi

"Bisa diem gak" ucap Ivander sambil tersenyum terpaksa

"Hehe, iya bisa kok Van hehe" ucap Fabas cengengesan

Mendengar jawaban dari Fabas, Ivander dengan susah payah menetralkan rasa kesalnya, tapi tetap saja sulit untuk di netralkan kembali

Kalo ada typo mohon di koreksi ya!

!🕊️BERGULIR KE BAB SELANJUTNYA🕊️!

DEREID \DEIMOS X NEREID/ [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang